MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Medan membantah bahwa penjaringan Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang dilakukan pihaknya hanyalah formalitas belaka.
Bantahan itu muncul untuk menjawab tudingan berbagai pihak oleh sikap DPP yang dinilai mengerucut dalam mengusung satu nama pada Pilkada Medan 2020, yakni nama Bobby Afif Nasution yang merupakan menantu Presiden RI Joko Widodo.
Pasalnya, DPP menegur secara langsung 21 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kota Medan akibat dari aksi PAC dalam menyampaikan pernyataan sikap mereka untuk mendukung Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. DPP menilai, sikap yang diambil PAC sudah melewati kapasitas sebagai pengurus ditingkat daerah, sebab keputusan hanya berhak diambil oleh pengurus ditingkat pusat (DPP).
“Memang betul ada teguran dari DPP ke PAC, tapi tidak betul kalau dibilang penjaringan ini, baik di tingkat DPC maupun DPD hanyalah formalitas. Penjaringan kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Dengan harapan agar tokoh-tokoh berkualitas muncul dan bisa kita rekomendasikan ke DPP sebagai calon yang layak untuk membangun Kota Medan,” ucap Bendahara DPC PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan kepada Sumut Pos, Jumat (10/1).
Selain itu, kata Boydo, teguran dari DPP ke PAC Kota Medan juga tidak bisa dijadikan sebagai barometer sikap DPP yang sudah pasti mengusung Bobby Nasution. Menurutnya, DPP hanya ingin menegaskan bahwa keputusan siapa yang akan diusung ada di tangan DPP dan DPP tidak ingin PAC melakukan hal-hal yang di luar kapasitasnya.
“Jadi sebenarnya hanya lebih mengingatkan, itu saja kok. DPP juga belum menentukan sikap akan mengusung siapa, belum ada keputusan yang menyebutkan bahwa DPP akan mendukung Akhyar. Jadi jangan juga kita langsung menafsirkan sikap DPP itu sebagai bentuk dukungan ke Bobby, belum tentu,” katanya.
Pun begitu, lanjut Boydo, sikap PAC dalam menyampaikan aspirasinya ke DPP untuk mau mendukung Akhyar sebagai Balon Kada Kota Medan bukan lah hal yang salah. Sebab, PDIP adalah partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“PDIP bukan partai robot, semua berhak menyampaikan pendapat. Baik PAC maupun kami di DPC termasuk DPD memang menginginkan agar Akhyar bisa diusung di Pilkada Medan, dia kader murni. Hanya itu yang mau disampaikan dan berharap bisa menjadi pertimbangan bagi DPP,” ujarnya.
Namun pihaknya tetap menyadari bahwa keputusan ada di tangan DPP. Artinya, pihaknya siap untuk bekerja dan memenangkan siapapun tokoh yang akan diusung oleh DPP untuk maju di Pilkada Medan, baik itu Akhyar ataupun bukan. “Tapi itu kan harapan kita dan sudah kita sampaikan. Nantinya, siapapun yang akan diusung DPP, kita siap bekerja untuk memenangkannya,” pungkasnya.
Ketua PAC PDIP Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan, Tumpal Sitanggang mengatakan, bahwa benar pihaknya telah menyampaikan pernyataan sikap kepada DPP untuk mendukung Akhyar sebagai Balon Wali Kota Medan di Pilkada Medan 2020.
“Kami memang sudah sampaikan hal itu ke DPP, itu pernyataan sikap saja. Kalau soal teguran itu, kita lebih menganggap kalau DPP sedang mengingatkan, itu saja,” ucapnya kepada Sumut Pos.
Menurut Tumpal, pihaknya memang menilai Akhyar sebagai sosok yang paling layak untuk diusung sebagai Balon Wali Kota Medan di Pilkada Medan 2020. Sebab, selain merupakan kader murni yang dimiliki oleh PDIP, Akhyar juga merupakan ‘incumbent’ yang sudah berpengalaman dalam mengurus Kota Medan.
“Kami ini kader, tentu kami juga akan mendukung sesama kader. Prinsipnya kan begitu. Apalagi Akhyar itu incumbent. Kami juga membantah kalau penjaringan ini hanyalah formalitas, itu sebabnya kami menyampaikan pernyataan sikap kami,” tuturnya.
Namun begitu, lanjut Tumpal, pihaknya dan seluruh PAC PDIP di Kota Medan siap memenangkan siapapun tokoh yang akan diusung oleh DPP PDIP untuk maju di Pilkada Medan.
“Sebelum keputusan DPP keluar, kami punya sikap untuk mendukung Akhyar. Tapi kalau DPP sudah memutuskan, siapapun yang diusung, PAC tegak lurus melaksanakan. Kami siap memenangkan sosok yang nantinya diusung oleh DPP, siapapun orangnya,” pungkasnya. (map)