27 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Jokowi Tinjau Proses Danau Toba

TINJAU Presiden Joko Widodo meninjau keindahan Danau Toba dari kawasan wisata Desa Parulohan, di Kabupaten Humbahas. Hari ini (29/7), Jokowi kembali meninjau perkembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata.

SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di empat kabupaten di Sumut, yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Samosir, Tobasa, dan Humbahas.

Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta rombongan, akan melihat langsung perkembangan destinasi pariwisata Danau Toba, termasuk sarana maupun prasarana transportasi di sana.

BERDASARKAN laporan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Presiden Jokowi akan tiba di Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, sekitar pukul 17.00 WIB. Kedatangan Presiden disambut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI Sabrar Fadhillah, kepala daerah dan lainnyan

Kunjungan ini merupakan bagian dari monitoring 4 destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur. Dalam pengembangan pariwisata itu, pemerintah menganggarkan Rp6,4 triliun. Anggaran untuk pembangunan di sekitar Danau Toba oleh pemerintah pusat, mendapatkan porsi lebih besar berkisar Rp2,6 triliun. Presiden optimistis, objek pariwisata Danau Toba akan ramai kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.

“Iya benar, kunker presiden ini merupakan hasil dari ratas (rapat terbatas) kemarin. Di mana Danau Toba dijadikan kawasan super prioritas pembangunan wisata. Dijadwal gubernur akan mendampingi Pak Presiden selama di Samosir,” kata Kabag Humas pada Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Muhammad Ikhsan menjawab Sumut Pos, Minggu (28/7).

Berdasarkan agenda kunker RI-1 dari Diskominfo Pemkab Samosir, bahwa Jokowi dijadwalkan meninjau (monitoring) beberapa titik pelaksanaan pekerjaan pembangunan bersumber dari APBN di Kabupaten Samosir. “Presiden diagendakan tiba dan mengunjungi Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, besok sekira pukul 19.30 WIB dan menginap di kawasan Tuktuk, Kecamatan Simanindo. Kunker ini juga sekaligus mempercepat status kawasan Danau Toba sebagai Geopark,” kata Ikhsan.

Sesuai jadwal yang sudah disusun, Jokowi diperkirakan tiba di Bandara Internasional Silangit pukul 17.00 WIB. Lalu sekitar pukul 18.30 WIB tiba di Pelabuhan Fery Ajibata Parapat untuk menyeberang ke Samosir. Selanjutnya pukul 19.30 WIB tiba di Pelabuhan Penyebarangan Ambarita Samosir. Kemudian pukul 19.45 WIB tiba di Tomok disambut dengan penampilan atraksi budaya Batak, dan pukul 20.15 WIB tiba di Samosir Cottage Resort untuk istirahat.

Pada hari kedua pukul 08.00 WIB, presiden dijadwal berkunjung ke Batu Kursi Raja Siallagan/Makam Tua Raja Sidabutar. Lalu pukul 09.30 WIB menjuju Pantai Indah Situngkir/Pasir Putih Parbaba. Selanjutnya pukul 10.30 WIB, mendatangi Kampung Ulos Situngkir dan pukul 12.00 WIB meninjau Jembatan Tanah Ponggol. Kegiatan dilanjutkan makan siang di Geopark Toba Kaldera sembari melihat Geopark.

Kemudian pukul 14.30 WIB, rombongan kembali ke Samosir Cottage Resort untuk beristirahat dan makan malam. Pada pukul 19.30 WIB, Jokowi akan melakukan diskusi mendengarkan paparan tim Kemenko Maritim dan K/L terkait, dan bupati sekitar kawasan Danau Toba tentang rencana pengembangan pariwisata super prioritas.

Selanjutnya pada hari ketiga sekaligus terakhir presiden di Samosir, mulai pukul 08.00 WIB sudah melakukan perjalanan air dari Pelabuhan Ferry Ambarita Samosir melewati Desa Sigapiton Air Terjun Situmurun. Sesuai jadwal, di sini presiden dan rombongan tidak mampir hanya melewati saja. Lalu mulai pukul 10.00 WIB-11.20 WIB, Jokowi akan melakukan perjalanan ke Pelabuhan Muara, berkunjung ke Desa Bakkara dan Sipinsur Geosite. Setelahnya pukul 12.00 WIB, menuju Piltik Coffee untuk makan siang dan pukul 13.30 WIB menuju Bandara Internasional Silangit untuk kembali ke Jakarta.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Sumut, Solahuddin Nasution mengapresiasi kedatangan Presiden ke Danau Toba. Ini menandakan perhatian pemerintah pusat ke kawasan ini cukup besar. Dari segi promosi, kunjungan itu, membuat Danau Toba semakin dikenal. “Namun belum bisa meningkatkan arus kunjungan wisatawan secara signifikan,” ujarnya.

Karena itu, dia berharap pengembangan pariwisata harus memperhatikan pola-pola perjalanan (travel pattern) yang sudah berjalan selama ini. Artinya, mengikut kepada paket-paket wisata yang dijual biro perjalanan selama ini. “Sampai saat ini Danau Toba belum menjadi single destination. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata harus juga memperhatikan pengembangan destinasi pariwisata di sekitarnya seperti Berastagi, Bukit Lawang, dan lain-lain,” katanya.

Lebih lanjut Solahuddin menjelaskan, paket perjalanan di Sumut umumnya berdasarkan pola perjalanan Medan-Parapat/Samosir-Brastagi via Simarjarunjung dan kembali ke Medan. Maka dari itu, rute tersebut harus disentuh dan dikembangkan baik dari segi infrastruktur, maupun atraksi dan amenitas lainnya.

Adapun pengembangan di arah selatan Danau Toba sekarang ini, seperti Silangit, Sipinsur, Huta Ginjang dan kawasan lainnya, cukup positif memperkaya travel pattern di Sumut. “Tapi, travel pattern yang lama yang sudah dijual ke mancanegara tidak boleh dibiarkan, harus dikembangkan sejalan dengan pengembangan kawasan selatan Danau Toba,” jelasnya.

Ketua Bidang Litbang DPD Himpunan Pramuwisita Indonesia (HPI) Sumut, Dearman Damanik berharap, kunjungan Presiden kali ini akan mampu membuat pejabat daerah sadar bahwa perkembangan pariwisata Sumut begitu lambat. Pejabat daerah, termasuk Pemprovsu, jangan memaksakan kunjungan ini untuk membuat Presiden terkesan. Padahal, faktanya masih banyak yang perlu dibenahi.

“Pemerintah Sumut harus menyadari, kenapa Danau Toba selalu terlambat maju di bidang pariwisata. Kedatangan ini adalah motivasi,” kata Ketua Bidang Litbang DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumut, Dearman Damanik.

Seharusnya, kata Dearman, kedatangan Jokowi ke Samosir kali ini bisa menjadi inspirasi kepada pemerintah setempat, pihak pelaku dan masyarakat. Ini adalah sebuah penghargaan yang tak ternilai bagi mereka khususnya.

Namun, dari kacamata pelaku industri pariwisata, Dearman berharap, kedatangan Jokowi akan mampu membuat pariwisata Danau Toba semakin bagus. Setidaknya, melalui kunjungan itu, akan semakin terpromosikan.

Berkaca dari pengalaman kedatangan Presiden pada 2016 lalu, pariwisata Danau Toba masih berjalan seperti autopilot. Tidak ada perubahan yang signifikan dengan destinasi wisata. Sampai saat ini Danau Toba belum menjadi single destination. “Kalau masalah objek wisata, yang ada di Samosir perubahan hanya sedikit. Apalagi ketika beliau itu kunjungan ke Siallagan. Kampung tersebut seakan tidak ada perubahan, hanya banner besar milik Geopark. Kendala utamanya hanya masalah sumber daya manusia,” kata Dearman.

3.260 Prajurit Disiagakan

Guna mengamankan kedatangan Presiden Jokowi ke Danau Toba, Kodam I/BB mengerahkan 3.260 prajurit. Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kolonel (Inf) Roy J Hansen Sinaga melalui pesan WhatsApp mengatakan, Pangdam I/BB Mayjend TNI Sabrar Fadhillah telah bertolak ke Kabupaten Tapanuli Utara.

“Kodam I/BB Siap mengamankan dan menyukseskan giat Kunker RI 1 di Wilayah Sumatera Utara, dan untuk ini sudah ada SOP-nya,” ujar Mantan Dandim 0203/Lkt, Minggu (28/7) pagi.

Dalam kunker RI 1 ini, Kapendam menerangkan, Pangdam akan bertindak sebagai Panglima Komando Operasional (Pangkoops) Pengamanan dan sudah bergerak ke meninjau dan memastikan pengamanan di tiap lokasi.

Adapun untuk mengawali pengamanan kunker RI 1, Kodam juga telah melakukan apel pasukan di beberapa titik. Kapendam menyebutkan, prajurit yang disiagakan sebanyak 3.260 yang merupakan gabungan dari beberapa divisi. “Apel gelar pasukan pagi ini dipimpin langsung Komandan Resort Militer (Danrem) 023/KS Kolonel (Inf) Tri Saktiyono,” katanya.

Menhub Tinjau Infrastruktur Transportasi

Di saat bersamaan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meninjau rencana pengembangan infrastruktur transportasi di Danau Toba, Sumatera Utara. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, Menhub kemarin (28/7) siang sudah bertolak ke Danau Toba.

Rencananya, Menhub akan meninjau beberapa dermaga pelabuhan seperti di Pelabuhan Muara, Pelabuhan Ajibata, dan Pelabuhan Ambarita. Kementerian Perhubungan terus melakukan perbaikan, baik dalam aspek keselamatan maupun pelayanan pada transportasi penyebrangan yang ada di Danau Toba. Seperti Pelabuhan Muara, Ajibata, Ambarita dan pelabuhan lainnya yang menjadi pelabuhan untuk masyarakat dan wisatawan dari dan menuju ke Pulau Samosir dan sekitarnya.

“Di sana Menhub juga akan meninjau kapal-kapal di pelabuhan penyebrangan untuk mengecek apakah sudah melakukan SOP keselamatan dengan baik dan benar, sudah ada life jacket dan pendataan manifest yang jelas. Keselamatan merupakan hal utama yang harus diperhatikan,” kata Hengki.

Saat ini, pemerintah telah melakukan pembangunan pelabuhan penyebrangan di delapan lokasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, yaitu pelabuhan Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging, dan Marbun Toruan. Kemudian, membangun kapal penyeberangan sebanyak 3 unit kapal Ro-Ro dan 1 Unit Bus Air, termasuk KP Ihan Batak yang telah diresmikan.

Pemerintah juga melakukan peningkatan kualitas SDM bagi para pengelola pelabuhan di KSNP Danau Toba. Sosialisasi keselamatan juga telah dilakukan melalui penerapan Bulan Keselamatan Pelayaran di Danau Toba, ramp check kapal, pembagian life jacket dan life buoy. (prn/bbs)

TINJAU Presiden Joko Widodo meninjau keindahan Danau Toba dari kawasan wisata Desa Parulohan, di Kabupaten Humbahas. Hari ini (29/7), Jokowi kembali meninjau perkembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata.

SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di empat kabupaten di Sumut, yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Samosir, Tobasa, dan Humbahas.

Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta rombongan, akan melihat langsung perkembangan destinasi pariwisata Danau Toba, termasuk sarana maupun prasarana transportasi di sana.

BERDASARKAN laporan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Presiden Jokowi akan tiba di Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, sekitar pukul 17.00 WIB. Kedatangan Presiden disambut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI Sabrar Fadhillah, kepala daerah dan lainnyan

Kunjungan ini merupakan bagian dari monitoring 4 destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur. Dalam pengembangan pariwisata itu, pemerintah menganggarkan Rp6,4 triliun. Anggaran untuk pembangunan di sekitar Danau Toba oleh pemerintah pusat, mendapatkan porsi lebih besar berkisar Rp2,6 triliun. Presiden optimistis, objek pariwisata Danau Toba akan ramai kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.

“Iya benar, kunker presiden ini merupakan hasil dari ratas (rapat terbatas) kemarin. Di mana Danau Toba dijadikan kawasan super prioritas pembangunan wisata. Dijadwal gubernur akan mendampingi Pak Presiden selama di Samosir,” kata Kabag Humas pada Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Muhammad Ikhsan menjawab Sumut Pos, Minggu (28/7).

Berdasarkan agenda kunker RI-1 dari Diskominfo Pemkab Samosir, bahwa Jokowi dijadwalkan meninjau (monitoring) beberapa titik pelaksanaan pekerjaan pembangunan bersumber dari APBN di Kabupaten Samosir. “Presiden diagendakan tiba dan mengunjungi Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, besok sekira pukul 19.30 WIB dan menginap di kawasan Tuktuk, Kecamatan Simanindo. Kunker ini juga sekaligus mempercepat status kawasan Danau Toba sebagai Geopark,” kata Ikhsan.

Sesuai jadwal yang sudah disusun, Jokowi diperkirakan tiba di Bandara Internasional Silangit pukul 17.00 WIB. Lalu sekitar pukul 18.30 WIB tiba di Pelabuhan Fery Ajibata Parapat untuk menyeberang ke Samosir. Selanjutnya pukul 19.30 WIB tiba di Pelabuhan Penyebarangan Ambarita Samosir. Kemudian pukul 19.45 WIB tiba di Tomok disambut dengan penampilan atraksi budaya Batak, dan pukul 20.15 WIB tiba di Samosir Cottage Resort untuk istirahat.

Pada hari kedua pukul 08.00 WIB, presiden dijadwal berkunjung ke Batu Kursi Raja Siallagan/Makam Tua Raja Sidabutar. Lalu pukul 09.30 WIB menjuju Pantai Indah Situngkir/Pasir Putih Parbaba. Selanjutnya pukul 10.30 WIB, mendatangi Kampung Ulos Situngkir dan pukul 12.00 WIB meninjau Jembatan Tanah Ponggol. Kegiatan dilanjutkan makan siang di Geopark Toba Kaldera sembari melihat Geopark.

Kemudian pukul 14.30 WIB, rombongan kembali ke Samosir Cottage Resort untuk beristirahat dan makan malam. Pada pukul 19.30 WIB, Jokowi akan melakukan diskusi mendengarkan paparan tim Kemenko Maritim dan K/L terkait, dan bupati sekitar kawasan Danau Toba tentang rencana pengembangan pariwisata super prioritas.

Selanjutnya pada hari ketiga sekaligus terakhir presiden di Samosir, mulai pukul 08.00 WIB sudah melakukan perjalanan air dari Pelabuhan Ferry Ambarita Samosir melewati Desa Sigapiton Air Terjun Situmurun. Sesuai jadwal, di sini presiden dan rombongan tidak mampir hanya melewati saja. Lalu mulai pukul 10.00 WIB-11.20 WIB, Jokowi akan melakukan perjalanan ke Pelabuhan Muara, berkunjung ke Desa Bakkara dan Sipinsur Geosite. Setelahnya pukul 12.00 WIB, menuju Piltik Coffee untuk makan siang dan pukul 13.30 WIB menuju Bandara Internasional Silangit untuk kembali ke Jakarta.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Sumut, Solahuddin Nasution mengapresiasi kedatangan Presiden ke Danau Toba. Ini menandakan perhatian pemerintah pusat ke kawasan ini cukup besar. Dari segi promosi, kunjungan itu, membuat Danau Toba semakin dikenal. “Namun belum bisa meningkatkan arus kunjungan wisatawan secara signifikan,” ujarnya.

Karena itu, dia berharap pengembangan pariwisata harus memperhatikan pola-pola perjalanan (travel pattern) yang sudah berjalan selama ini. Artinya, mengikut kepada paket-paket wisata yang dijual biro perjalanan selama ini. “Sampai saat ini Danau Toba belum menjadi single destination. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata harus juga memperhatikan pengembangan destinasi pariwisata di sekitarnya seperti Berastagi, Bukit Lawang, dan lain-lain,” katanya.

Lebih lanjut Solahuddin menjelaskan, paket perjalanan di Sumut umumnya berdasarkan pola perjalanan Medan-Parapat/Samosir-Brastagi via Simarjarunjung dan kembali ke Medan. Maka dari itu, rute tersebut harus disentuh dan dikembangkan baik dari segi infrastruktur, maupun atraksi dan amenitas lainnya.

Adapun pengembangan di arah selatan Danau Toba sekarang ini, seperti Silangit, Sipinsur, Huta Ginjang dan kawasan lainnya, cukup positif memperkaya travel pattern di Sumut. “Tapi, travel pattern yang lama yang sudah dijual ke mancanegara tidak boleh dibiarkan, harus dikembangkan sejalan dengan pengembangan kawasan selatan Danau Toba,” jelasnya.

Ketua Bidang Litbang DPD Himpunan Pramuwisita Indonesia (HPI) Sumut, Dearman Damanik berharap, kunjungan Presiden kali ini akan mampu membuat pejabat daerah sadar bahwa perkembangan pariwisata Sumut begitu lambat. Pejabat daerah, termasuk Pemprovsu, jangan memaksakan kunjungan ini untuk membuat Presiden terkesan. Padahal, faktanya masih banyak yang perlu dibenahi.

“Pemerintah Sumut harus menyadari, kenapa Danau Toba selalu terlambat maju di bidang pariwisata. Kedatangan ini adalah motivasi,” kata Ketua Bidang Litbang DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumut, Dearman Damanik.

Seharusnya, kata Dearman, kedatangan Jokowi ke Samosir kali ini bisa menjadi inspirasi kepada pemerintah setempat, pihak pelaku dan masyarakat. Ini adalah sebuah penghargaan yang tak ternilai bagi mereka khususnya.

Namun, dari kacamata pelaku industri pariwisata, Dearman berharap, kedatangan Jokowi akan mampu membuat pariwisata Danau Toba semakin bagus. Setidaknya, melalui kunjungan itu, akan semakin terpromosikan.

Berkaca dari pengalaman kedatangan Presiden pada 2016 lalu, pariwisata Danau Toba masih berjalan seperti autopilot. Tidak ada perubahan yang signifikan dengan destinasi wisata. Sampai saat ini Danau Toba belum menjadi single destination. “Kalau masalah objek wisata, yang ada di Samosir perubahan hanya sedikit. Apalagi ketika beliau itu kunjungan ke Siallagan. Kampung tersebut seakan tidak ada perubahan, hanya banner besar milik Geopark. Kendala utamanya hanya masalah sumber daya manusia,” kata Dearman.

3.260 Prajurit Disiagakan

Guna mengamankan kedatangan Presiden Jokowi ke Danau Toba, Kodam I/BB mengerahkan 3.260 prajurit. Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kolonel (Inf) Roy J Hansen Sinaga melalui pesan WhatsApp mengatakan, Pangdam I/BB Mayjend TNI Sabrar Fadhillah telah bertolak ke Kabupaten Tapanuli Utara.

“Kodam I/BB Siap mengamankan dan menyukseskan giat Kunker RI 1 di Wilayah Sumatera Utara, dan untuk ini sudah ada SOP-nya,” ujar Mantan Dandim 0203/Lkt, Minggu (28/7) pagi.

Dalam kunker RI 1 ini, Kapendam menerangkan, Pangdam akan bertindak sebagai Panglima Komando Operasional (Pangkoops) Pengamanan dan sudah bergerak ke meninjau dan memastikan pengamanan di tiap lokasi.

Adapun untuk mengawali pengamanan kunker RI 1, Kodam juga telah melakukan apel pasukan di beberapa titik. Kapendam menyebutkan, prajurit yang disiagakan sebanyak 3.260 yang merupakan gabungan dari beberapa divisi. “Apel gelar pasukan pagi ini dipimpin langsung Komandan Resort Militer (Danrem) 023/KS Kolonel (Inf) Tri Saktiyono,” katanya.

Menhub Tinjau Infrastruktur Transportasi

Di saat bersamaan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meninjau rencana pengembangan infrastruktur transportasi di Danau Toba, Sumatera Utara. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, Menhub kemarin (28/7) siang sudah bertolak ke Danau Toba.

Rencananya, Menhub akan meninjau beberapa dermaga pelabuhan seperti di Pelabuhan Muara, Pelabuhan Ajibata, dan Pelabuhan Ambarita. Kementerian Perhubungan terus melakukan perbaikan, baik dalam aspek keselamatan maupun pelayanan pada transportasi penyebrangan yang ada di Danau Toba. Seperti Pelabuhan Muara, Ajibata, Ambarita dan pelabuhan lainnya yang menjadi pelabuhan untuk masyarakat dan wisatawan dari dan menuju ke Pulau Samosir dan sekitarnya.

“Di sana Menhub juga akan meninjau kapal-kapal di pelabuhan penyebrangan untuk mengecek apakah sudah melakukan SOP keselamatan dengan baik dan benar, sudah ada life jacket dan pendataan manifest yang jelas. Keselamatan merupakan hal utama yang harus diperhatikan,” kata Hengki.

Saat ini, pemerintah telah melakukan pembangunan pelabuhan penyebrangan di delapan lokasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, yaitu pelabuhan Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging, dan Marbun Toruan. Kemudian, membangun kapal penyeberangan sebanyak 3 unit kapal Ro-Ro dan 1 Unit Bus Air, termasuk KP Ihan Batak yang telah diresmikan.

Pemerintah juga melakukan peningkatan kualitas SDM bagi para pengelola pelabuhan di KSNP Danau Toba. Sosialisasi keselamatan juga telah dilakukan melalui penerapan Bulan Keselamatan Pelayaran di Danau Toba, ramp check kapal, pembagian life jacket dan life buoy. (prn/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/