32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Banjir Masih Rendam 12 Provinsi Thailand

Bangkok- Banjir terburuk dalam 50 tahun yang melanda Thailand kini mulai surut. Bahkan, sebagian wilayah Bangkok mulai kering. Tapi bagian selatan dan timur masih terendam banjir.
Banjir di Provinsi Ayutthaya di utara Bangkok mulai surut dan lebih dari 33.000 buruh kembali bekerja di 25 pabrik. “Situasi di Provinsi Ayutthaya perlahan membaik, khususnya banjir telah menjauhi sejumlah kawasan industri,” kata Dirjen Departemen Perlindungan dan Kesejahteraan Buruh Arthit Ismo, Rabu (9/11).

“Setidaknya ada 25 pabrik yang dibuka lagi dan 33.892 buruh bisa kembali bekerja. Pabrik-pabrik di Provinsi Ayutthaya sudah memberitahu kantor Arthit, mereka akan segera kembali mempekerjakan 280.000 buruh,” tambah Arthit.

Sementara di Bangkok, banjir berdampak terhadap 6.474 bisnis, dengan 109.602 orang kehilangan pekerjaan atau sementara menganggur. Arthit bersyukur banjir telah surut di 32 provinsi, dan kini tinggal 12 provinsi terendam.
Thailand terdiri dari 77 provinsi, sebanyak 60 provinsi dihantam banjir. Sebanyak 20.526 bisnis dihajar banjir dan menyebabkan 819.147 orang di provinsi-provinsi Thailand Tengah menderita. Perwakilan ILO bertemu dengan Arthit membahas bantuan bagi buruh korban banjir. ILO ingin membantu usaha-usaha kecil agar tetap bekerja.Menteri Tenaga Kerja Padermchai Sasomsap kemarin menyatakan, kabinet Yingluck telah menyetujui dua skema bantuan. Pertama, pemerintah membayar 2.000 baht (R 600 ribu; 1 baht = Rp300) per bulan untuk buruh yang pabriknya benar-benar terendam banjir, selama tiga bulan. Pemerintah harus menyediakan dana 600 juta baht untuk membayar 100.000 buruh.

Kedua, pemerintah menyediakan program pelatihan kepada para pekerja yang terputus kontraknya karena banjir. Sebanyak 15.000 buruh akan memperoleh pelatihan selama 10 hari dan mereka akan mendapat insentif 120 baht sehari selama pelatihan.

Ini sudah membutuhkan dana 61 juta baht. Kalau minat orang mengikuti pelatihan atau jumlah pekerja yang pabriiknya tutup ternyata lebih besar, ya pemerintah harus mencari tambahan dana. Pemerintah Thailand juga membantu para pekerja migran asing di provinsi Samut Sakhon yang mudah sekali terancam banjir karena aliran air bah dari Bangkok ke laut mesti lewat pro­vinsi apes ini.(net/jpnn)

Bangkok- Banjir terburuk dalam 50 tahun yang melanda Thailand kini mulai surut. Bahkan, sebagian wilayah Bangkok mulai kering. Tapi bagian selatan dan timur masih terendam banjir.
Banjir di Provinsi Ayutthaya di utara Bangkok mulai surut dan lebih dari 33.000 buruh kembali bekerja di 25 pabrik. “Situasi di Provinsi Ayutthaya perlahan membaik, khususnya banjir telah menjauhi sejumlah kawasan industri,” kata Dirjen Departemen Perlindungan dan Kesejahteraan Buruh Arthit Ismo, Rabu (9/11).

“Setidaknya ada 25 pabrik yang dibuka lagi dan 33.892 buruh bisa kembali bekerja. Pabrik-pabrik di Provinsi Ayutthaya sudah memberitahu kantor Arthit, mereka akan segera kembali mempekerjakan 280.000 buruh,” tambah Arthit.

Sementara di Bangkok, banjir berdampak terhadap 6.474 bisnis, dengan 109.602 orang kehilangan pekerjaan atau sementara menganggur. Arthit bersyukur banjir telah surut di 32 provinsi, dan kini tinggal 12 provinsi terendam.
Thailand terdiri dari 77 provinsi, sebanyak 60 provinsi dihantam banjir. Sebanyak 20.526 bisnis dihajar banjir dan menyebabkan 819.147 orang di provinsi-provinsi Thailand Tengah menderita. Perwakilan ILO bertemu dengan Arthit membahas bantuan bagi buruh korban banjir. ILO ingin membantu usaha-usaha kecil agar tetap bekerja.Menteri Tenaga Kerja Padermchai Sasomsap kemarin menyatakan, kabinet Yingluck telah menyetujui dua skema bantuan. Pertama, pemerintah membayar 2.000 baht (R 600 ribu; 1 baht = Rp300) per bulan untuk buruh yang pabriknya benar-benar terendam banjir, selama tiga bulan. Pemerintah harus menyediakan dana 600 juta baht untuk membayar 100.000 buruh.

Kedua, pemerintah menyediakan program pelatihan kepada para pekerja yang terputus kontraknya karena banjir. Sebanyak 15.000 buruh akan memperoleh pelatihan selama 10 hari dan mereka akan mendapat insentif 120 baht sehari selama pelatihan.

Ini sudah membutuhkan dana 61 juta baht. Kalau minat orang mengikuti pelatihan atau jumlah pekerja yang pabriiknya tutup ternyata lebih besar, ya pemerintah harus mencari tambahan dana. Pemerintah Thailand juga membantu para pekerja migran asing di provinsi Samut Sakhon yang mudah sekali terancam banjir karena aliran air bah dari Bangkok ke laut mesti lewat pro­vinsi apes ini.(net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/