26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gara-gara Main Futsal, Mahasiswa Nommensen Tawuran, 1 Tewas

OLAH TKP: Polisi lakukan olah TKP, usai bentrokan di Kampus Nomensen di Medan. Bagus Syahputra/Sumut Pos
OLAH TKP: Polisi lakukan olah TKP, usai bentrokan di Kampus Nomensen di Medan. Bagus Syahputra/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen (UHN), Medan, tewas dalam tawuran melawan mahasiswa Fakultas Teknik, di kampus Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Jumat (22/11) sore sekira pukul 15.00 WIB. Roger Siahaan (21), mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2016, ditewas ditusuk di bagian hulu hati menggunakan besi runcingn

Seorang lagi mahasiswa lainnya dari fakultas yang sama, bermarga Nainggolan, terluka kena bacok senjata tajam di bagian kepala.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, mengatakan tawuran dipicu perselisihan antara kedua kelompok sehari sebelumnya. “(Tawuran) ini berawal dari permainan futsal (Rabu, 20/11),” ujar Dadang di lokasi kejadian.

Esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus, dan terjadilah tawuran. Mahasiswa saling serang dan memegang benda tumpul. Suasana di sekitar kampus pun mencekam. Batu, helm, dan benda lainnya berserakan di jalanan depan kampus. Aktivitas perkuliahan terhenti.

Tampak mahasiswa yang berada di luar kampus bersorak dan sebagian dari mereka ada yang memegang benda tumpul.

Kata saksi mata, bentrokan kedua kubu mahasiswa sebenarnya tidak terlalu lama. Karena selang beberapa menit setelah tawuran terjadi, Polrestabes Medan dan Polsekta Medan Timur turun ke lokasi kejadian untuk meredam bentrokan. Jalan Sutomo, Medan, yang merupakan akses menuju kampus itu, sempat ditutup oleh petugas. Arus lalu-lintas dalihkan ke Jalan Prof. Ahmad Yamin. Sementara dari Jalan Perintis Kemerdekaan dialihkan ke Jalan Gaharu, Medan.

BERJAGA: Personel Kepolisian berjaga di depan Kampus Universitas HKBP Nomensen (UHN) paskabentrok antar mahasiswa, Jumat (22/11).

“Seorang mahasiswa Pertanian tewas, satu lagi mengalami luka di kepala akibat bacokan,” kata Dadang. Korban tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan guna diotopsi. Sedangkan korban luka dibawa ke RSUD dr Pirngadi, Medan.

Dadang mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri agar tidak terjadi peristiwa serupa. “Kita berharap semua pihak bisa menahan diri baik Sivitas Pertanian dan Teknik. Semua pihak, baik pihak rektorat, sivitas dan aparat akan menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Dadang.

Dadang juga meminta kepada sivitas akademika dapat mendinginkan situasi. “Jangan sampai konflik ini berkepanjangan. Ini harus diselesaikan tuntas. Sedangkan bagi pihak yang telah berbuat atau melanggar hukum, maka harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya masih memburu pelaku yang menyebabkan kematian RGS. “Sejauh ini masih dalam penyelidikan. Kita juga telah menurunkan personel untuk mencegah terjadinya bentrok susulan di kampus,” tukasnya.

Polisi telah memasang garis polisi pasca bentrokan. Juga menurunkan personel guna mengantisipasi terjadinya tawuran susulan.

Pantauan pukul 17.16 WIB, puluhan petugas dari Polrestabes Medan dan Brimob Polda Sumut masih berjaga-jaga di kampus tersebut. Di dalam kampus, tampak tim Inafis telah melakukan olah TKP. Sejumlah tempat yang terlihat banyak benda, seperti batu, berserakan diberi garis polisi.

“Kita mengawasi dari luar kampus untuk menjaga situasi yang ada. Kita berharap bentrok ini bisa reda dan tidak merugikan masyarakat yang ada di Jalan Sutomo, Medan,” ucap Kapolsek Medan Timur, Kompol Muhammad Arifin kepada wartawan.

Salah satu mahasiswa Fakultas ekonomi HKBP Nomensen bernama Fani, mengaku terkejut melihat bentrok yang terjadi. “Saya langsung ke luar dari kampus untuk menghindari bentrok susulan itu, bang, “ jelasnya.

Humas Universitas HKBP Nommensen, Jonson Rajagukguk mengatakan, pihak kampus menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian. “Rektorat mendukung tindakan kepolisian dan kita sudah menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada penegak hukum,” ujarnya.

Jonson menambahkan, masing-masing pihak fakultas telah diminta menenangkan mahasiswanya untuk menjaga kondusifitas. “Dengan kata lain, saling menahan diri sekaligus menyerahkan penyelidikan kepada polisi,” katanya. (ris/gus)

OLAH TKP: Polisi lakukan olah TKP, usai bentrokan di Kampus Nomensen di Medan. Bagus Syahputra/Sumut Pos
OLAH TKP: Polisi lakukan olah TKP, usai bentrokan di Kampus Nomensen di Medan. Bagus Syahputra/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen (UHN), Medan, tewas dalam tawuran melawan mahasiswa Fakultas Teknik, di kampus Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Jumat (22/11) sore sekira pukul 15.00 WIB. Roger Siahaan (21), mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2016, ditewas ditusuk di bagian hulu hati menggunakan besi runcingn

Seorang lagi mahasiswa lainnya dari fakultas yang sama, bermarga Nainggolan, terluka kena bacok senjata tajam di bagian kepala.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, mengatakan tawuran dipicu perselisihan antara kedua kelompok sehari sebelumnya. “(Tawuran) ini berawal dari permainan futsal (Rabu, 20/11),” ujar Dadang di lokasi kejadian.

Esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus, dan terjadilah tawuran. Mahasiswa saling serang dan memegang benda tumpul. Suasana di sekitar kampus pun mencekam. Batu, helm, dan benda lainnya berserakan di jalanan depan kampus. Aktivitas perkuliahan terhenti.

Tampak mahasiswa yang berada di luar kampus bersorak dan sebagian dari mereka ada yang memegang benda tumpul.

Kata saksi mata, bentrokan kedua kubu mahasiswa sebenarnya tidak terlalu lama. Karena selang beberapa menit setelah tawuran terjadi, Polrestabes Medan dan Polsekta Medan Timur turun ke lokasi kejadian untuk meredam bentrokan. Jalan Sutomo, Medan, yang merupakan akses menuju kampus itu, sempat ditutup oleh petugas. Arus lalu-lintas dalihkan ke Jalan Prof. Ahmad Yamin. Sementara dari Jalan Perintis Kemerdekaan dialihkan ke Jalan Gaharu, Medan.

BERJAGA: Personel Kepolisian berjaga di depan Kampus Universitas HKBP Nomensen (UHN) paskabentrok antar mahasiswa, Jumat (22/11).

“Seorang mahasiswa Pertanian tewas, satu lagi mengalami luka di kepala akibat bacokan,” kata Dadang. Korban tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan guna diotopsi. Sedangkan korban luka dibawa ke RSUD dr Pirngadi, Medan.

Dadang mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri agar tidak terjadi peristiwa serupa. “Kita berharap semua pihak bisa menahan diri baik Sivitas Pertanian dan Teknik. Semua pihak, baik pihak rektorat, sivitas dan aparat akan menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Dadang.

Dadang juga meminta kepada sivitas akademika dapat mendinginkan situasi. “Jangan sampai konflik ini berkepanjangan. Ini harus diselesaikan tuntas. Sedangkan bagi pihak yang telah berbuat atau melanggar hukum, maka harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya masih memburu pelaku yang menyebabkan kematian RGS. “Sejauh ini masih dalam penyelidikan. Kita juga telah menurunkan personel untuk mencegah terjadinya bentrok susulan di kampus,” tukasnya.

Polisi telah memasang garis polisi pasca bentrokan. Juga menurunkan personel guna mengantisipasi terjadinya tawuran susulan.

Pantauan pukul 17.16 WIB, puluhan petugas dari Polrestabes Medan dan Brimob Polda Sumut masih berjaga-jaga di kampus tersebut. Di dalam kampus, tampak tim Inafis telah melakukan olah TKP. Sejumlah tempat yang terlihat banyak benda, seperti batu, berserakan diberi garis polisi.

“Kita mengawasi dari luar kampus untuk menjaga situasi yang ada. Kita berharap bentrok ini bisa reda dan tidak merugikan masyarakat yang ada di Jalan Sutomo, Medan,” ucap Kapolsek Medan Timur, Kompol Muhammad Arifin kepada wartawan.

Salah satu mahasiswa Fakultas ekonomi HKBP Nomensen bernama Fani, mengaku terkejut melihat bentrok yang terjadi. “Saya langsung ke luar dari kampus untuk menghindari bentrok susulan itu, bang, “ jelasnya.

Humas Universitas HKBP Nommensen, Jonson Rajagukguk mengatakan, pihak kampus menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian. “Rektorat mendukung tindakan kepolisian dan kita sudah menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada penegak hukum,” ujarnya.

Jonson menambahkan, masing-masing pihak fakultas telah diminta menenangkan mahasiswanya untuk menjaga kondusifitas. “Dengan kata lain, saling menahan diri sekaligus menyerahkan penyelidikan kepada polisi,” katanya. (ris/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/