26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polda Sumut Jamin Keamanan Investor, Rakor Pengamanan Percepatan Pembangunan dan Pengembangan Danau Toba

RAKOR: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Dirut BPODT Arie Prasetyo dan lainnya foto bersama usai rapat kordinasi pengaman pembangunan dan pengembangan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sabtu (24/8).
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Danau Toba sebagai destinasi superprioritas. Karenanya, percepatan pembangunan pengembangan kawasan Danau Toba pun dikebut. Karenanya, untuk menjamin kenyamanan investor berinvestasi, Polda Sumut siap melakukan pengamanan dalam pembangunan kawasan wisata di danau terbesar di Asia Tenggara itu.

Sabtu (24/8) lalu, Polda Sumut menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan yang berlangsung tertutup di Kabupaten Samosir. Rakor itu dihadiri bupati dan Kapolres se-kawasan Danau Toban

dan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT). Mengawali rakor, dipaparkan sejumlah progres pembangunan di Danau Toba, termasuk program yang masih berjalan.

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran siap berkordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pengamanan dalam pembangunan tersebut. Ini merupakan komitmen Polri, berkontribusi dalam pengembangan Danau Toba menjadi objek wisata kelas dunia. “Jaminan keamanan bisa kita berikan, investor akan hadir. Dan uang yang digelontorkan makin banyak ke daerah, masyarakat bisa menikmati,” kata Agus kepada wartawan di Kabupaten Samosir, Minggu (25/8) pagi.

Agus juga mendorong Pemkab se-kawasan Danau Toba untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi pelaku usaha di industri pariwisata yang profesional. “Karena pembangunan ini nantinya akan menyerap begitu banyak tenaga kerja,” tutur Jendral berbintang dua itu.

Agus menjelaskan, tujuan rakor pengamanan tersebut untuk memastikan pembangunan dan pengembangan berjalan sesuai dengan koridor perencanaan dan tidak ada gangguan dari pihak mana pun, untuk memperlambat pembangunan tersebut. “Kita mendorong, memfasilitasi dan mengamankan hingga mensukseskan program pemerintah ini. Apalagi ini sudah dicanangkan sebagai destinasi superprioritas. Kalau begitu kita di daerah ini harus menyambutnya dengan baik. Supaya Bapak Presiden yang mengeluarkan kebijakan ini juga senang,” tandas Agus.

Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo menyambut baik apa yang dilakukan Kapolda Sumut dengan jajaran, ikut serta dalam pembangunan dan pengembangan Danau Toba. Dengan dukungan tersebut, dia yakin program pembangunan itu berjalan dengan tepat waktu.

“Kita sepakat untuk sama-sama ya. Apalagi superprioritas, effort kita juga harus super. Ada dukungan dari Pak Kapolda dan Para Kapolres di kawasan Danau Toba. Saya kira ini cukup penting untuk memastikan pembangunan ini berjalan tepat waktu,” kata Arie.

Dalam rapat itu, Arie juga memaparkan sejumlah hambatan yang masih mempengaruhi pembangunan Danau Toba. Diantaranya adalah masalah lingkungan dan lainnya. “Sampai kita membahas yang detil-detil. Misalnya soal tonase kendaraan yang melintas di kawasan Danau Toba. Supaya kawasan Danau Toba ini menjadi kawasan pariwiasata, nuansanya harus pariwisata. Jadi kalau orang datang ke Danau Toba ini nuansanya pariwisata. Jangan nanti tiba tiba ada kendaraan berat yang melalui jalan pada jam jam yang tidak tepat. Ini perlu kita dukung supaya berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Dalam pembangunan dan pengembangan Danau Toba, Pemerintah Pusat siap menggelontorkan dana Rp3,5 triliun. Pembangunan yang dilakukan meliputi infrastruktur jalan, jembatan, kapal, pelabuhan hingga resort. Pengerjaan pembangunan ditarget rampung pada 2020 mendatang. (gus)

RAKOR: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Dirut BPODT Arie Prasetyo dan lainnya foto bersama usai rapat kordinasi pengaman pembangunan dan pengembangan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sabtu (24/8).
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Danau Toba sebagai destinasi superprioritas. Karenanya, percepatan pembangunan pengembangan kawasan Danau Toba pun dikebut. Karenanya, untuk menjamin kenyamanan investor berinvestasi, Polda Sumut siap melakukan pengamanan dalam pembangunan kawasan wisata di danau terbesar di Asia Tenggara itu.

Sabtu (24/8) lalu, Polda Sumut menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan yang berlangsung tertutup di Kabupaten Samosir. Rakor itu dihadiri bupati dan Kapolres se-kawasan Danau Toban

dan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT). Mengawali rakor, dipaparkan sejumlah progres pembangunan di Danau Toba, termasuk program yang masih berjalan.

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran siap berkordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pengamanan dalam pembangunan tersebut. Ini merupakan komitmen Polri, berkontribusi dalam pengembangan Danau Toba menjadi objek wisata kelas dunia. “Jaminan keamanan bisa kita berikan, investor akan hadir. Dan uang yang digelontorkan makin banyak ke daerah, masyarakat bisa menikmati,” kata Agus kepada wartawan di Kabupaten Samosir, Minggu (25/8) pagi.

Agus juga mendorong Pemkab se-kawasan Danau Toba untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi pelaku usaha di industri pariwisata yang profesional. “Karena pembangunan ini nantinya akan menyerap begitu banyak tenaga kerja,” tutur Jendral berbintang dua itu.

Agus menjelaskan, tujuan rakor pengamanan tersebut untuk memastikan pembangunan dan pengembangan berjalan sesuai dengan koridor perencanaan dan tidak ada gangguan dari pihak mana pun, untuk memperlambat pembangunan tersebut. “Kita mendorong, memfasilitasi dan mengamankan hingga mensukseskan program pemerintah ini. Apalagi ini sudah dicanangkan sebagai destinasi superprioritas. Kalau begitu kita di daerah ini harus menyambutnya dengan baik. Supaya Bapak Presiden yang mengeluarkan kebijakan ini juga senang,” tandas Agus.

Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo menyambut baik apa yang dilakukan Kapolda Sumut dengan jajaran, ikut serta dalam pembangunan dan pengembangan Danau Toba. Dengan dukungan tersebut, dia yakin program pembangunan itu berjalan dengan tepat waktu.

“Kita sepakat untuk sama-sama ya. Apalagi superprioritas, effort kita juga harus super. Ada dukungan dari Pak Kapolda dan Para Kapolres di kawasan Danau Toba. Saya kira ini cukup penting untuk memastikan pembangunan ini berjalan tepat waktu,” kata Arie.

Dalam rapat itu, Arie juga memaparkan sejumlah hambatan yang masih mempengaruhi pembangunan Danau Toba. Diantaranya adalah masalah lingkungan dan lainnya. “Sampai kita membahas yang detil-detil. Misalnya soal tonase kendaraan yang melintas di kawasan Danau Toba. Supaya kawasan Danau Toba ini menjadi kawasan pariwiasata, nuansanya harus pariwisata. Jadi kalau orang datang ke Danau Toba ini nuansanya pariwisata. Jangan nanti tiba tiba ada kendaraan berat yang melalui jalan pada jam jam yang tidak tepat. Ini perlu kita dukung supaya berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Dalam pembangunan dan pengembangan Danau Toba, Pemerintah Pusat siap menggelontorkan dana Rp3,5 triliun. Pembangunan yang dilakukan meliputi infrastruktur jalan, jembatan, kapal, pelabuhan hingga resort. Pengerjaan pembangunan ditarget rampung pada 2020 mendatang. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/