JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden ke-3 Republik Indonesia Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie wafat dalam usia 83 tahun. Habibie wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, setelah dirawat sejak 1 September 2019. Pihak keluarga membenarkan kabar duka tersebut.
Pemerintah pun langsung menetapkan hari berkabung nasional dan mengajak masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang untuk penghormatan kepada BJ Habibie. Ajakan ini disampaikan lewat surat Nomor B-1010/M.Sesneg/Set/TU.0 yang ditandatangani oleh Mensesneg Pratiknon
Surat itu ditujukan kepada para pimpinan lembaga negara, Gubernur Bank Indonesia, para menteri, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, kepala daerah, hingga perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Pengibaran bendera setengah tiang diimbau dilakukan selama 3 hari hingga 14 September 2019. Tiga hari tersebut ditetapkan sebagai Hari Berkabung Nasional.
Keponakan BJ Habibie, Adrie Subono membenarkan kabar duka tersebut. Hingga saat ini, Presiden Joko Widodo juga sudah tiba di RSPAD Gatot Subroto. “Benar (meninggal dunia) pukul 18.05 kurang lebih. Ini sedang ada Pak Jokowi,” kata Adrie Subono kepada JawaPos.com, Rabu (11/9).
Sementara itu, putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie juga membenarkan kabar duka tersebut. Dia memastikan ayahnya sudah meninggal dunia. Dia menyebut karena alasan usia. “Dengan sangat berat mengucapkan bahwa Ayah saya, B.J Habibie telah meninggal dunia. Alasan meninggal adalah, karena sudah menua dan itu melemah. Tidak kuat lagi. Tadi 18.05 jantungnya dengan sendiri menyerah, saya ada di situ,” ujar Thareq.
Thareq menambahkan, tim dokter sudah berbuat yang terbaik untuk ayahnya. Dia meminta masyarakat ikut mendoakan kepergian sang insinyur agar diterima di sisi-Nya. “Mohon pengertian bahwa kami dalam keadaan berkabung,” jelasnya.
BJ Habibie wafat karena jantungnya melemah dan sempat dirawat di ruang CICU RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Rencananya almarhum akan disemayamkan di rumah duka Blok L15/7, Jalan Patra Kuningan XIII Blok L15/7 No.5, RT 6/RW 4, East Kuningan, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12950.
Sebelumnya, Melanie Subono pun sempat mengunggah kabar wafatnya BJ Habibie lewat akun Instagram-nya. Dalam unggahan tersebut, cucu BJ Habibie ini mengungkapkan rasa dukanya.
“Eyang … SAMPAI JUMPA DI KEABADIAN … Senangnya dah bisa ngelepas kangen sala eyang puteri, bisa berdua dua an lagi… Kita disini ikhlas asal eyang bahagia —- SELAMAT JALAN —- – Terimakasih sudah membuat Indonesia jauh lebih baik, terimakasih sudah mengajarkan saya jadi PEJUANG , kalo bahasa eyang “PEMBERONTAK” -,” tulis Melanie.
Sehari sebelumnya, Thareq Kemal Habibie sempat memastikan bahwa kondisi sang ayah sudah membaik. Namun, dia tidak memerinci sakit yang diderita Habibie. “Bapak saya memang dari dulu sejak muda punya masalah dengan jantung. Otomatis, setelah menua, jantungnya melemah,” katanya dalam keterangan pers di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (10/9).
Kondisi itu diperburuk dengan banyak aktivitas yang dilakukan pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, tersebut. Salah satunya menerima tamu-tamu yang ingin berkonsultasi, mulai urusan politik hingga pemerintahan. “Bapak suka sekali menerima tamu. Kelemahannya, otaknya masih jalan, tapi lupa kalau tubuhnya sudah sepuh,” ungkap putra kedua B J Habibie itu.
Aktivitas yang padat membuat Bapak Teknologi Indonesia tersebut kurang istirahat sehingga kesehatannya menurun. Pihak keluarga pun akhirnya sepakat membawa Habibie ke rumah sakit. Juga sengaja menempatkan di ICU untuk membatasi pembesuk.
Kunjungan hanya diperbolehkan untuk anak, cucu, serta kakak-adik dari Habibie dan almarhumah Ainun Habibie. “Kalau di rumah, siapa pun dapat datang menjenguk. Saat dijenguk, bapak beraktivitas lagi. Nggak ada waktu istirahat,” jelasnya.
Setelah menjalani serangkaian pengobatan sejak Minggu (8/9), jelas Thareq, kondisi sang ayah mulai pulih. Meski terbatas, Habibie tetap merespons ketika ditanya. Entah dalam bentuk anggukan maupun gelengan kepala. “Tidak ada bahwa bapak kritis. Cuma memang masih sangat lemas. Sangat capek,” ungkapnya sembari menegaskan tidak ada rencana membawa Habibie berobat ke Jerman.
Kemarin sejumlah tokoh datang ke RSPAD Gatot Soebroto untuk memastikan kondisi Habibie. Di antaranya Wapres Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pers M. Nuh, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza.
///Bapak Teknologi Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung mendatangi RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, sesaat setelah mendengar kabar Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie tutup usia, pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB. Presiden Jokowi menyampaikan rasa duka mendalam atas kabar duka wafatnya Bapak Teknologi Indonesia itu.
“Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, perkenankan saya atas nama seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Prof BJ Habibie tadi jam 18.05 di RSPAD Gatot Subroto. Bapak Habibie kita kenal sebagai seorang ilmuwan pastinya dan juga Bapak Teknologi Indonesia, serta beliau adalah Presiden RI yang ke-3,” kata Presiden Jokowi, Rabu (11/9).
Presiden Jokowi menambahkan sang insinyur tutup usia pada usia 83 tahun dan akan dibawa ke rumah duka beliau di Patra Kuningan, Jakarta. Dia meminta rakyat ikut mendoakan. Presiden Jokowi juga berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, diberikan kesabaran, dan bisa melanjutkan apa yang dicita-citakan oleh Bapak Prof B.J. Habibie semasa hidupnya,” tegas Jokowi.
Jokowi mengatakan, ketika dia sampai di RSPAD, suami mendiang Hasri Ainun Besari itu memang sudah menghembuskan napas terakhirnya. Jokowi juga menegaskan ketika dia menjenguk tiga hari lalu, Habibie tidak banyak berkomunikasi.
“Saya sampai ke sini, lima menit sebelumnya beliau sudah tidak ada. Tetapi tiga hari lalu saya juga menengok beliau, tapi juga sama, tidak bisa berbicara dengan beliau karena memang kondisi sakit beliau,” jelasnya.
Jokowi menilai, B.J. Habibie adalah sosok negarawan yang selalu menyumbangkan segenap jiwa, tenaga, dan pikirannya atas persoalan bangsa. Menurutnya, B.J. Habibie adalah teladan bangsa.
“Beliau selalu, setiap persoalan-persoalan yang ada di negara kita baik yang terkait ekonomi, kebangsaan, beliau selalu langsung menyampaikan solusinya, jalan keluarnya. Kadang sering beliau datang ke Istana ataupun saya yang datang ke rumah Pak B.J. Habibie. Saya kira beliau ada seorang negarawan yang patut kita jadikan contoh dan suri tauladan dalam kehidupan,” pungkas Jokowi.(jpc)