29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

The Voice Indonesia Digelar Sehari di Medan, Ratusan Peserta Audisi Mengantre Panjang

istimewa/sumut pos
ANTRE: Para peserta audisi mengantre untuk mendaftar ikut audisi The Voice Indonesia yang digelar di Hotel Ibiss Style Jalan Patimura Medan, Sabtu (13/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah kesuksesan program The Voice Indonesia sebelumnya berhasil mencetak seorang putra Flores sebagai bintang baru di Indonesia, Audisi The Voice Indonesia musim kedua pun kembali digelar.

Kota Medan turut ambil bagian dalam audisi ini. Bertempat di Hotel Ibiss Style Jalan Patimura Medan, Sabtu (13/4) audisi Kota Medan ini dibarengi dengan kota Kupang dan juga Bandung. Audisi ini dimulai pada April, menyambangi 18 kota di seluruh Indonesia.

“Menjadi Home of The Voice membuat GTV berkomitmen untuk terus menyajikan program real talent yang berkualitas. The Voice Indonesia menyajikan tayangan yang tak hanya menghibur, namun juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mereka yang ingin mewujudkan mimpi di sini,” ujar Produser The Voice Indonesia, Apit Demiska.

Dikatakan Apit, para audisi yang berusia 16 tahun, baik solo ataupun duo bisa tampil menunjukkan bakatnya karena The Voice Indonesia memulai audisinya bagi peserta dewasa yang berpenampilan menarik, serta memiliki karakter vokal unik lewat Offair Auditions yang digelar di 18 kota besar ini (Jakarta, Bandung, Surabaya, Riau, Yogyakarta, Kupang, Denpasar, Medan, Makassar, Flores, Gorontalo, Malang, banjarmasin, Mataram, Karawang, Ciribon, Indramayu dan majalengka).

“Ada yang spesial dalam The Voice Indonesia musim kedua ini. Karena adanya pelebaran genre, sehingga kali ini pesert yang memiliki kemampuan bernyanyi dalam genre pop Melayu dan dangdut juga dapat mengikuti audisi ini,” kata Apit.

Apit mengaku, Medan menjadi salah satu andalan mereka dalam mencari talenta baru untuk The Voice season kedua ini. “Di harapkan pelebaran genre di season kedua ini akan menyaring lebih banyak talenta-talenta baru dari kota Medan,” pungkasnya.

Sementara itu, saat audis digelar di Hotel Ibiss Style kemarin, hampir 600 peserta memenuhi antrean audisi hingga sore. Masyarat Kota Medan memanf rata-rata dikenal memiliki kualitas suara bagus.

Pelebaran genre musik di season kedua ini membuat animo masyarakat semakin besar. Banyak dari para peserta ini yang datang dengan mencoba peruntungan di genre baru. Seperti peserta bernama Habib dan Siska keduanya tampil duo.  “Kami sudah terbiasa tampil duo dan menyanyikan lagu dangdut. Jadi kami mencoba untuk tampil di The Voice ini,” ujar mereka kompak.

Peserta yang hadir tidak hanya datang dari Kota Medan saja,  seperti peserta bernama Fahmi ini datang jauh-jauh dari Sabang, Aceh.  “Saya awalnya disuruh ikut oleh istri. Lalu karena saya juga hobi nyanyi, ya saya juga tertarik ke sini,” ujar Fahmi yang harus menempuh perjalanan jauh demi mengikuti audisi ini.

Tak hanya itu, seorang guru sekolah menengah yang berasal dari Binjai bernama Anna pun semangat mengikuti audisi ini. “Saya biasa mengajar tapi kali ini saya nervous. Disini saya sangat berharap namun semua kehendak Tuhan,” ujarnya.

Proses open audition yang dilakukan di Kota Medan ini, pertama para peserta harus melewati proses seleksi juri local, lalu mereka yang dinyatakan lolos akan lanjut dengan seleksi dari tim GTV. Nantinya mereka yang lolos akan dihubungi oleh Tim The Voice GTV untuk melakukan audisi sesungguhnya yaitu Blind Audition di Jakarta.

Rangkaian audisinya di 18 kota di tanah air masih akan berlanjut di minggu depan. Dengan Gorontalo, Jogya dan Mataram sebagai kota selanjutnya diadakan audisi. Jangan lewatkan rangkaian audisi The Voice Indonesia 2019 hanya di GTV. (ila)

istimewa/sumut pos
ANTRE: Para peserta audisi mengantre untuk mendaftar ikut audisi The Voice Indonesia yang digelar di Hotel Ibiss Style Jalan Patimura Medan, Sabtu (13/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah kesuksesan program The Voice Indonesia sebelumnya berhasil mencetak seorang putra Flores sebagai bintang baru di Indonesia, Audisi The Voice Indonesia musim kedua pun kembali digelar.

Kota Medan turut ambil bagian dalam audisi ini. Bertempat di Hotel Ibiss Style Jalan Patimura Medan, Sabtu (13/4) audisi Kota Medan ini dibarengi dengan kota Kupang dan juga Bandung. Audisi ini dimulai pada April, menyambangi 18 kota di seluruh Indonesia.

“Menjadi Home of The Voice membuat GTV berkomitmen untuk terus menyajikan program real talent yang berkualitas. The Voice Indonesia menyajikan tayangan yang tak hanya menghibur, namun juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mereka yang ingin mewujudkan mimpi di sini,” ujar Produser The Voice Indonesia, Apit Demiska.

Dikatakan Apit, para audisi yang berusia 16 tahun, baik solo ataupun duo bisa tampil menunjukkan bakatnya karena The Voice Indonesia memulai audisinya bagi peserta dewasa yang berpenampilan menarik, serta memiliki karakter vokal unik lewat Offair Auditions yang digelar di 18 kota besar ini (Jakarta, Bandung, Surabaya, Riau, Yogyakarta, Kupang, Denpasar, Medan, Makassar, Flores, Gorontalo, Malang, banjarmasin, Mataram, Karawang, Ciribon, Indramayu dan majalengka).

“Ada yang spesial dalam The Voice Indonesia musim kedua ini. Karena adanya pelebaran genre, sehingga kali ini pesert yang memiliki kemampuan bernyanyi dalam genre pop Melayu dan dangdut juga dapat mengikuti audisi ini,” kata Apit.

Apit mengaku, Medan menjadi salah satu andalan mereka dalam mencari talenta baru untuk The Voice season kedua ini. “Di harapkan pelebaran genre di season kedua ini akan menyaring lebih banyak talenta-talenta baru dari kota Medan,” pungkasnya.

Sementara itu, saat audis digelar di Hotel Ibiss Style kemarin, hampir 600 peserta memenuhi antrean audisi hingga sore. Masyarat Kota Medan memanf rata-rata dikenal memiliki kualitas suara bagus.

Pelebaran genre musik di season kedua ini membuat animo masyarakat semakin besar. Banyak dari para peserta ini yang datang dengan mencoba peruntungan di genre baru. Seperti peserta bernama Habib dan Siska keduanya tampil duo.  “Kami sudah terbiasa tampil duo dan menyanyikan lagu dangdut. Jadi kami mencoba untuk tampil di The Voice ini,” ujar mereka kompak.

Peserta yang hadir tidak hanya datang dari Kota Medan saja,  seperti peserta bernama Fahmi ini datang jauh-jauh dari Sabang, Aceh.  “Saya awalnya disuruh ikut oleh istri. Lalu karena saya juga hobi nyanyi, ya saya juga tertarik ke sini,” ujar Fahmi yang harus menempuh perjalanan jauh demi mengikuti audisi ini.

Tak hanya itu, seorang guru sekolah menengah yang berasal dari Binjai bernama Anna pun semangat mengikuti audisi ini. “Saya biasa mengajar tapi kali ini saya nervous. Disini saya sangat berharap namun semua kehendak Tuhan,” ujarnya.

Proses open audition yang dilakukan di Kota Medan ini, pertama para peserta harus melewati proses seleksi juri local, lalu mereka yang dinyatakan lolos akan lanjut dengan seleksi dari tim GTV. Nantinya mereka yang lolos akan dihubungi oleh Tim The Voice GTV untuk melakukan audisi sesungguhnya yaitu Blind Audition di Jakarta.

Rangkaian audisinya di 18 kota di tanah air masih akan berlanjut di minggu depan. Dengan Gorontalo, Jogya dan Mataram sebagai kota selanjutnya diadakan audisi. Jangan lewatkan rangkaian audisi The Voice Indonesia 2019 hanya di GTV. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/