MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja mengatakan, skuad Ayam Kinantan tetap berangkat untuk bertanding pada laga pembuka Liga 2 2019 kontra PSPS Riau di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (22/6). Sebanyak 20 pemain asuhan Abdul Rahman Gurning tersebut, bertolak dari Medan pada Jumat (21/6) pagi ini. PSMS diketahui telah mendapatkan rekomendasi dari PT LIB.
Penegasan ini, dimaksudkan untuk mengklarifikasi kesimpangsiuran informasi yang terjadi, terkait kick-off Liga 2, yang kemungkinan bisa diundur, karena terdapat sejumlah kendala. Dan untuk mencegah terjadinya PSMS dianggap kalah WO, karena tidak hadir di stadion tempat digelarnya pertandingan.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera, Rabu (19/6) lalu, melalui siaran pers, menjelaskan, hingga saat ini belum bisa mengeluarkan izin rekomendasi penyelenggaraan Liga 2 2019, karena adanya temuan tim verifikasi, terkait masih terdapat tunggakan gaji pemain yang belum tuntas, di antaranya 17 pemain PSMS (musim 2018, Liga 1), 12 pemain PSPS Riau, dan 2 pemain Sriwijaya FC. Dari informasi ini, tentunya kick-off Liga 2 bisa jadi diundur kembali.
“Setelah dilakukan verifikasi secara ketat, masih ada proses penyelesaian tunggakan gaji pemain yang belum selesai. Karena itu, BOPI masih belum dapat mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi Liga 2. Dalam hal ini, kami berkoordinasi dengan teman-teman dari APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesinal Indonesia),” ungkap Richard.
Richard mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat ke PT LIB dan APPI untuk menyampaikan hasil pleno internal, dengan harapan bisa ditindaklanjuti. Rapat pleno tersebut digelar Rabu (19/6).
Dia juga menjelaskan, BOPI masih memberikan kesempatan secepatnya kepada pihak-pihak terkait unutk berkoordinasi dan menghadirkan dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi Liga 2.
Menanggapi hal ini, King, sapaan karib Julius Raja, mengatakan, Manajemen PSMS sudah mendapatkan rekomendasi dari PT LIB, terkait tunggakan gaji pemain tersebut. Karena menurutnya, untuk membayar gaji pemain tersebut, manajemen menunggu dana cair dari PT LIB. “Kalau sudah dicairkan, maka kami juga akan langsung membayarkan ke para pemain. PT LIB juga sudah menjanjikan segera mencairkan dana yang berjumlah Rp319 juta itu dalam 3 tahap. Dengan persentase pembayaran pertama berjumlah 50 persen, kemudian tahap selanjutnya masing-masing 25 persen,” bebernya.
Sebelumnya King juga mengaku, Manajemen PSMS mengetahui soal putusan BOPI, setelah surat dikirimkan via email pada pukul 20.20 WIB, yang ditujukan ke Direktur PT LIB. Manajemen pun mengaku terkejut, karena sudah memesan tiket untuk 20 pemain PSMS dan 10 official, yang akan berangkat menjalani laga away lawan PSPS. “PSMS sudah memesan tiket untuk keberangkat Jumat (hari ini, red). Dengan adanya masalah ini, maka kami akan berbuat yang terbaik, agar PSMS tetap bisa bertanding. Kami akan berkomunikasi ke PT LIB,” ungkapnya.
PSMS, lanjutnya, sebenarnya sudah memberikan solusi kepada PT LIB.
“Saya sudah bicarakan dengan PT LIB, Selasa (18/6) lalu. PSMS datang karena diundang PT LIB, kami memberikan masukan, nantinya utang PSMS musim lalu bisa dibayarkan oleh PT LIB dengan skema pembayarang langsung ke rekening pemain tanpa ikut campur klub, dan akan dibayar dicicil. “Dibayar 50 persen sekarang, lalu 25 persen di Juli, dan 25 persen lagi dibayar Agustus,” jelas King.
King mengatakan, kasus PSMS sejatinya sudah aman dengan solusi dibayar cicil. Namun hasil rapat PSMS bersama PT LIB belum diterima BOPI, karena ketiga klub bermasalah diharuskan menyelesaikan masalahnya, agar Liga bisa berjalan. “Kami menunggu seperti apa keputusan PT LIB dan BOPI selanjutnya. Kalau dari kami, ingin tetap bertanding sesuai jadwal,” harapnya.
Seperti diketahui, Manajemen PSMS telah membayar gaji seluruh pemain musim lalu pada Desember 2018, dengan alasan kompetisi Liga 1 sudah berakhir. Namun, dalam kontrak pemain baru habis Januari 2019. (pss/dek/saz)