26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Jalur Layang KA Medan-Kualanamu Tunggu Izin Layak Beroperasi dari PUPR

JALUR LAYANG: Jalur layang kereta api yang masih dalam tahap pembangunan di Stasiun Besar Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ternyata, pengerjaan fisik jalur layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten Deliserdang sepanjang 10,8 kilometer, sudah selesai 100 persen. Seluruh fasilitas menunjang juga sudah selesai dibangun. Operasional tinggal menunggu surat izin layak beroperasi turun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) tinggal menunggu izin layak beroperasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Torowongan Jalan Kemen PUPR,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Fakhrul Rivai Hasibuan, kepada Sumut Pos, Rabu (14/8).

Menurutnya, selain pengerjaan fisik dan fasilitas menunjang, stasiun untuk kereta bandara juga sudah selesai dikerjakan. Dengan demikian, ia optimis jalur layang kereta api pertama di Sumut ini dapat beroperasi akhir bulan Agustus atau awal bulan September 2019. Sebelum itu, ia yakin uji coba kelayakan jalur tersebut sudah selesai dilaksanakan oleh pihak terkait.

Fakhrul menjelaskan, tujuan membangun jalur layang kereta api ini untuk mengurai kemacetan di Kota Medan. Dengan berpindahnya opersional kereta api ke jalur layang, otomatis mengurangi frekuensi kereta api sampai setengahnya, atau 50 persen yang ada di jalur bawah.

“Mungkin setiap setengah jam ada kereta api melintas. Dengan selesainya jalur layang ini, mungkin nanti kereta api melintas per 2 jam di bawah,” tandasnya.

Jalur layang kereta api ini menjadi fasilitas utama operasional kereta api Bandara di Bandara Kualanamu yang dioperasikan oleh PT Ralink Indonesia. Pelayanan maksimal diberikan kepada calon penumpang pesawat menuju bandara pengganti bandara Polonia Medan itu.

Per hari, kereta api bandara melintas sebanyak 40 kali. Dengan jalur layang, kereta api bandara bisa melintas hingga 70 kali dalam sehari, dengan waku tempuh selama 20 menit. (gus)

JALUR LAYANG: Jalur layang kereta api yang masih dalam tahap pembangunan di Stasiun Besar Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ternyata, pengerjaan fisik jalur layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten Deliserdang sepanjang 10,8 kilometer, sudah selesai 100 persen. Seluruh fasilitas menunjang juga sudah selesai dibangun. Operasional tinggal menunggu surat izin layak beroperasi turun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) tinggal menunggu izin layak beroperasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Torowongan Jalan Kemen PUPR,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Fakhrul Rivai Hasibuan, kepada Sumut Pos, Rabu (14/8).

Menurutnya, selain pengerjaan fisik dan fasilitas menunjang, stasiun untuk kereta bandara juga sudah selesai dikerjakan. Dengan demikian, ia optimis jalur layang kereta api pertama di Sumut ini dapat beroperasi akhir bulan Agustus atau awal bulan September 2019. Sebelum itu, ia yakin uji coba kelayakan jalur tersebut sudah selesai dilaksanakan oleh pihak terkait.

Fakhrul menjelaskan, tujuan membangun jalur layang kereta api ini untuk mengurai kemacetan di Kota Medan. Dengan berpindahnya opersional kereta api ke jalur layang, otomatis mengurangi frekuensi kereta api sampai setengahnya, atau 50 persen yang ada di jalur bawah.

“Mungkin setiap setengah jam ada kereta api melintas. Dengan selesainya jalur layang ini, mungkin nanti kereta api melintas per 2 jam di bawah,” tandasnya.

Jalur layang kereta api ini menjadi fasilitas utama operasional kereta api Bandara di Bandara Kualanamu yang dioperasikan oleh PT Ralink Indonesia. Pelayanan maksimal diberikan kepada calon penumpang pesawat menuju bandara pengganti bandara Polonia Medan itu.

Per hari, kereta api bandara melintas sebanyak 40 kali. Dengan jalur layang, kereta api bandara bisa melintas hingga 70 kali dalam sehari, dengan waku tempuh selama 20 menit. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/