30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemenag Sumut Kebut Dokumen Haji,Kloter I Masuk Asrama pada 11 Juli

Sutan siregar/sumut pos
TURUN BUS: Calon jamaah haji tahun 2018 lalu saat turun dari bus saat tiba di Asrama Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Waktu keberangkatan jamaah calon haji tinggal hitungan hari. Sesuai jadwal, Kloter I Embarkasi Medan akan berangkat ke Tanah Suci pada 12 Juli 2019 mendatang. Karenanya, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumut terus mengebut persiapan dokumen haji, seperti paspor dan visa.

Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji, Eri Nofa mengatakan, Kanwil Kemenag Sumut telah menetapkan 22 kloter berikut nama-nama petugas yang mendampingi. Untuk Kloter 1 akan diisi calon jamaah haji (CJH) asal Kota Medan, berjumlah 393. Kloter I ini akan masuk Asrama Haji pada 11 Juli 2019.

“Tahun lalu kloter 1 diisi jamaah dari Kabupaten Langkat, sekarang Medan. Karena kota yang lebih dulu menyerahkan berkas menjadi kloter I,” ungkap Eri Nofa kepada Sumut Pos, Minggu (30/6).

Eri Nofa mengakui, saat ini Kemenag Sumut tengah mengebut persiapan dokumen haji, seperti paspor dan visa yang kurang dari dua minggu lagi menjelang keberangkatan. “Persiapan dokumen, persiapan Asrama haji, persiapan manasik. Untuk dokumen sedang dalam proses ya,” katanya.

Lebih lanjut, Eri merincikan, sesuai penetapan kloter dan petugas yang telah disusun, kloter 2 akan diisi CJH asal Kabupaten Langkat, masuk Asrama haji pada 12 Juli 2019. Disusul Kloter 3 Asahan, kloter 4 Medan dan Asahan, kloter 5 Mandailing Natal, kloter 6 Padanglawas dan kloter 7 Serdangbedagai, Tebingtinggi dan Gunungsitoli.

Kemudian tanggal 20 Juli 2019, masuk Asrama Haji, kloter 8 asal Medan, Langkat, Padanglawas dan Pakpak Bharat. Disusul kloter 9 Padangsidempuan, kloter 10 Labuhanbatu, kloter 11 Simalungun, Pematangsiantar dan Medan, kloter 12 Binjai dan Medan, kloter 13 Medan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.

Lalu, kloter 14 Medan, kloter 15 Labuhanbatu Selatan dan Medan, kloter 16 Deliserdang. Kloter 17 Deliserdang, Mandailing Natal dan Karo, kloter 18 Medan, Padangsidempuan, Tapanuli Utara, Humbanghasundutan dan Dairi. Kloter 19 Medan dan Tanjungbalai, kloter 20 Padanglawas Utara dan Medan, kloter 21 Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Medan serta kloter 22 Tapanuli Selatan dan Medan.

Terpisah, Plt Kepala UPT Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto mengatakan, persiapan menampung calon jamaah haji saat ini sudah mencapai 99 persen. “Persiapan untuk operasional haji, baik akomodasinya, penerimaan di semua linilah sampai di ruang makan dan dapur,” ungkapnya.

Nantinya, kata Ramlan, 8.531 CJH yang tergabung dalam 22 kloter, yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci, akan ditempatkan di gedung Madina Al Munawwarah. “Jadi satu kloter yang berjumlah 393 itu kita tampung di gedung Madina Al Munawwarah. Dan kita prioritaskan untuk yang lantai 1 itu, untuk jamaah uzur (lansia) dan resti (resiko tinggi),” jelasnya.

“Jadi untuk kamar itu bertiga, laki-laki sama laki-laki, wanita sama wanita. Kecuali yang uzur dan resti itu tadi, itupun keluarga yang bisa mendampingi sampai ke kamar mandi,” sambungnya.

Sementara untuk mencakup kesehatan di Asrama Haji, pihaknya telah bekerjasama dengan dinas terkait. “Kalau haji inikan lintas sektoral, kalau kita UPT ini kebagian sarana dan prasarana akomodasinya. Jadi kalau bidang kesehatan ya Dinas Kesehatan, penerbangan ya penerbangan, jadi masing-masing bagian ada,” terang Ramlan.

Selain itu, fogging yang sempat di permasalahkan oleh Komisi VIII DPR sewaktu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Asrama haji, Ramlan mengatakan hanyalah salah persepsi. “Kan begini, fogging itukan kita adakan setiap satu minggu sebelum jamaah itu masuk asrama kan udah kita fogging lingkungan. Dan tidak waktu ada jamaah kita fogging itu tidak. Itu kemarin salah persepsi aja, cuman kawan-kawan dari kesehatan apa tidak mau membantah,” jelasnya lagi.

“Memang wajib di fogging, itukan menghindarkan supaya tidak ada berkembangnya nyamuk atau jentik-jentik,” pungkasnya.

Kemenhub Ramp Check Pesawat

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check pesawat menjelang penyelenggaraan angkutan udara Haji 1440 Hijriah. Inspeksi keselamatan pesawat akan dilakukan di seluruh embarkasi haji untuk memastikan kesiapan dan kelaikan armada angkutan.

“Untuk angkutan haji tahun ini kami akan laksanakan ramp check di 12 banda udara embarkasi haji,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti , Sabtu (29/6).

Dia memastikan, inspeksi keselamatan pesawat akan dilakasanakan pada saat keberangkatan dan pemulangan jamaah haji. Polana mengatakan, kesiapan armada dan kelaikan seluruh fasilitas sarana dan prasarana angkutan haji menjadi tanggung jawab Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Polana menambahkan, inspeksi keselamatan akan dilakukan para inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dan inspektur Otoritas Bandar Udara (OBU). “Semaksimal mungkin kami berusaha untuk menciptakan kondisi penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman sebagaimana harapan kita semua,” jelas Polana.

Berdasarkan rencana, kata dia, perjalanan haji tahun ini akan dibagi dalam dua fase. Fase keberangkatan akan berlangsung 7 Juli sampai 5 Agustus 2019 dan fase pemulangan berlangsung pada 17 Agustus sampai 16 September 2019.

Selanjutnya, 12 bandara yang menjadi Embarkasi haji dan lokasi inspeksi keselamatan, yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandar Udara Adisumarmo (Solo), Bandara Sepingan (Balikpapan), Bandara Int. Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Int. Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Lombok), Bandar Udara Syamsuddin Noor (Banjarmasin), Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makasar), Bandara Internasional Minangkabau (Padang) dan Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng).

Berita Terkait

Armada yang akan digunakan untuk angkutan haji dilayani oleh dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Garuda Indonesia melayani dengan 14 pesawat terdiri dari delapan pesawat milik Garuda jenis B777-300ER dan A330-300. Selain itu juga ada enam pesawat carter terdiri dari tiga unit B747-400 (WAMOS AIR), dua unit A330-200 (WAMOS AIR) dan 1 unit A330-200 (HiFly).

Sementara itu, Saudi Arabian Airlines melayani penerbangan haji dengan 18 pesawat. Semua pesawat tersebut terdiri dari 11 unit pesawat B777-300 milik Saudi Arabian Airlines dan tujuh unit pesawat B747-400 sewa dari Air Atlanta Icelandic. (man/bbs)

Sutan siregar/sumut pos
TURUN BUS: Calon jamaah haji tahun 2018 lalu saat turun dari bus saat tiba di Asrama Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Waktu keberangkatan jamaah calon haji tinggal hitungan hari. Sesuai jadwal, Kloter I Embarkasi Medan akan berangkat ke Tanah Suci pada 12 Juli 2019 mendatang. Karenanya, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumut terus mengebut persiapan dokumen haji, seperti paspor dan visa.

Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji, Eri Nofa mengatakan, Kanwil Kemenag Sumut telah menetapkan 22 kloter berikut nama-nama petugas yang mendampingi. Untuk Kloter 1 akan diisi calon jamaah haji (CJH) asal Kota Medan, berjumlah 393. Kloter I ini akan masuk Asrama Haji pada 11 Juli 2019.

“Tahun lalu kloter 1 diisi jamaah dari Kabupaten Langkat, sekarang Medan. Karena kota yang lebih dulu menyerahkan berkas menjadi kloter I,” ungkap Eri Nofa kepada Sumut Pos, Minggu (30/6).

Eri Nofa mengakui, saat ini Kemenag Sumut tengah mengebut persiapan dokumen haji, seperti paspor dan visa yang kurang dari dua minggu lagi menjelang keberangkatan. “Persiapan dokumen, persiapan Asrama haji, persiapan manasik. Untuk dokumen sedang dalam proses ya,” katanya.

Lebih lanjut, Eri merincikan, sesuai penetapan kloter dan petugas yang telah disusun, kloter 2 akan diisi CJH asal Kabupaten Langkat, masuk Asrama haji pada 12 Juli 2019. Disusul Kloter 3 Asahan, kloter 4 Medan dan Asahan, kloter 5 Mandailing Natal, kloter 6 Padanglawas dan kloter 7 Serdangbedagai, Tebingtinggi dan Gunungsitoli.

Kemudian tanggal 20 Juli 2019, masuk Asrama Haji, kloter 8 asal Medan, Langkat, Padanglawas dan Pakpak Bharat. Disusul kloter 9 Padangsidempuan, kloter 10 Labuhanbatu, kloter 11 Simalungun, Pematangsiantar dan Medan, kloter 12 Binjai dan Medan, kloter 13 Medan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.

Lalu, kloter 14 Medan, kloter 15 Labuhanbatu Selatan dan Medan, kloter 16 Deliserdang. Kloter 17 Deliserdang, Mandailing Natal dan Karo, kloter 18 Medan, Padangsidempuan, Tapanuli Utara, Humbanghasundutan dan Dairi. Kloter 19 Medan dan Tanjungbalai, kloter 20 Padanglawas Utara dan Medan, kloter 21 Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Medan serta kloter 22 Tapanuli Selatan dan Medan.

Terpisah, Plt Kepala UPT Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto mengatakan, persiapan menampung calon jamaah haji saat ini sudah mencapai 99 persen. “Persiapan untuk operasional haji, baik akomodasinya, penerimaan di semua linilah sampai di ruang makan dan dapur,” ungkapnya.

Nantinya, kata Ramlan, 8.531 CJH yang tergabung dalam 22 kloter, yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci, akan ditempatkan di gedung Madina Al Munawwarah. “Jadi satu kloter yang berjumlah 393 itu kita tampung di gedung Madina Al Munawwarah. Dan kita prioritaskan untuk yang lantai 1 itu, untuk jamaah uzur (lansia) dan resti (resiko tinggi),” jelasnya.

“Jadi untuk kamar itu bertiga, laki-laki sama laki-laki, wanita sama wanita. Kecuali yang uzur dan resti itu tadi, itupun keluarga yang bisa mendampingi sampai ke kamar mandi,” sambungnya.

Sementara untuk mencakup kesehatan di Asrama Haji, pihaknya telah bekerjasama dengan dinas terkait. “Kalau haji inikan lintas sektoral, kalau kita UPT ini kebagian sarana dan prasarana akomodasinya. Jadi kalau bidang kesehatan ya Dinas Kesehatan, penerbangan ya penerbangan, jadi masing-masing bagian ada,” terang Ramlan.

Selain itu, fogging yang sempat di permasalahkan oleh Komisi VIII DPR sewaktu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Asrama haji, Ramlan mengatakan hanyalah salah persepsi. “Kan begini, fogging itukan kita adakan setiap satu minggu sebelum jamaah itu masuk asrama kan udah kita fogging lingkungan. Dan tidak waktu ada jamaah kita fogging itu tidak. Itu kemarin salah persepsi aja, cuman kawan-kawan dari kesehatan apa tidak mau membantah,” jelasnya lagi.

“Memang wajib di fogging, itukan menghindarkan supaya tidak ada berkembangnya nyamuk atau jentik-jentik,” pungkasnya.

Kemenhub Ramp Check Pesawat

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check pesawat menjelang penyelenggaraan angkutan udara Haji 1440 Hijriah. Inspeksi keselamatan pesawat akan dilakukan di seluruh embarkasi haji untuk memastikan kesiapan dan kelaikan armada angkutan.

“Untuk angkutan haji tahun ini kami akan laksanakan ramp check di 12 banda udara embarkasi haji,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti , Sabtu (29/6).

Dia memastikan, inspeksi keselamatan pesawat akan dilakasanakan pada saat keberangkatan dan pemulangan jamaah haji. Polana mengatakan, kesiapan armada dan kelaikan seluruh fasilitas sarana dan prasarana angkutan haji menjadi tanggung jawab Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Polana menambahkan, inspeksi keselamatan akan dilakukan para inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dan inspektur Otoritas Bandar Udara (OBU). “Semaksimal mungkin kami berusaha untuk menciptakan kondisi penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman sebagaimana harapan kita semua,” jelas Polana.

Berdasarkan rencana, kata dia, perjalanan haji tahun ini akan dibagi dalam dua fase. Fase keberangkatan akan berlangsung 7 Juli sampai 5 Agustus 2019 dan fase pemulangan berlangsung pada 17 Agustus sampai 16 September 2019.

Selanjutnya, 12 bandara yang menjadi Embarkasi haji dan lokasi inspeksi keselamatan, yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandar Udara Adisumarmo (Solo), Bandara Sepingan (Balikpapan), Bandara Int. Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Int. Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Lombok), Bandar Udara Syamsuddin Noor (Banjarmasin), Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makasar), Bandara Internasional Minangkabau (Padang) dan Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng).

Berita Terkait

Armada yang akan digunakan untuk angkutan haji dilayani oleh dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Garuda Indonesia melayani dengan 14 pesawat terdiri dari delapan pesawat milik Garuda jenis B777-300ER dan A330-300. Selain itu juga ada enam pesawat carter terdiri dari tiga unit B747-400 (WAMOS AIR), dua unit A330-200 (WAMOS AIR) dan 1 unit A330-200 (HiFly).

Sementara itu, Saudi Arabian Airlines melayani penerbangan haji dengan 18 pesawat. Semua pesawat tersebut terdiri dari 11 unit pesawat B777-300 milik Saudi Arabian Airlines dan tujuh unit pesawat B747-400 sewa dari Air Atlanta Icelandic. (man/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/