26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kontraktor-Kasubbag Umum, Dinas PUPR Adu Jotos

BERLUMUR DARAH: Haposan Munte (kiri) menyeka darah yang terus mengucur dari hidungnya usai adu jotos dengan Kasubbag Umum, Eriko Sihombing.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Ditengarai dipicu dendam lama, seorang kontraktor, Haposan Munte terlibat adu jotos dengan Kasubbag Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dairi, Eriko Sihombing, Kamis (15/8). Duel satu lawan satu itu berlangsung di ruang tata usaha Dinas PUPR Dairi. Haposan mengalami pendarahan di hidung.

Eriko mengaku, sudah tidak tahan dengan ejekan Haposan selama ini. Berbagai ejekan dan caci maki dilontarkan lewat media sosial (medsos) facebook.

Persoalan dirinya dengan Haposan sudah sejak beberapa bulan terakhir. Dia sering memaki dan memberikan ancaman lewat medsos.

“Saya tidak pernah menanggapi komentarnya di facebook, tetapi komentar itu discreenshot,” ucapnya.

Perkelahian terjadi saat Haposan datang mengantar surat ke bagian tata usaha. Saat itu, Haposan melihat Eriko dan langsung berceloteh.

“Main dope hita (masih main kita),” Haposan seperti ditirukan Eriko.

Mendengar celoteh bernada menantang itu, Eriko langsung membuka bajunya. Tanpa ba bi bu, keduanya langsung terlibat jual beli pukulan.

“Begitu dia bilang “main dope hita”, saya langsung buka baju dan meladeni dia,” tutur Eriko.

Selama ini, Eriko berharap tidak bertemu Haposan. Tetapi menurutnya tidak terelakkan lagi.

“Desember 2018, dia juga sudah pernah mendatangi kantor ini bersama rekannya dan mengatakan akan menghabisi saya,” jelas Eriko.

Menurut Eriko, persoalannya dengan warga Sumbul, Kecamatan Sumbul adalah hal yang sepele. Beberapa waktu lalu, Haposan datang ke Dinas PUPR dengan menggas-gas mobilnya di halaman.

“Saya peringati dia supaya tidak melakukan hal itu, karena menganggu ASN yang sedang bekerja. Mungkin dia tidak terima diingatkan/ tersinggung, sehingga dia selalu menyampaikan kata-kata kotor,” kata Eriko.

Sementara, Haposan mengaku datang ke Dinas PUPR untuk mengantarkan surat. Dirinya dan Eriko memang ada persoalan pribadi.

“Saya tidak pernah menantang dia di kantor PUPR,” katanya.

“Saya tidak pernah memaki (di facebook). Biasalah, persoalan pribadi,” sambung Haposan ketika dicecar soal makiannya di medsos.

Sesaat setelah selesai adu jotos, Haposan bertelepon dan mengatakan dikeroyok di Dinas PUPR Dairi. Saat ditanya apakah dikeroyok, Haposan mengatakan satu lawan satu. “Biasalah kalau sama kawan dibilang dikroyok,” tandasnya.

Kepala Dinas PUPR, Lasma Duma Lumban Tobing dan Sekretaris Frianto Naibaho mengatakan tidak tahu persolan tersebut.

“Saya keluar dari ruangan sudah melihat mereka berkelahi dan kemudian melerai mereka,” ujar Lasma.

Apakah perkelahian itu ada kaitan dengan proyek? Lasma membantahnya. Tetapi, Lasma maupun Frianto mengaku bahwa Haposan adalah salahsatu rekanan.

“Proyek masih proses tender dan tidak ada hubungan perkelahian dengan pekerjaan,” pungkas Lasma.(mag-10/ala)

BERLUMUR DARAH: Haposan Munte (kiri) menyeka darah yang terus mengucur dari hidungnya usai adu jotos dengan Kasubbag Umum, Eriko Sihombing.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Ditengarai dipicu dendam lama, seorang kontraktor, Haposan Munte terlibat adu jotos dengan Kasubbag Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dairi, Eriko Sihombing, Kamis (15/8). Duel satu lawan satu itu berlangsung di ruang tata usaha Dinas PUPR Dairi. Haposan mengalami pendarahan di hidung.

Eriko mengaku, sudah tidak tahan dengan ejekan Haposan selama ini. Berbagai ejekan dan caci maki dilontarkan lewat media sosial (medsos) facebook.

Persoalan dirinya dengan Haposan sudah sejak beberapa bulan terakhir. Dia sering memaki dan memberikan ancaman lewat medsos.

“Saya tidak pernah menanggapi komentarnya di facebook, tetapi komentar itu discreenshot,” ucapnya.

Perkelahian terjadi saat Haposan datang mengantar surat ke bagian tata usaha. Saat itu, Haposan melihat Eriko dan langsung berceloteh.

“Main dope hita (masih main kita),” Haposan seperti ditirukan Eriko.

Mendengar celoteh bernada menantang itu, Eriko langsung membuka bajunya. Tanpa ba bi bu, keduanya langsung terlibat jual beli pukulan.

“Begitu dia bilang “main dope hita”, saya langsung buka baju dan meladeni dia,” tutur Eriko.

Selama ini, Eriko berharap tidak bertemu Haposan. Tetapi menurutnya tidak terelakkan lagi.

“Desember 2018, dia juga sudah pernah mendatangi kantor ini bersama rekannya dan mengatakan akan menghabisi saya,” jelas Eriko.

Menurut Eriko, persoalannya dengan warga Sumbul, Kecamatan Sumbul adalah hal yang sepele. Beberapa waktu lalu, Haposan datang ke Dinas PUPR dengan menggas-gas mobilnya di halaman.

“Saya peringati dia supaya tidak melakukan hal itu, karena menganggu ASN yang sedang bekerja. Mungkin dia tidak terima diingatkan/ tersinggung, sehingga dia selalu menyampaikan kata-kata kotor,” kata Eriko.

Sementara, Haposan mengaku datang ke Dinas PUPR untuk mengantarkan surat. Dirinya dan Eriko memang ada persoalan pribadi.

“Saya tidak pernah menantang dia di kantor PUPR,” katanya.

“Saya tidak pernah memaki (di facebook). Biasalah, persoalan pribadi,” sambung Haposan ketika dicecar soal makiannya di medsos.

Sesaat setelah selesai adu jotos, Haposan bertelepon dan mengatakan dikeroyok di Dinas PUPR Dairi. Saat ditanya apakah dikeroyok, Haposan mengatakan satu lawan satu. “Biasalah kalau sama kawan dibilang dikroyok,” tandasnya.

Kepala Dinas PUPR, Lasma Duma Lumban Tobing dan Sekretaris Frianto Naibaho mengatakan tidak tahu persolan tersebut.

“Saya keluar dari ruangan sudah melihat mereka berkelahi dan kemudian melerai mereka,” ujar Lasma.

Apakah perkelahian itu ada kaitan dengan proyek? Lasma membantahnya. Tetapi, Lasma maupun Frianto mengaku bahwa Haposan adalah salahsatu rekanan.

“Proyek masih proses tender dan tidak ada hubungan perkelahian dengan pekerjaan,” pungkas Lasma.(mag-10/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/