26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rencana Penambahan Ornamen Melayu di Underpass Titi Kuning

Tepak Sirih di Pintu Masuk dan Pintu Keluar

ORNAMEN  MELAYU: Kendaraan melintas di Underpass Titikuning. Pada bagian dinding underpass tersebut, menampilkan warna kuning  yang melambangkan warna indentik budaya Melayu. Dalam waktu dekat, akan ditambah ornamen  budaya Melayu lainnnya di underpass tersebut.
ORNAMEN MELAYU: Kendaraan melintas di Underpass Titikuning. Pada bagian dinding underpass tersebut, menampilkan warna kuning yang melambangkan warna indentik budaya Melayu. Dalam waktu dekat, akan ditambah ornamen budaya Melayu lainnnya di underpass tersebut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ornamen di Underpass Titi Kuning akan dipercantik dengan lebih meninjolkan budaya Melayu. Rencananya akan ditambah ornamen tepak sirih pada pintu masuk dan pintu keluar di underpass tersebut.

Seperti diketahui, motif ornamen yang berada pada Underpass Titi Kuning saat ini di antaranya motif Semut Beriring dan motif Lebah Bergayut dari Etnis Melayu; motif Tapak Sulaiman, motif Pangeret-eret dan motif Embun Sikawetan dari Etnis Karo, dan motif Sopo Panision dari Etnis Mandailing.

Selanjutnya ada motif Pahu-pahu Natundal, motif Gorga Ganjo Mardompak dan motif Gorga Hail Putor dari Etnis Simalungun; motif Boras Pati, motif Adop Adop dan motif Simeol Eol dari Etnis Toba; motif Songket Batu Bara dari Etnis Melayu Batu Bara dan yang terakhir motif Gorga Parsalimbat dari Etnis Phak Phak.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot mematangkan rencana penambahan ornamen tersebut melalui Rapat Pembahasan Ornamen Underpass Titi Kuning di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan Jalan Sakti Lubis No 1, Selasa (28/1).

Rapat ini dipimpin Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan Selamet Rasidi. Ia mengatakan bahwa masyarakat Etnis Melayu mengkritik terkait penggunaan motif ornamen Melayu yang dinilai kurang dan tidak menonjolkan nilai Melayu karena Kota Medan merupakan Tanah Melayu.

“Adanya keinginan bahwa ini adalah tanah Melayu seharusnya berbau melayu. Tentunya kamu harus bersikap adil dan menampung keinginan dari masyarakat etnis Melayu yang ada di Kota Medan tetapi untuk menonjolkan Budaya Melayu yang ada di underpass tersebut sebab Kota Medan merupakan Tanah Melayu,” ungkap Selamet.

Selamet menjelaskan akan menambah ornamen tepak sirih yang akan diletakkan di pintu masuk dan pintu keluar underpass tersebut nantinya sesuai usulan yang diajukan salah satu sejarawan Kota Medan.

“Ornamen yang telah ada tidak akan diubah tetapi akan ditambah dengan lebih menonjolkan budaya Melayu dengan menambah ornamen di bagian pintu masuk dan pintu keluar. Sehingga budaya Melayu lebih ditonjolkan,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Medan menyambut baik ditambahkannya ornamen Melayu di Underpass Titi Kuning, tentunya penambahan ornamen Melayu akan semakin memperindah dan mempercantik kawasan Underpass Titi Kuning tersebut.

“Saat ini ornamen di Underpass Titi Kuning selain ornamen Melayu terdapat juga Ornamen dari Kebudayaan lokal Kota Medan. Sebagai Kota Multikultural dengan beragam kebudayaan tentunya penambahan ornamen Melayu akan semakin memperlihatkan jati diri dan mencitrakan Kota Medan yang merupakan Tanah Melayu,” katanya.

Selain dari Pemko Medan, rapat ini juga dihadiri sejarawan, pengamat jalan secara teknis, mewakiki Gubernur Sumut, perwakilan dari Etnis Melayu Kota Medan, beberapa staf BBPJN II Medan, serta beberapa OPD terkait dilingkungan Pemko Medan. (map/ila)

Tepak Sirih di Pintu Masuk dan Pintu Keluar

ORNAMEN  MELAYU: Kendaraan melintas di Underpass Titikuning. Pada bagian dinding underpass tersebut, menampilkan warna kuning  yang melambangkan warna indentik budaya Melayu. Dalam waktu dekat, akan ditambah ornamen  budaya Melayu lainnnya di underpass tersebut.
ORNAMEN MELAYU: Kendaraan melintas di Underpass Titikuning. Pada bagian dinding underpass tersebut, menampilkan warna kuning yang melambangkan warna indentik budaya Melayu. Dalam waktu dekat, akan ditambah ornamen budaya Melayu lainnnya di underpass tersebut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ornamen di Underpass Titi Kuning akan dipercantik dengan lebih meninjolkan budaya Melayu. Rencananya akan ditambah ornamen tepak sirih pada pintu masuk dan pintu keluar di underpass tersebut.

Seperti diketahui, motif ornamen yang berada pada Underpass Titi Kuning saat ini di antaranya motif Semut Beriring dan motif Lebah Bergayut dari Etnis Melayu; motif Tapak Sulaiman, motif Pangeret-eret dan motif Embun Sikawetan dari Etnis Karo, dan motif Sopo Panision dari Etnis Mandailing.

Selanjutnya ada motif Pahu-pahu Natundal, motif Gorga Ganjo Mardompak dan motif Gorga Hail Putor dari Etnis Simalungun; motif Boras Pati, motif Adop Adop dan motif Simeol Eol dari Etnis Toba; motif Songket Batu Bara dari Etnis Melayu Batu Bara dan yang terakhir motif Gorga Parsalimbat dari Etnis Phak Phak.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot mematangkan rencana penambahan ornamen tersebut melalui Rapat Pembahasan Ornamen Underpass Titi Kuning di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan Jalan Sakti Lubis No 1, Selasa (28/1).

Rapat ini dipimpin Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan Selamet Rasidi. Ia mengatakan bahwa masyarakat Etnis Melayu mengkritik terkait penggunaan motif ornamen Melayu yang dinilai kurang dan tidak menonjolkan nilai Melayu karena Kota Medan merupakan Tanah Melayu.

“Adanya keinginan bahwa ini adalah tanah Melayu seharusnya berbau melayu. Tentunya kamu harus bersikap adil dan menampung keinginan dari masyarakat etnis Melayu yang ada di Kota Medan tetapi untuk menonjolkan Budaya Melayu yang ada di underpass tersebut sebab Kota Medan merupakan Tanah Melayu,” ungkap Selamet.

Selamet menjelaskan akan menambah ornamen tepak sirih yang akan diletakkan di pintu masuk dan pintu keluar underpass tersebut nantinya sesuai usulan yang diajukan salah satu sejarawan Kota Medan.

“Ornamen yang telah ada tidak akan diubah tetapi akan ditambah dengan lebih menonjolkan budaya Melayu dengan menambah ornamen di bagian pintu masuk dan pintu keluar. Sehingga budaya Melayu lebih ditonjolkan,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Medan menyambut baik ditambahkannya ornamen Melayu di Underpass Titi Kuning, tentunya penambahan ornamen Melayu akan semakin memperindah dan mempercantik kawasan Underpass Titi Kuning tersebut.

“Saat ini ornamen di Underpass Titi Kuning selain ornamen Melayu terdapat juga Ornamen dari Kebudayaan lokal Kota Medan. Sebagai Kota Multikultural dengan beragam kebudayaan tentunya penambahan ornamen Melayu akan semakin memperlihatkan jati diri dan mencitrakan Kota Medan yang merupakan Tanah Melayu,” katanya.

Selain dari Pemko Medan, rapat ini juga dihadiri sejarawan, pengamat jalan secara teknis, mewakiki Gubernur Sumut, perwakilan dari Etnis Melayu Kota Medan, beberapa staf BBPJN II Medan, serta beberapa OPD terkait dilingkungan Pemko Medan. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/