MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Runtung Sitepu memecat seluruh pengurus redaksi Lembaga Pers Mahasiswa USU dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Keputusan ini, dampak dari tulisan Cerita Pendek (Cerpen) Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya. Cerpen ini dinilai mengandung unsur pronografi.
Hal itu disampaikan Runtung saat dikonfirmasi Sumut Pos, usai melakukan pertemuan dengan Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Suara USU di Biro Rektor di Kampus USU di Medan, Senin (25/3) siang.
“Sudah menyampaikan dalam penerbitan Suara USU, banyak menimbulkan reaksi keras dan tidak pantas ditulis oleh Suara USU. Bahwa kalian (Suara USU,R ed) saya keluarkan dari UKM Suara USU semuanya untuk kembali ke kuliah masing-masing,” ucap Runtung.
Selain itu, USU telah melakukan proses evaluasi terhadap materi yang meresahkan tersebut dan ditemukan pula konten dari cerpen-cerpen lain yang mengandung unsur pornografi.
Kemudian, Bahasa dalam tulisan yang ada dalam cerpen-cerpen tersebut ditemukan bersifat vulgar, tidak etis dan tidak seharusnya terbit di media kalangan kampus. Dengan demikian, konten-konten tersebut dinilai tidak lagi sesuai dengan visi, misi, etika dan moral yang dimiliki USU.
“Tadi (kemarin,red) dikumpulkan semuanya, artikel-artikel dimuat Suara USU. Pada umum luar biasa mengandung dan muatan pornografi. Secara awam membaca penulisan sastra dan ahli sastra bermuat pornografi. Sudah dibilang untuk mencabut tulisan itu, disampaikan Wakil Rektor I. Tapi, tidak dipenuhinya,” kata Runtung.
Runtung menjelaskan, dampak dari tulisan cerpen tersebut, menimbulkan reaksi dari mahasiswa USU dan menjadi pusat perhatian publik secara umum. Cerpen yang ditulis langsung oleh Pimpinan Redaksi USU, Yael Stefani Sinaga yang diunggah di suarausu.co membuat pihak rektorat untuk mencari pengganti kepengurusan yang lama.
“Tulisan diproduksi Suara USU akan berdampak dengan tindakan pronografi dan bisa dilaporkan kepada pihak kepolisian. Hal ini, langsung dicegah dan diantisipasi agar tidak terjadi,” tegasnya.
Runtung menjelaskan tidak akan menutup UKM Suara USU. Malah sebaliknya, memperkuat Lembaga Pers Mahasiswa itu, dengan merektrut redaksi Suara USU yang baru dari mahasiswa dengan menjunjung tinggi nalai-nilai pendidikan diterapkan USU.
“Oleh karena itu, mengeluarkan segera SK untuk tidak lagi di Suara USU. Tidak dipungkiri Suara USU dari dulu sampai sekarang, banyak alumninya menjadi jurnalis berhasil di tengah-tengah masyarakat. Saya tidak menutup Suara USU. Namun, tetap ada Suara USU. Kita perkuat lagi, tapi diisi untuk mempublikasi konten-konten membangun USU,” kata Runtung.
Begitu juga, Runtung menegaskan tidak mengambil alih Suara USU. Namun, meminta untuk merekrut kepengurusan baru UKM Suara USU dengan melalui seleksi yang baik. “Biar nanti saya putuskan melalui seleksi dengan terbaik akan dimasukan di dalam revesi baru UKM USU.
Kemudian, untuk redaksi lama untuk segera mengosongkan kantor Suara USU dan mengembalikan harta negara atau harta USU. Jangan dirusak, hal ini supaya biar lebih martabat. Suara USU tetap eksis. Tapi, dikelola orang-orang baik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai USU,” pungkasnya.(gus/ila)