
AMBLAS: Salah satu ruas jalan di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, amblas, Kamis (4/7). Amblasnya jalan membentuk lubang selebar 2 meter tersebut, diduga akibat bocornya pipa PDAM, sehingga aspal menjadi rusak, akhirnya amblas usai dilintasi truk.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aspal di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan Lingkungan 5, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, amblas dan membuat lubang menganga berdiameter 2 meter dengan kedalaman 3-4 meter.
Pantauan di lapangan, akibat aspal amblas yang lokasinya sangat dekat pada perempatan lampu merah Jalan Perintis Kemerdekaan, membuat sejumlah pengendara yang melintas dari jalan tersebut menurunkan laju kecepatan kendaraannya untuk menghindari lubangn
Kabar yang berkembang amblasnya jalan tersebut disebabkan karena kebocoran pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, PDAM bantah membantah tudingan bahwa penyebab aspal amblas itu dikarenakan pipa yang air PDAM yang ada di bawahnya bocor.
Berdasarkan keterangan warga, Rahmawati, aspal amblas yang berlokasi tepat di depan bangunan usaha miliknya PT Langit Biru, amblas pada Rabu (3/7) siang. Namun, hingga Kamis (4/7) siang belum ada perbaikan aspal oleh pihak terkait yang bertanggung jawab terhadap perbaikan aspal tersebut. “Semalam (Rabu) lah ada, itupun dari kelurahan, mereka ngecek dan memasang garis polisi,” katanya kepada wartawan.
Widya, warga Jalan Pahlawan/HM Yamin saat ditemui di lokasi mengatakan, amblasnya aspal jalan sudah diketahuinya dan warga sekitar sejak Rabu (3/7) malam. Sebab, kabarnya sudah terjadi pada petang hari. “Saya dengar begitu dari warga, sore menjelang maghrib (Rabu) amblasnya. Kebetulan masih repot di rumah, makanya baru siang ini (kemarin, red) saya sempatkan melihat langsung karena penasaran. Soalnya, sudah beredar luas di whastapp,” ujarnya.
Tak jauh beda disampaikan warga lainnya, Roy. Kata dia, Pemko Medan harus segera memperbaiki jalan tersebut. “Jangan dibiarkan lama-lama berlubang, bisa bahaya. Pihak pemerintah harus cepat memperbaiki,” ujar warga Jalan Sei Kera ini sembari menuturkan, kejadian ini jangan sampai terulang kembali ke depannya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Isa Anshari menjelaskan, bahwa keadaan tersebut bukanlah merupakan kesalahan pihaknya yang tidak melakukan pengaspalan, melainkan di bawah jalan tersebut memang terdapat saluran air milik PDAM Tirtanadi yang dijadikan sebagai saluran untuk air limbah masyarakat.
“Jadi itu murni kesalahan bukan pada pengaspalan jalan, tetapi memang dibawah jalan itu ada saluran air PDAM berupa riol berdiameter 1 meter yang selama ini bocor. Nah, kebocoran selama ini lah yang membuat kondisi jalan dibawah aspal menjadi lembab dan tidak keras,” ucap Isa Anshari kepada Sumut Pos, Kamis (4/7) via selulernya.
Dilanjutkan Isa, kondisi itu terus berlangsung hingga akhirnya sebuah truk pengangkut pasir melintas dan berhenti karena adanya rambu lalu lintas berupa lampu merah yang mengakibatkan jalan yang ada diatas riol milik PDAM tersebut menjadi amblas dan membuat riol tersebut menjadi pecah.
“Jadi, kondisi jalan di atas riol itu yang memang sudah terkena kebocoran halus selama ini ketika dilindas truk pasir mengakibatkan riol air limbah berdiameter 1 meter itu menjadi pecah dan tanah diatasnya menjadi amblas,” jelasnya.
Untuk itu, katanya, Dinas PU telah mengirimkan petugasnya untuk langsung terjun kelapangan guna melihat langsung kondisi jalan yang berlubang dalam yang telah membuat arus lalulintas dikawasan tersebut menjadi terganggu. “Tadi saya sudah langsung tugaskan anggota kesana, mereka sudah disana dari tadi bersama tim dari Polda,” jelasnya.
Sedangkan untuk perbaikan jalan itu sendiri, kata Isa, pihaknya masih menunggu perbaikan dari pihak PDAM yang merupakan pemilik dari riol yang pecah tersebut.”Kalau kami sebentar sajanya memperbaiki itu, sekarang pun bisa. Tapi kan dibawahnya itu ada riol yang pecah yang harus mereka perbaiki dulu, kami ya menunggu itu. Begitu saluran airnya sudah bagus dan memang benar-benar tidak ada kebocoran lagi, maka akan langsung kami timbun lubang itu dan kami aspal, segera kami perbaiki,” tegasnya.
Menyikapi jalan amblas di Jalan HM Yamin persis di simpang lampu rambu lalu lintas, manajemen PDAM Tiratnadi menyampaikan permohonan maaf. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan sehubungan dengan adanya jalan amblas di Jalan HM Yamin, simpang lampu rambu lalu lintas,” kata Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi, Fauzan Nasution didampingi Kadiv Operasional Air Limbah Hotmatua Harahap dan Kabid Publikasi Komunikasi Oktavia Anggraini, Kamis (4/7).
Fauzan menuturkan, kronologis amblasnya jalan tersebut terjadi pada Rabu (3/7) malam. Menurutnya, di bawah jalan yang amblas itu terdapat riol saluran air limbah yang dikelola PDAM Tirtanadi sejak tahun 1992.
“Pada hari Rabu tanggal 3 Juli 2019 kemarin, melintas truk pengangkut pasir yang diduga melebihi tonase dan berhenti di lokasi jalan yang amblas karena lampu merah. Beban berat muatan truk diduga memicu amblasnya jalan tersebut yang mengakibatkan riol air limbah di bawahnya ikut pecah,” tutur Fauzan.
PDAM Tirtanadi mengambil langkah cepat dengan memasang rambu peringatan tanda bahaya dan rencanannya Kamis (4/7) malam diperbaiki. Pengerjaan sengaja dilakukan malam hari untuk menghindari terganggunya pengguna jalan. “Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan terhadap kejadian ini. Semoga perbaikan secepatnya dapat selesai dan kondisi jalan normal kembali,” ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Kabid Publikasi dan Komunikasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi,
Oktavia Anggraini. Penyebabnya amblasnya aspal tersebut akibat truk pasir melebihi daya angkut atau tonase. “Karena melebihi daya angkut tersebut sehingga menyebabkan tanah amblas dan mengenai riol air limbah tersebut pecah,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis.
Mengenai perbaikan katanya, pihak PDAM Tirtanadi sedang berusaha memperbaiki jalan tersebut dengan target batas waktu selama tiga hari. (dvs/ris/adz/map/ila)

