29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelindo 1 Optimalkan Pelayanan Ekspor CPO Nasional

SANDAR: Kapal pengangkut CPO sedang bersandar di Pelabuhan Dumai, belum lama ini.
SANDAR: Kapal pengangkut CPO sedang bersandar di Pelabuhan Dumai, belum lama ini.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 terus mengoptimalkan seluruh layanan bisnis dalam pengelolaan pelabuhan, salah satunya dalam mengoperasikan terminal curah cair di pelabuhan. Hal itu dilaksanakan di Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai.

SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1, M Eriansyah menjelaskan, layanan terminal curah cair sangat prospektif dengan potensi ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat. Sebab, CPO menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional.

“Sepanjang 2019, Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sebanyak 3.273.978 ton tumbuh 12,60% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sejumlah 2.907.383 ton. Komoditi CPO dan turunannya ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti, Pakistan dan India serta ada juga yang diekspor ke Belanda,” terang Eriansyah.

Saat ini, Pelindo 1 memiliki fasilitas pipa terpadu di dermaga yang menghubungkan dengan ratusan tangki timbun CPO yang ada di area Pelabuhan Belawan. Pelayanan ini didukung dengan 84 jalur pipa, 6 loading point, serta dilengkapi dengan 3 unit tangki CPO dengan kapasitas masing-masing 3.000 Metrik Ton (MT).

Pelabuhan Belawan juga memiliki dermaga sepanjang 3.436 meter yang dilengkapi dengan 9 Mobile Crane, 4 Forklift Diesel, 1 Excavator, 5 Dump Truck, 4 Grab Bucket Guven, dan 4 Dry Bulk Hopper Guven. Sama halnya dengan Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor komoditi CPO terbesar di Pulau Sumatera.

“Pelabuhan Dumai mampu mengekspor CPO dan turunannya sebanyak 4.751.701 ton selama tahun 2019 untuk diekspor menuju India, China, Jepang, dan penjuru Eropa. Angka tersebut naik 5,77% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 ton,” terangnya.

Pelabuhan Dumai saat ini diproyeksikan sebagai pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia yang memiliki tiga dermaga yakni, Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk peti kemas dan curah kering.

Seluruh fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Dumai diantaranya, 1 Harbour Mobile Crane, 3 Mobile Crane, 1 Reach Staker, 3 Forklift, 4 Excavator, 8 Wheel Loader, 13 Dump Truck, 1 Mini Dozer, 9 Kapal Tunda, 9 Kapal Pandu, dan 1 Speed Boat. Dengan fasilitas yang ada, mendorong peningkatan nilai ekspor CPO setiap tahunnya, sehingga Pelindo 1 terus berupaya meningkatkan fasilitas bongkar muat untuk curah cair. (fac/ram)

SANDAR: Kapal pengangkut CPO sedang bersandar di Pelabuhan Dumai, belum lama ini.
SANDAR: Kapal pengangkut CPO sedang bersandar di Pelabuhan Dumai, belum lama ini.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 terus mengoptimalkan seluruh layanan bisnis dalam pengelolaan pelabuhan, salah satunya dalam mengoperasikan terminal curah cair di pelabuhan. Hal itu dilaksanakan di Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai.

SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1, M Eriansyah menjelaskan, layanan terminal curah cair sangat prospektif dengan potensi ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat. Sebab, CPO menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional.

“Sepanjang 2019, Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sebanyak 3.273.978 ton tumbuh 12,60% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sejumlah 2.907.383 ton. Komoditi CPO dan turunannya ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti, Pakistan dan India serta ada juga yang diekspor ke Belanda,” terang Eriansyah.

Saat ini, Pelindo 1 memiliki fasilitas pipa terpadu di dermaga yang menghubungkan dengan ratusan tangki timbun CPO yang ada di area Pelabuhan Belawan. Pelayanan ini didukung dengan 84 jalur pipa, 6 loading point, serta dilengkapi dengan 3 unit tangki CPO dengan kapasitas masing-masing 3.000 Metrik Ton (MT).

Pelabuhan Belawan juga memiliki dermaga sepanjang 3.436 meter yang dilengkapi dengan 9 Mobile Crane, 4 Forklift Diesel, 1 Excavator, 5 Dump Truck, 4 Grab Bucket Guven, dan 4 Dry Bulk Hopper Guven. Sama halnya dengan Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor komoditi CPO terbesar di Pulau Sumatera.

“Pelabuhan Dumai mampu mengekspor CPO dan turunannya sebanyak 4.751.701 ton selama tahun 2019 untuk diekspor menuju India, China, Jepang, dan penjuru Eropa. Angka tersebut naik 5,77% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 ton,” terangnya.

Pelabuhan Dumai saat ini diproyeksikan sebagai pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia yang memiliki tiga dermaga yakni, Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk peti kemas dan curah kering.

Seluruh fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Dumai diantaranya, 1 Harbour Mobile Crane, 3 Mobile Crane, 1 Reach Staker, 3 Forklift, 4 Excavator, 8 Wheel Loader, 13 Dump Truck, 1 Mini Dozer, 9 Kapal Tunda, 9 Kapal Pandu, dan 1 Speed Boat. Dengan fasilitas yang ada, mendorong peningkatan nilai ekspor CPO setiap tahunnya, sehingga Pelindo 1 terus berupaya meningkatkan fasilitas bongkar muat untuk curah cair. (fac/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/