MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hal memalukan terjadi pada laga perdana PSMS Medan lawan Tiga Naga di Stadion Teladan Medan, Minggu (15/3) sore. Laga yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Ayam Kinantan ini, diwarnai aksi rusuh para supporter yang membakar dan melemparkan flare ke dalam lapangan, pada babak ke 2.
Sontak suasana semakin memanas, karena sebagian supporter berusaha menghentikan aksi tersebut. Supporter lain yang terpancing, ikut melempar batu dan botol air mineral. Dan sebagian lagi, yang takut terkena flare, berusaha menyelamatkan diri, hingga ada yang melompati pagar masuk ke area lapangan.
Sejumlah anggota TNI-Polri berusaha membubarkan para supporter yang terlibat kerusuhan tersebut. Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif, beberapa petugas gabungan kemudian mencoba menetralisir lokasi dengan mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai provokator.
Sebelumnya, PSMS telah memperkenalkan jersey dan 26 pemain mereka untuk mengarungi ketatnya kompetisi Liga 2 2020 pada acara launching di Focal Point Mall Medan, Jumat (13/3) malam.
Pada sesi perkenalan pemain, satu per satu para penggawa Ayam Kinantan ini disebutkan. Dalam kesempatan itu pula, terungkap nomor punggung para pemain yang digunakan untuk musim ini.
Seperti legenda hidup PSMS, Legimin Raharjo, yang masih setia menggunakan nomor punggung 24, serta bek tengah Afiful Huda yang masih tetap nomor 5, seperti musim lalu.
Sementara 2 pemain yang musim ini kembali berseragam PSMS, setelah musim lalu bermain untuk klub lain, Rachmad Hidayat dan Abdul Rohim, masih setia menggunakan nomor punggung yang sama seperti 2018, saat bersama PSMS di Liga 1.
Sang penjaga gawang, Rohim masih setia menggunakan nomor 20. Nomor yang sudah dia pakai saat membantu PSMS juara kedua Liga 2 2017. Sedangkan playmaker PSMS Rachmad Hidayat setia menggunakan nomor 99.
Sementara pemain senior PSMS berposisi bek kiri, Syaiful Ramadhan di musim ini menggunakan nomor 4. Alasannya, karena sesuai dengan tanggal kelahiran anaknya.
“Sebenarnya aku sering ganti-ganti nomor punggung. Kadang nomor 2, kadang nomor 3. Cuma tahun ini aku minta nomor 4, karena kebetulan anakku lahir pada tanggal itu,” ungkap Syaiful.
Sementara itu, sejumlah pemain PSMS menggunakan nomor-nomor besar, karena tahun kelahiran sang pemain. Seperti Elina Soka yang masih menggunakan nomor 92 seperti musim lalu, yang diketahui sang pemain kelahiran 1992.
Sementara hal serupa juga diikuti bek tengah PSMS, Andre Sitepu yang tetap menggunakan nomor 90 (kelahiran 1990). Itu juga diikuti oleh winger lincah sekaligus pemain anyar PSMS musim ini, Yohanis Nabar, yang menggunakan nomor 91, sesuai tahun kelahirannya, 1991. (tnc/isc/saz)