26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

243 Mahasiswa IKIP Gunungsitoli Diwisuda

BERSAMA: Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilaya I Sumatera Utara (LLDIKTI Sumut) Prof. Dian Armanto (tengah), diapit oleh Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM dan Walikota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua, Ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti), Drs F Larosa MAP, Rektor IKIP Gunungsitoli, Drs Desman Telaumbunua MPd, dan para doden diabadikan di sela-sela acara wisuda.
BERSAMA: Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilaya I Sumatera Utara (LLDIKTI Sumut) Prof. Dian Armanto (tengah), diapit oleh Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM dan Walikota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua, Ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti), Drs F Larosa MAP, Rektor IKIP Gunungsitoli, Drs Desman Telaumbunua MPd, dan para doden diabadikan di sela-sela acara wisuda.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Bupati Nias dan Wali Kota Gunungsitoli hadiri 243 orang Sarjana Pendidikan, mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli, lulusan periode II tahun 2019, di auditorium STT Sunderman, Jalan Pendidikan Nomor 19, Kota Gunungsitoli, Rabu (18/12).

Kegiatan ini juga turut dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilaya I Sumatera Utara (LLDIKTI Sumut) Prof. Dian Armanto, Kapolres Nias, Dandim 0213 Nias, Rektor, unsur forkopimda beserta segenap civitas akademika IKIP Gunungsitoli, orangtua wisudawan beserta undangan lainnya.

Rektor IKIP Gunungsitoli, Drs Desman Telaumbunua MPd menyampaikan, tali toga merupakan simbol yang menyatakan mahasiswa telah lulus dan siap untuk terjun ke masyarakat. “Tali toga yang awalnya disampirkan di kepala sebelah kiri, lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan, maksudnya adalah selama menjadi mahasiswa, bagian otak yang dipakai mahasiswa kebanyakan adalah otak kiri,”terangnya. “Juga dimaksudkan agar para sarjana yang telah lulus tidak hanya menggunakan otak kiri, akan tetapi harus lebih banyak menggunakan otak kanan,”tambahnya.

Menurut Desman, otak kiri hanya berhubungan dengan bahasa atau hafalan, sedangkan otak kanan berhubungan dengan daya imajinasi, kreatifitas, dan inovasi seseorang. “Hal ini berhubungan dengan jenis pekerjaan yang harus dipilih para lulusan,”Katanya.

Ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti), Drs F Larosa MAP berpesan kepada para wisudawan/i untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi dan peradaban di bidang yang anda tekuni.

“Belajar sepanjang hayat merupakan kebutuhan mutlak yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga dapat memperoleh berbagai hal yang diperlukan untuk tetap maju dan berkembang mengikuti tuntutan perubahan, menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,”ujarnya.

Selain itu, Larosa yang juga Sekda Kabupaten Nias menekankan, agar para wisudawan/i untuk tidak lupa menghayati dan melaksanakan tri darma perguruan tinggi, janji alumni dan wawasan almamater. “Jadilah contoh bagi generasi muda, mampu menjadi duta yang baik sebagai tenaga pendidik yang memberi manfaat bagi masyarakat, serta menghindari hal-hal yang tidak terpuji, dengan demikian nama baik IKIP Gunungsitoli,”tuturnya.

Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM selaku Ketua pembina Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti) Nias, berharap kepada wisudawan kiranya dapat menyumbangkan ilmunya kelak dalam mengisi pembangunan di Kepulauan Nias, juga bagi bangsa dan Negara.

“Ilmu adalah kekuatan intelektual yang bernilai luhur dan akan lebih bernilai bila digunakan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan sosial. Peran saudara sangat dibutuhkan, untuk mewujudkan masyarakat Nias yang cerdas dan berbudaya,”ujarnya.

Bupati Nias berpesan, agar wisudawan/I untuk tidak berharap menjadi ASN, akan tetapi, bias memunculkan inovasi dan kreatifitas melalui peluang-peluang usaha dan urusan sosial lainnya. “Keberhasilan saudara sangat ditentukan oleh kemampuan menyesuaikan diri, mencapai target, dan menjawab tantangan serta menjadi solusi dalam berbagai permasalahan bangsa dan daerah ini,”Pungkasnya.

Tak lupa, Bupati Nias mengapresiasi para orangtua wisudawan/I atas usaha dan kerja keras daslam mendorong dan memotivasi anak-anaknya bersekolah. Sementara itu, Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua mewakili seluruh kepala daerah se-Kepulauan Nias mengharapkan kiranya para wisudawan-wisudawati dapat bersaing dan semakin inovatif dalam mengembangkan pengetahuan yang ada saat ini.

Juga secara khusus Walikota menyampaikan apresiasi kepada Civitas Akademika IKIP Gunungsitoli yang telah terbukti menghasilkan generasi yang terampil dan berguna di tengah-tengah masyarakat.

Adapun jumlah keseluruhan peserta wisudawan/I IKIP Gunungsitoli, lulusan periode II tahun 2019, sebanyak 243 orang yang terdiri dari: Program Studi Bimbingan dan Konseling 12 orang, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19 orang, Program Studi Pendidikan Ekonomi 52 orang, Program Studi Pendidikan Matematika 41 orang, Program Studi Pendidikan Biologi 39 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 34 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 45 orang Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan 1 orang. (adl/han)

BERSAMA: Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilaya I Sumatera Utara (LLDIKTI Sumut) Prof. Dian Armanto (tengah), diapit oleh Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM dan Walikota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua, Ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti), Drs F Larosa MAP, Rektor IKIP Gunungsitoli, Drs Desman Telaumbunua MPd, dan para doden diabadikan di sela-sela acara wisuda.
BERSAMA: Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilaya I Sumatera Utara (LLDIKTI Sumut) Prof. Dian Armanto (tengah), diapit oleh Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM dan Walikota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua, Ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti), Drs F Larosa MAP, Rektor IKIP Gunungsitoli, Drs Desman Telaumbunua MPd, dan para doden diabadikan di sela-sela acara wisuda.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Bupati Nias dan Wali Kota Gunungsitoli hadiri 243 orang Sarjana Pendidikan, mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli, lulusan periode II tahun 2019, di auditorium STT Sunderman, Jalan Pendidikan Nomor 19, Kota Gunungsitoli, Rabu (18/12).

Kegiatan ini juga turut dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilaya I Sumatera Utara (LLDIKTI Sumut) Prof. Dian Armanto, Kapolres Nias, Dandim 0213 Nias, Rektor, unsur forkopimda beserta segenap civitas akademika IKIP Gunungsitoli, orangtua wisudawan beserta undangan lainnya.

Rektor IKIP Gunungsitoli, Drs Desman Telaumbunua MPd menyampaikan, tali toga merupakan simbol yang menyatakan mahasiswa telah lulus dan siap untuk terjun ke masyarakat. “Tali toga yang awalnya disampirkan di kepala sebelah kiri, lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan, maksudnya adalah selama menjadi mahasiswa, bagian otak yang dipakai mahasiswa kebanyakan adalah otak kiri,”terangnya. “Juga dimaksudkan agar para sarjana yang telah lulus tidak hanya menggunakan otak kiri, akan tetapi harus lebih banyak menggunakan otak kanan,”tambahnya.

Menurut Desman, otak kiri hanya berhubungan dengan bahasa atau hafalan, sedangkan otak kanan berhubungan dengan daya imajinasi, kreatifitas, dan inovasi seseorang. “Hal ini berhubungan dengan jenis pekerjaan yang harus dipilih para lulusan,”Katanya.

Ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti), Drs F Larosa MAP berpesan kepada para wisudawan/i untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi dan peradaban di bidang yang anda tekuni.

“Belajar sepanjang hayat merupakan kebutuhan mutlak yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga dapat memperoleh berbagai hal yang diperlukan untuk tetap maju dan berkembang mengikuti tuntutan perubahan, menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,”ujarnya.

Selain itu, Larosa yang juga Sekda Kabupaten Nias menekankan, agar para wisudawan/i untuk tidak lupa menghayati dan melaksanakan tri darma perguruan tinggi, janji alumni dan wawasan almamater. “Jadilah contoh bagi generasi muda, mampu menjadi duta yang baik sebagai tenaga pendidik yang memberi manfaat bagi masyarakat, serta menghindari hal-hal yang tidak terpuji, dengan demikian nama baik IKIP Gunungsitoli,”tuturnya.

Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM selaku Ketua pembina Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti) Nias, berharap kepada wisudawan kiranya dapat menyumbangkan ilmunya kelak dalam mengisi pembangunan di Kepulauan Nias, juga bagi bangsa dan Negara.

“Ilmu adalah kekuatan intelektual yang bernilai luhur dan akan lebih bernilai bila digunakan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan sosial. Peran saudara sangat dibutuhkan, untuk mewujudkan masyarakat Nias yang cerdas dan berbudaya,”ujarnya.

Bupati Nias berpesan, agar wisudawan/I untuk tidak berharap menjadi ASN, akan tetapi, bias memunculkan inovasi dan kreatifitas melalui peluang-peluang usaha dan urusan sosial lainnya. “Keberhasilan saudara sangat ditentukan oleh kemampuan menyesuaikan diri, mencapai target, dan menjawab tantangan serta menjadi solusi dalam berbagai permasalahan bangsa dan daerah ini,”Pungkasnya.

Tak lupa, Bupati Nias mengapresiasi para orangtua wisudawan/I atas usaha dan kerja keras daslam mendorong dan memotivasi anak-anaknya bersekolah. Sementara itu, Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua mewakili seluruh kepala daerah se-Kepulauan Nias mengharapkan kiranya para wisudawan-wisudawati dapat bersaing dan semakin inovatif dalam mengembangkan pengetahuan yang ada saat ini.

Juga secara khusus Walikota menyampaikan apresiasi kepada Civitas Akademika IKIP Gunungsitoli yang telah terbukti menghasilkan generasi yang terampil dan berguna di tengah-tengah masyarakat.

Adapun jumlah keseluruhan peserta wisudawan/I IKIP Gunungsitoli, lulusan periode II tahun 2019, sebanyak 243 orang yang terdiri dari: Program Studi Bimbingan dan Konseling 12 orang, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19 orang, Program Studi Pendidikan Ekonomi 52 orang, Program Studi Pendidikan Matematika 41 orang, Program Studi Pendidikan Biologi 39 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 34 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 45 orang Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan 1 orang. (adl/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/