MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wisuda Angkatan IV Huffazh Center Indonesia (HCI) berlangsung dengan khidmat. Sebanyak 47 hafiz dan hafizah dinyatakan lulus, setelah belajar menghafal Alquran selama 6 bulan. Wisuda tersebut dilaksanakan di Tiara Convention Center Medan, Selasa (1/10).
Founder HCI, Ivan Iskandar Batubara mengatakan HCI telah berdiri selama 23 bulan di Jalan Seipetani Medan, dan telah mencetak 143 hafiz dan hafizah.
“Harapannya ke depan, HCI bukan hanya ada di Medan, tapi semua daerah. Karena minat anak muda untuk menjadi penghafal Alquran saat ini terus meningkat,” tutur Ivan.
Ivan juga menjelaskan, di daerah perkampungan, banyak anak yang ini menjadi penghafal Alquran, tapi tidak terealisasi, karena tidak ada yang menjembatani. Karena itu, untuk merekrut anak didik, HCI memiliki sistim jemput bola. “Kami yang mendatangi peserta didik. Kami ajarkan selama 6 bulan, dan mengikuti berbagai event taraf nasional,” jelasnya.
Sementara Direktur HCI, Sakira Zandi menyebutkan, pertama kali dibuka, peminatnya cukup banyak, mencapai 500 orang. Namun yang menghafal Alquran, ada 16 orang. Kemudian pada angkatan kedua pendaftarnya mencapai 700 orang, angkatan ketiga sebanyak 800 orang, serta angkatan keempat mencapai 1.000 orang.
Memang, lanjutnya, penghafal Alquran 30 juz dalam waktu 6 bulan, tidak sedikit yang meragukannya. Namun keraguan tersebut dijawab anak-anak. “Ke depannya, HCI ini tidak hanya ada di Jalan Seipetani, namun bisa muncul di daerah lain. Selain itu, juga diharapkan setiap rumah harus ada penghafal Alquran,” harap Zandi.
Panitia Wisuda M Hasbi Maulana Batubara, dalam laporannya menyebutkan, dari 47 santri yang diwisuda angkatan ke-4 ini, 16 di antaranya santriwati, dan 31 lainnya santriwan. Para santri yang diwisuda ini, datang dari berbagai daerah di Sumut dan juga luar provinsi. Mereka mampu menyelesaikan menghafal Alquran 30 juz rata-rata 4 hingga 5 bulan. Bahkan ada yang hafal dalam kurun waktu 3 bulan 19 hari, lebih cepat dari program HCI, yang targetnya selama 6 bulan.
Untuk angkatan keempat ini, sambungnya, pendaftar mencapai 1.000 orang. Kemudian terseleksi 48 orang, pada bulan pertama pulangkan 3 peserta, dan digantikan cadangan, dan bulan kedua pulangkan seorang santri. Karena sudah 2 bulan berlangsung prosesnya, jadi tidak mungkin digantikan lagi.
Para santri tidak hanya diajarkan menghafal Alquran, namun juga ilmu sosial, dan fardu kifayah. “Jadi ada pendidikan nasionalis dan agamais,” katanya.
Acara wisuda ini, juga dihadiri Mantan Menteri Agama Al Hadiah Prof KH Said Agil Husin Al Munawar, yang juga Dewan Hakim MTQ Internasional. Ketua MUI Kota Medan Prof HM Hatta, Ketua FKUB Sumut Prof H Maratua Simajuntak, Pembina HCI H Maslim Batubara, Founder HCI H Ivan Batubara dan istri Hj Revita Lubis, Direktur HCI Sakhira Zandi, Koordinator HCI Al Ustad H Yahya Ishak, serta para kepala sekolah dan undangan lainnya. (ram/saz)