Safari Wukuf untuk 97 Jamaah Haji
MEDAN-Dalam pelaksanaan wukuf di Arafah yang jatuh pada 5 November 2011, sekitar 97 jamaah haji Indonesia akan disafariwukufkan. Demikian dikatakan Humas Badan Pengelola Asrama Haji (BPAH) Embarkasi Medan, Drs.HM.Sazli Nasution, Rabu (2/11).
Dikatakannya, bagi jamaah haji yang kondisinya lemah dan tidak dapat berjalan akan melaksanakan wukuf dengan dibawa ambulans. Bagaimanapun kondisinya, jamaah haji harus melaksanakan wukuf karena puncak dari proses ibadah haji adalah wukuf di Arafah.
“Syarat sah nya haji adalah wukuf di Arafah. Jadi, tidak ada satupun jamaah haji yang tidak melaksanakan wukuf. Karena, jika tidak akan mengulang lagi pada pemberangkatan haji berikutnya. Pelaksanaannya sendiri melalui kepala rombongan khusus,” jelas Sazli.
Sementara itu, hingga saat ini, sebanyak 81 jamaah haji Indonesia yang mendapat perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan sekitar 16 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. “Umumnya, penyakit yang diderita para jamaah haji ini seperti penyakit Gula atau Diabetes Mellitus (DM), Jantung dan darah tinggi,” urainya.
Menurut Sazli, Pemerintah Indonesia sendiri telah menambah 9 ambulans baru dan melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Arab Saudi. Karena risiko jamaah haji yang kelelahan pada saat puncak haji ini juga sangat tinggi.
“Karena banyak melakukan aktivitas fisik yang tinggi di Arafah, Musdalifah dan Mina (Armina). Untuk menghadapi kemungkinan banyaknya jemaah yang kelelahan, jadi dilakukan penambahan ambulans,” ujarnya.
Mengenai situasi di Mekkah saat ini, lanjut Sazli, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menutup jalan menuju Masjidil Haram hingga 10 November 2011 mendatang. Ini dilakukan untuk menghindari membludaknya jamaah haji yang akan melakukan kegiatan di Masjidil Haram.
“Beberapa kendaraan yang menggunakan stiker khusus saja diizinkan melintas menuju arah Masjidil Haram. Ini dimaksudkan agar jamaah haji bisa lebih berkonsentrasi dalam menghadapi puncak ibadah haji, wukuf di Arafah,” ungkap Sazli. (mag-11)