SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Tujuh orang luka-luka setelah mobil Avanza dengan nomor polisi B 8405 YP masuk ke jurang di Jalan Nasional, Sidikalang-Dolok Sanggul, Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (16/4) pukul 02.00 WIB.
Menurut warga sekitar Dompak Sitohang (54) serta Sahat Togi Capah(47), musibah itu terjadi saat mobil Avanza yang mereka tumpangi usai pulang menghadiri pesta, meluncur dari Medan menuju Dolok Sanggul.
Namun setiba di lokasi, diduga sopir yang kurang memahami medan jalan, mengakibatkan mobil yang dikemudikannya terperosok ke jurang sedalam 10 meter. Beruntung kecelakaan tunggal tersebut diketahui warga sekitar, yang langsung memberikan pertolongan dan diteruskan ke Satlantas Polres Dairi. Namun para penumpang dan sopir mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Dijelaskan Dompak dan Sahat, disamping sopir tidak mengetahui badan jalan yang sudah amblas, lokasi sekitar juga tidak ada alat penerangan. Dan tidak adanya rambu-rambu lalu lintas di sekitar jalan yang amblas. “Sudah 6 bulan jalan itu amblas. Sampai sekarang pun Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah 1 Medan tak melakukan perbaikan,”ujar Dompak dan Sahat. Pantauan di lokasi, badan jalan amblas kurang lebih sedalam 50 meter. Dan jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan memakan korban yang lebih banyak lagi. (mag-10/han)
SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Tujuh orang luka-luka setelah mobil Avanza dengan nomor polisi B 8405 YP masuk ke jurang di Jalan Nasional, Sidikalang-Dolok Sanggul, Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (16/4) pukul 02.00 WIB.
Menurut warga sekitar Dompak Sitohang (54) serta Sahat Togi Capah(47), musibah itu terjadi saat mobil Avanza yang mereka tumpangi usai pulang menghadiri pesta, meluncur dari Medan menuju Dolok Sanggul.
Namun setiba di lokasi, diduga sopir yang kurang memahami medan jalan, mengakibatkan mobil yang dikemudikannya terperosok ke jurang sedalam 10 meter. Beruntung kecelakaan tunggal tersebut diketahui warga sekitar, yang langsung memberikan pertolongan dan diteruskan ke Satlantas Polres Dairi. Namun para penumpang dan sopir mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Dijelaskan Dompak dan Sahat, disamping sopir tidak mengetahui badan jalan yang sudah amblas, lokasi sekitar juga tidak ada alat penerangan. Dan tidak adanya rambu-rambu lalu lintas di sekitar jalan yang amblas. “Sudah 6 bulan jalan itu amblas. Sampai sekarang pun Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah 1 Medan tak melakukan perbaikan,”ujar Dompak dan Sahat. Pantauan di lokasi, badan jalan amblas kurang lebih sedalam 50 meter. Dan jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan memakan korban yang lebih banyak lagi. (mag-10/han)