26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jalan Rusak jadi Tempat Aksi Kejahatan

ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
MANGKRAK: Kondisi jalan dari Sei Lepan ke Babalan yang pembangunannya mangkrak hingga 12 tahun pembangunannya mangkrak. Akibat kondisi tersebut, jalan digunakan pelaku kejahatan.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pembangunan badan jalan dari Desa Securai, Kecamatan Babalan menuju Kelurahan Alur Dua Sei Lepan Wilayah 3 Teluk Aru Langkat, yang tak kunjung selesai alias mangkrak, dijadikan pelaku kejahatan untuk berbuat tindak kriminal. Hal itu disampaikan Hardian dan warga lainnya di sepanjang jalan Desa Securai tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (19/6).

Menurut Hardi, jalan penghubung dengan panjang 10 kilometer dari Kecamatan Babalan ke Sei Lepan tersebut tak kunjung selesai lebih kurang 12 tahun.

“Seingat kami, 2 tahun terakhir pada masa H. Syamsul Arifin menjabat sebagai Bupati Langkat, dan lebih kurang 10 tahun saat Bupati Langkat dijabat Ngogesa Sitepu, jalan penghubung itu tak siap-siap. Kontraktornya saja sudah gonta ganti, tapi pembangunan jalan baru itu tak selesai-selesai,”beber Hardi dan warga lainnya.

Padahal, sambung Hardi, jika jalan penghubung tersebut selesai pembangunanya, akan sangat memudahkan bagi para petani Sei Lepan dan Babalan untuk mengangkut dan menjual hasil ladang mereka ke kota.

Akan tetapi kenyataannya, sudah 12 tahun hingga kini jalan tersebut mangkrak, dan dibiarkan oleh pemerintah Kabupaten Langkat. “Apalagi tak satupun ada anggota DPRD Langkat yang tanggap, dan perduli terhadap keberadaan jalan yang diterlantarkan tersebut,”bilangnya.

Menurut warga, dengan dibiarkannya jalan tersebut, menimbulkan persoalan baru di tengah tengah masyarakat. Di sepanjang jalan tersebut, pelaku kejahatan mengincar warga yang melintas di sana.

“Dipinggiran sepanjang jalan tersebut berdiri warung esek-esek, tempat transaksi narkoba, sarang mesum, soalnya pada malam hari, tidak ada lampu penerangan jalan, suasananya gelap gulita, sehingga memudahkan dan memungkinkan terjadinya berbagai bentuk tindak kejahatan,” sebut warga setempat.

Atas kondisi tersebut, warga meminta kiranya Bupati dan Wakil Bupati Langkat yang baru dilantik dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan tersebut, dan mengantisipasi jatuhnya banyak korban akibat berbagai tindakan kejahatan.

Camat Babalan Yafizham Parinduri saat ditemui dan Camat Sei Lepan Faizal Rizal Matondang, S.Sos M.AP saat dikonfirmasi melalui Sekcam, keduanya membenarkan semua keresahan warga dari kedua Kecamatan baik Babalan maupun Sei Lepan.Saat ditanya apakah persoalan diterlantarkan pembangunan jalan tersebut sudah pernah diusulkan ke pemerintah Langkat? M.iqbal menegaskan sudah berulang-ulang jalan tersebur diusulkan melalui musranbang ditingkat kecamatan, baik dari Kecamatan Babalan maupun dari Sei Lepan. Namun hingga kini belum direalisasi pembangunannya. (mag-9/han)

ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
MANGKRAK: Kondisi jalan dari Sei Lepan ke Babalan yang pembangunannya mangkrak hingga 12 tahun pembangunannya mangkrak. Akibat kondisi tersebut, jalan digunakan pelaku kejahatan.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pembangunan badan jalan dari Desa Securai, Kecamatan Babalan menuju Kelurahan Alur Dua Sei Lepan Wilayah 3 Teluk Aru Langkat, yang tak kunjung selesai alias mangkrak, dijadikan pelaku kejahatan untuk berbuat tindak kriminal. Hal itu disampaikan Hardian dan warga lainnya di sepanjang jalan Desa Securai tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (19/6).

Menurut Hardi, jalan penghubung dengan panjang 10 kilometer dari Kecamatan Babalan ke Sei Lepan tersebut tak kunjung selesai lebih kurang 12 tahun.

“Seingat kami, 2 tahun terakhir pada masa H. Syamsul Arifin menjabat sebagai Bupati Langkat, dan lebih kurang 10 tahun saat Bupati Langkat dijabat Ngogesa Sitepu, jalan penghubung itu tak siap-siap. Kontraktornya saja sudah gonta ganti, tapi pembangunan jalan baru itu tak selesai-selesai,”beber Hardi dan warga lainnya.

Padahal, sambung Hardi, jika jalan penghubung tersebut selesai pembangunanya, akan sangat memudahkan bagi para petani Sei Lepan dan Babalan untuk mengangkut dan menjual hasil ladang mereka ke kota.

Akan tetapi kenyataannya, sudah 12 tahun hingga kini jalan tersebut mangkrak, dan dibiarkan oleh pemerintah Kabupaten Langkat. “Apalagi tak satupun ada anggota DPRD Langkat yang tanggap, dan perduli terhadap keberadaan jalan yang diterlantarkan tersebut,”bilangnya.

Menurut warga, dengan dibiarkannya jalan tersebut, menimbulkan persoalan baru di tengah tengah masyarakat. Di sepanjang jalan tersebut, pelaku kejahatan mengincar warga yang melintas di sana.

“Dipinggiran sepanjang jalan tersebut berdiri warung esek-esek, tempat transaksi narkoba, sarang mesum, soalnya pada malam hari, tidak ada lampu penerangan jalan, suasananya gelap gulita, sehingga memudahkan dan memungkinkan terjadinya berbagai bentuk tindak kejahatan,” sebut warga setempat.

Atas kondisi tersebut, warga meminta kiranya Bupati dan Wakil Bupati Langkat yang baru dilantik dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan tersebut, dan mengantisipasi jatuhnya banyak korban akibat berbagai tindakan kejahatan.

Camat Babalan Yafizham Parinduri saat ditemui dan Camat Sei Lepan Faizal Rizal Matondang, S.Sos M.AP saat dikonfirmasi melalui Sekcam, keduanya membenarkan semua keresahan warga dari kedua Kecamatan baik Babalan maupun Sei Lepan.Saat ditanya apakah persoalan diterlantarkan pembangunan jalan tersebut sudah pernah diusulkan ke pemerintah Langkat? M.iqbal menegaskan sudah berulang-ulang jalan tersebur diusulkan melalui musranbang ditingkat kecamatan, baik dari Kecamatan Babalan maupun dari Sei Lepan. Namun hingga kini belum direalisasi pembangunannya. (mag-9/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/