Tingginya pasar dan kebutuhan rumah layak huni, membuat Real Estate Indonesia (REI) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi di Sumatera Utara (Sumut) tahun ini, dengan total 30 ribu unit rumah. Jumlah itu naik 40 persen dari pencapaian target di tahun 2018, lalu.
“PERTUMBUHAN perumahan bersubsidi tidak lepas kontribusi pembiayaan dilakukan perbankan seperti Bank Tabungan Negara (BTN). Dari 30 ribu unit rumah yang akan dibangun di Sumut, sebanyak 50 persen di antaranya akan dibangun di Kabupaten Deli Serdang. Sisanya di Kabupaten Labuhan Batu, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan. Bahkan di Nias,” ungkap Ketua DPD REI Sumut, Andi Atmoko, kepada wartawan di Medan, Selasa (23/4) pagi.
Tahun lalu, REI sudah membangun 22 ribu unit rumah bersubsidi bagi masyarakat dari target 20 ribu unit rumah. Artinya, pencapaian di atas target mencapai 10 persen.
“Sangat baik ya. Program untuk sejuta rumah itu betul-betul berjalan. Berarti daya pembelian konsumen dengan kebutuhan berjalan dengan baik,” jelas Andi.
Andi mengakui, pemasaran rumah bersubsidi sangat primadona. Ketimbangan perumahan komersil atau non-subsidi yang hanya di kisaran 5 hingga 10 persen, dari total pembangunan rumah keseluruhan di Sumut.
“Kebutuhan rumah yang sangat tinggi. Rata-rata dengan produksi dengan baik. Untuk perbankan seperti BTN, mengurus proses pembiayaan rumah dengan baik,” tutur Andi.
REI bersama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus melakukan penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Dengan kebutuhan pokok seperti kepemilikan rumah dapat terpenuhi.
“ Pasar baik. Dari segi perbankan sangat mendukung,” tandas Andi mengakhiri wawancara. (gus)