MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tambang Emas Martabe yang dikelola PT Agincourt Resources (PTAR) telah memasuki tahun ketujuh operasionalnya semenjak penuangan emas pertama pada 24 Juli 2012 lalu.
“Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat lingkar tambang, sejak proyek dimulai PT Agincourt Resources telah secara aktif mendukung pengembangan masyarakat di area sekitar Tambang Emas Martabe, untuk memastikan masyarakat setempat merasakan secara langsung manfaat kehadiran kami. Dukungan ini berfokus pada 15 desa setempat di sekitar tambang yang dikategorikan sebagai Desa Lingkar Tambang atau Directly Affected Villages (DAVs), meskipun beberapa program memberikan manfaat lebih luas ke daerah,” kata Direktur External Relation PT AR, Linda Siahaan, dalam acara buka puasa bersama awak media, di Medan, Jumat (10/5).
Program pengembangan masyarakat diberi nama Community Management Plan (CMP) PTAR, yang diluncurkan tahun 2016. CMP menyediakan suatu kerangka kerja untuk pelaksanaan program pengembangan masyarakat oleh PTAR hingga tahun 2022. Tahun 2018, PTAR mengeluarkan $1,25 juta untuk program-program yang mendukung pelaksanaan CMP,” kata Linda.
Angka itu merupakan tambahan, selain dividen yang dibayarkan kepada pemerintah kabupaten dan provinsi.
CMP menargetkan lima bidang utama bagi dukungan pengembangan masyarakat selama jangka waktu lima tahun, yaitu kesehatan, pendidikan, usaha lokal dan pembangunan ekonomi, infrastruktur umum, dan hubungan masyarakat.
Beberapa program CSR yang akan dilanjutkan adalah operasi katarak gratis bagi masyarakat setempat. “Hingga saat ini sebanyak 7.131 orang telah menjalani operasi secara cuma-cuma sejak dimulainya program ini di tahun 2011,” kata Linda.
Kemudian PTAR juga memberikan beasiswa Martabe Prestasi di mana tahun ini ditargetkan menjangkau sekitar 170 siswa SD hingga Mahasiswa di Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Adapun pemegang saham mayoritas PTAR sejak awal Desember 2018 adalah PT. Danusa Tambang Nusantara (95%), yang dimiliki PT. United Tractors Tbk (60%) dan PT. Pamapersada Nusantara (40%). Sementara 5% saham lainnya dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui PT. ANA.
Acara bukber dihadiri Katarina Siburian Hardono, Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources dan Ketua PWI Sumut, Hermansyah SE. (mea)