26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Selama Ramadan, Volume Sampah Meningkat 15 Persen

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Volume sampah di Kota Medan mengalami peningkatan selama bulan Ramadan. Peningkatan terjadi karena aktivitas masyarakat di dapur le-bih intens, khususnya umat muslim lantaran melaksanakan ibadah puasa.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, peningkatan volume sampah diperkirakan 10 persen sampai 15 persen dibandingkan hari biasanya. Paling banyak, di kawasan pasar dan penduduk muslim yang padat.

“Memang ada peningkatan volume sampah di Bulan Ramadan. Hal ini dipicu tingkat aktivitas masyarakat yang lebih banyak memasak di dapur. Misalnya sahur dan menjelang berbuka puasa, sehingga sampah rumah tangga menjadi bertambah. Rasio peningkatannya sekitar 10 persen sampai 15 persen,” ungkap Husni baru-baru ini.

Diutarakan dia, penyebab lain meningkatkan volume sampah di Medan dikarenakan adanya pedagang musiman yang hadir di Bulan Ramadan. Mereka banyak berjualan di pinggir jalan dan juga di pemukiman. Untuk itu, menurunkan tim kebersihan dengan melakukan penyisiran sampah pada malam hari khususnya di pemukiman padat.

Ia menyebutkan, masyarakat di Kota Medan menghasilkan sampah 2 ribu ton per hari. Untuk itu, perlu penanggulangan sampah yang lebih serius.

“Cara mengatasi persoalan sampah perlu melibatkan langsung masyarakat. Di mana, salah satu solusinya adalah pembuatan bank sampah. Bank sampah merupakan salah satu solusi yang digunakan. Di situ untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah oleh masyarakat. Nantinya akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah,” terang Husni.

Kata dia, pihaknya telah meluncurkan bank sampah sebagai inovasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus membantu pemerintah mengurangi volume sampah di Kota Medan. “Bank sampah ini kita bentuk untuk menanggulangi bertumpuknya sampah yang ada saat ini. Dengan adanya bank sampah ini nanti kita dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mendaur ulang sampah yakni mendaur ulang menjadi kompos, tas, dan sebagainya,” katanya.

Husni mengaku, masalah sampah banyak hal yang akan dibicarakan mulai dari pengangkutan atau transportasi, petugas kebersihan dan kesadaran diri. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi penumpukan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Sekretaris DKP Kota Medan, Zulfahri mengatakan guna mendukung upaya menciptakan kebersihan di Kota Medan pihaknya telah melakukan penambahan dump truck sebanyak 41 unit. Selain itu, ditambah 500 unit becak yang akan bertugas untuk mengangkut sampah di seluruh gang-gang yang ada di Kota Medan pada tahun 2018.

Sedangkan di tahun 2019, rencananya akan melakukan penambahan dump truck sebanyak 25 unit lagi untuk mendukung kelancaran pengangkutan sampah dari hulu sampai hilir. Di samping itu, diikuti dengan perbaikan dan pembenahan TPA Terjun yang akan berbasis sanitary landfill.

“Kita juga dalam waktu dekat ini akan mengoperasikan kembali TPA Namo Bintang yang memiliki luas sekitar 16 hektar. Berhubung TPA Namo Bintang masuk wilayah Deli Serdang, makanya Pemko Medan tengah berkoordinasi dengan Pemkab Deli Serdang terkait dengan rencana pengoperasian tersebut,” ujarnya. (ris/ila)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Volume sampah di Kota Medan mengalami peningkatan selama bulan Ramadan. Peningkatan terjadi karena aktivitas masyarakat di dapur le-bih intens, khususnya umat muslim lantaran melaksanakan ibadah puasa.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, peningkatan volume sampah diperkirakan 10 persen sampai 15 persen dibandingkan hari biasanya. Paling banyak, di kawasan pasar dan penduduk muslim yang padat.

“Memang ada peningkatan volume sampah di Bulan Ramadan. Hal ini dipicu tingkat aktivitas masyarakat yang lebih banyak memasak di dapur. Misalnya sahur dan menjelang berbuka puasa, sehingga sampah rumah tangga menjadi bertambah. Rasio peningkatannya sekitar 10 persen sampai 15 persen,” ungkap Husni baru-baru ini.

Diutarakan dia, penyebab lain meningkatkan volume sampah di Medan dikarenakan adanya pedagang musiman yang hadir di Bulan Ramadan. Mereka banyak berjualan di pinggir jalan dan juga di pemukiman. Untuk itu, menurunkan tim kebersihan dengan melakukan penyisiran sampah pada malam hari khususnya di pemukiman padat.

Ia menyebutkan, masyarakat di Kota Medan menghasilkan sampah 2 ribu ton per hari. Untuk itu, perlu penanggulangan sampah yang lebih serius.

“Cara mengatasi persoalan sampah perlu melibatkan langsung masyarakat. Di mana, salah satu solusinya adalah pembuatan bank sampah. Bank sampah merupakan salah satu solusi yang digunakan. Di situ untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah oleh masyarakat. Nantinya akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah,” terang Husni.

Kata dia, pihaknya telah meluncurkan bank sampah sebagai inovasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus membantu pemerintah mengurangi volume sampah di Kota Medan. “Bank sampah ini kita bentuk untuk menanggulangi bertumpuknya sampah yang ada saat ini. Dengan adanya bank sampah ini nanti kita dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mendaur ulang sampah yakni mendaur ulang menjadi kompos, tas, dan sebagainya,” katanya.

Husni mengaku, masalah sampah banyak hal yang akan dibicarakan mulai dari pengangkutan atau transportasi, petugas kebersihan dan kesadaran diri. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi penumpukan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Sekretaris DKP Kota Medan, Zulfahri mengatakan guna mendukung upaya menciptakan kebersihan di Kota Medan pihaknya telah melakukan penambahan dump truck sebanyak 41 unit. Selain itu, ditambah 500 unit becak yang akan bertugas untuk mengangkut sampah di seluruh gang-gang yang ada di Kota Medan pada tahun 2018.

Sedangkan di tahun 2019, rencananya akan melakukan penambahan dump truck sebanyak 25 unit lagi untuk mendukung kelancaran pengangkutan sampah dari hulu sampai hilir. Di samping itu, diikuti dengan perbaikan dan pembenahan TPA Terjun yang akan berbasis sanitary landfill.

“Kita juga dalam waktu dekat ini akan mengoperasikan kembali TPA Namo Bintang yang memiliki luas sekitar 16 hektar. Berhubung TPA Namo Bintang masuk wilayah Deli Serdang, makanya Pemko Medan tengah berkoordinasi dengan Pemkab Deli Serdang terkait dengan rencana pengoperasian tersebut,” ujarnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/