25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pasien Gagal Ginjal dan Jantung Terbanyak Berobat ke Adam Malik Sepanjang 2019

RSUP Haji Adam Malik
RSUP Haji Adam Malik: Suasana di RSUP Haji Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepanjang tahun 2019, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik telah menerima sejumlah kunjungan pasien yang mengeluhkan berbagai jenis penyakit. Dari data yang diperoleh, jumlah kunjungan terbanyak ialah berasal dari keluhan penyakit gagal ginjal dan jantung.

Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak menyebutkan, jumlah kunjungan terbanyak untuk rawat jalan adalah pasien yang mengalami gagal ginjal sebanyak 16.313 kunjungan. Selanjutnya, diikuti pasien jantung yang mencapai 7.519 kunjungan. “Kemudian, pasien yang mengalami kanker payudara 5.754 kunjungan, kanker serviks 4.684 kunjungan, dan HIV 3.598 kunjungan,” sebut Rosa akhir pekan lalu.

Sementara itu, sambung Rosa, untuk pasien rawat inap, jumlah kunjungan terbanyak berasal dari pasien penyakit anemia 2.508 kunjungan. Lalu, disusul sesi kemoterapi 2.116 kunjungan, anemia pada pasien kanker sebanyak 1.789 kunjungan, hiponatremia sebanyak 1.582 kunjungan, Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 sebanyak 1.210 kunjungan. “Data tersebut merupakan kunjungan, bukan jumlah pasien. Sebab, bisa saja pasien yang sama masuk ke rumah sakit berkali-kali,” tandasnya.

Menanggapi itu, Pengamat Kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU) dr Delyuzar mengatakan, banyaknya jumlah pasien gagal ginjal lantaran terjadinya pergeseran penyakit dari infeksi ke penyakit degeneratif, termasuk jantung dan kanker.

Hal ini tak terlepas karena disebabkan oleh kebiasaan dan pola hidup dari masyarakat yang kurang sehat dan juga faktor usia. “Untuk penyakit infeksi, sekarang sudah lebih tertangani, sehingga trennya lebih bergeser ke penyakit degeneratif,” ujar Delyuzar.

Meski begitu, menurut Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut ini, tingginya kasus penyakit gagal ginjal yang berobat ke RSUP H Adam Malik juga lantaran rumah sakit tersebut merupakan sebagai rumah sakit rujukan.

Artinya, semua pasien dari daerah maupun dari provinsi yang berdekatan seperti Aceh akan dirujuk ke rumah sakit tersebut.” (RSUP H) Adam Malik kan sebagai pusat rujukan ginjal, konsultan ginjal juga adanya disana. Jadi, karena dia rumah sakit rujukan maka kasusnya memang akan menjadi yang paling tinggi,” pungkasnya.

Sementara, dr Fitriyani Nasution MGizi SpGK dari RS Columbia Asia menuturkan, bagi penderita sakit ginjal diharapkan untuk menghindari konsumsi buah yang mengandung kalium tinggi. Sebab, kalium yang terlalu tinggi di dalam darah orang yang sakit ginjal bisa berefek ke jantung. Buah yang memiliki tinggi kalium yakni pisang, alpukat, dan air kelapa.

“Masyarakat yang memiliki riwayat penyakit ginjal, untuk memperhatikan kesehatannya dengan mengatur kebutuhan buah yang dikonsumsi. Karena, kesembuhan bukan hanya dari obat saja tetapi didukung dengan makanan yang dikonsumsi,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, sangat penting bagi mereka yang sakit ginjal bahkan lainnya untuk konsultasi mengenai gizi dan asupan makanan yang akan dikonsumsi. “Apabila dapat mengatur kebutuhan gizinya, maka akan memperlambat kerusakan ginjal itu sendiri terkhusus penderita ginjal,” ujarnya. (ris/ila)

RSUP Haji Adam Malik
RSUP Haji Adam Malik: Suasana di RSUP Haji Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepanjang tahun 2019, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik telah menerima sejumlah kunjungan pasien yang mengeluhkan berbagai jenis penyakit. Dari data yang diperoleh, jumlah kunjungan terbanyak ialah berasal dari keluhan penyakit gagal ginjal dan jantung.

Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak menyebutkan, jumlah kunjungan terbanyak untuk rawat jalan adalah pasien yang mengalami gagal ginjal sebanyak 16.313 kunjungan. Selanjutnya, diikuti pasien jantung yang mencapai 7.519 kunjungan. “Kemudian, pasien yang mengalami kanker payudara 5.754 kunjungan, kanker serviks 4.684 kunjungan, dan HIV 3.598 kunjungan,” sebut Rosa akhir pekan lalu.

Sementara itu, sambung Rosa, untuk pasien rawat inap, jumlah kunjungan terbanyak berasal dari pasien penyakit anemia 2.508 kunjungan. Lalu, disusul sesi kemoterapi 2.116 kunjungan, anemia pada pasien kanker sebanyak 1.789 kunjungan, hiponatremia sebanyak 1.582 kunjungan, Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 sebanyak 1.210 kunjungan. “Data tersebut merupakan kunjungan, bukan jumlah pasien. Sebab, bisa saja pasien yang sama masuk ke rumah sakit berkali-kali,” tandasnya.

Menanggapi itu, Pengamat Kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU) dr Delyuzar mengatakan, banyaknya jumlah pasien gagal ginjal lantaran terjadinya pergeseran penyakit dari infeksi ke penyakit degeneratif, termasuk jantung dan kanker.

Hal ini tak terlepas karena disebabkan oleh kebiasaan dan pola hidup dari masyarakat yang kurang sehat dan juga faktor usia. “Untuk penyakit infeksi, sekarang sudah lebih tertangani, sehingga trennya lebih bergeser ke penyakit degeneratif,” ujar Delyuzar.

Meski begitu, menurut Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut ini, tingginya kasus penyakit gagal ginjal yang berobat ke RSUP H Adam Malik juga lantaran rumah sakit tersebut merupakan sebagai rumah sakit rujukan.

Artinya, semua pasien dari daerah maupun dari provinsi yang berdekatan seperti Aceh akan dirujuk ke rumah sakit tersebut.” (RSUP H) Adam Malik kan sebagai pusat rujukan ginjal, konsultan ginjal juga adanya disana. Jadi, karena dia rumah sakit rujukan maka kasusnya memang akan menjadi yang paling tinggi,” pungkasnya.

Sementara, dr Fitriyani Nasution MGizi SpGK dari RS Columbia Asia menuturkan, bagi penderita sakit ginjal diharapkan untuk menghindari konsumsi buah yang mengandung kalium tinggi. Sebab, kalium yang terlalu tinggi di dalam darah orang yang sakit ginjal bisa berefek ke jantung. Buah yang memiliki tinggi kalium yakni pisang, alpukat, dan air kelapa.

“Masyarakat yang memiliki riwayat penyakit ginjal, untuk memperhatikan kesehatannya dengan mengatur kebutuhan buah yang dikonsumsi. Karena, kesembuhan bukan hanya dari obat saja tetapi didukung dengan makanan yang dikonsumsi,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, sangat penting bagi mereka yang sakit ginjal bahkan lainnya untuk konsultasi mengenai gizi dan asupan makanan yang akan dikonsumsi. “Apabila dapat mengatur kebutuhan gizinya, maka akan memperlambat kerusakan ginjal itu sendiri terkhusus penderita ginjal,” ujarnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/