26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Aktivitas Pasar Masih Normal

ilustrasi Pasar Modern

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pasar di Kota Medan masih beraktivitas normal, meski para pedagang dan pembeli mengaku selalu dihantui rasa was-was tertular virus corona (Covid-19). Pedagang sayur-mayur di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, Winda, mengatakan aktivitas pasar masih normal, meski tidak seramai sebelumnya. Para pembeli tetap datang berbelanja bahan pokok di kedainya.

“Memang gak seramai kemarin-kemarin. Tapi lumayanlah. Yang ramai itu tadi pagi, hingga pukul 09.00 WIB,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (22/3).

Dikatakannya, para pembeli mengaku kebutuhan bahan-bahan pokok memang wajib dibeli, sebab tidak bisa terlalu lama di stok di lemari pendingin, seperti ikan, ayam, tahu, tempe, sayur-sayuran, bahkan cabai. “Bahan-bahan pokok itukan cuma bisa bertahan paling lama seminggu. Jika lewat dari jangka waktu itu bisa membusuk,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, meski beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga, namun pembeli tetap antusias membelinya, sebab memang sebuah keharusan. “Semenjak merebaknya virus corona ini, beberapa harga menjulang tinggi,” tuturnya.

Hingga saat ini harga bawang bombai masih di kisaran Rp100 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp20 ribu per kg. Begitu juga harga-harga bahan pokok yang diyakini sebagai penangkal virus corona. Seperti harga temu lawak Rp32 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp12 ribu per kg. Harga jahe merah Rp60 ribu per kg dari harga Rp20 ribu per kg.

Hal senada juga dikatakan Pedagang cabai dan buah di Pasar Suka Ramai Medan, I Munthe. Ia mengungkapkan, aktivitas pasar masih berjalan normal, meski ia dan teman-temannya sesama pedagang sudah mulai khawatir terrular virus corona. Namun, karena berjualan adalah pekerjaannya sehari-hari, mau tak mau ia harus selalu menepis rasa was-was tersebut.

“Cuma dari sininya penghasilan kita. Gak jualan, gak menghasilkan uang. Gak bisalah kita makan. Gak bisa juga kita sekolahkan anak-anak kita. Ya, mau gimana lagilah,” ungkapnya.

Sementara, salah seorang pembeli yang berdomisili di Jalan SM Raja, Muliyati membenarkan yang dikatakan pedagang tersebut.

Menurutnya, dirinya wajib ke pasar minimal dua hari sekali. Jika tidak, maka ia dan keluarga tidak makan. Sehingga, pilihan untuk selalu datang berbelanja ke pasar tradisional adalah suatu keharusan. “Mana mungkin tidak ke pasar. Jika tak ke pasar, dapur gak ngepul,” ucapnya sambil tertawa.

Ia menyebutkan, tetap merasa was-was jika tertular virus corona. Karena itu, ia tetap mengantisipasinya dengan selalu cuci tangan dan minum vitamin. “Mau bagaimana lagi ya, gak belanja keluar rumah, gak makan. Urusan perut mana bisa ditunda. Iya kan,” tukasnya. (mag-1/ram)

ilustrasi Pasar Modern

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pasar di Kota Medan masih beraktivitas normal, meski para pedagang dan pembeli mengaku selalu dihantui rasa was-was tertular virus corona (Covid-19). Pedagang sayur-mayur di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, Winda, mengatakan aktivitas pasar masih normal, meski tidak seramai sebelumnya. Para pembeli tetap datang berbelanja bahan pokok di kedainya.

“Memang gak seramai kemarin-kemarin. Tapi lumayanlah. Yang ramai itu tadi pagi, hingga pukul 09.00 WIB,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (22/3).

Dikatakannya, para pembeli mengaku kebutuhan bahan-bahan pokok memang wajib dibeli, sebab tidak bisa terlalu lama di stok di lemari pendingin, seperti ikan, ayam, tahu, tempe, sayur-sayuran, bahkan cabai. “Bahan-bahan pokok itukan cuma bisa bertahan paling lama seminggu. Jika lewat dari jangka waktu itu bisa membusuk,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, meski beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga, namun pembeli tetap antusias membelinya, sebab memang sebuah keharusan. “Semenjak merebaknya virus corona ini, beberapa harga menjulang tinggi,” tuturnya.

Hingga saat ini harga bawang bombai masih di kisaran Rp100 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp20 ribu per kg. Begitu juga harga-harga bahan pokok yang diyakini sebagai penangkal virus corona. Seperti harga temu lawak Rp32 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp12 ribu per kg. Harga jahe merah Rp60 ribu per kg dari harga Rp20 ribu per kg.

Hal senada juga dikatakan Pedagang cabai dan buah di Pasar Suka Ramai Medan, I Munthe. Ia mengungkapkan, aktivitas pasar masih berjalan normal, meski ia dan teman-temannya sesama pedagang sudah mulai khawatir terrular virus corona. Namun, karena berjualan adalah pekerjaannya sehari-hari, mau tak mau ia harus selalu menepis rasa was-was tersebut.

“Cuma dari sininya penghasilan kita. Gak jualan, gak menghasilkan uang. Gak bisalah kita makan. Gak bisa juga kita sekolahkan anak-anak kita. Ya, mau gimana lagilah,” ungkapnya.

Sementara, salah seorang pembeli yang berdomisili di Jalan SM Raja, Muliyati membenarkan yang dikatakan pedagang tersebut.

Menurutnya, dirinya wajib ke pasar minimal dua hari sekali. Jika tidak, maka ia dan keluarga tidak makan. Sehingga, pilihan untuk selalu datang berbelanja ke pasar tradisional adalah suatu keharusan. “Mana mungkin tidak ke pasar. Jika tak ke pasar, dapur gak ngepul,” ucapnya sambil tertawa.

Ia menyebutkan, tetap merasa was-was jika tertular virus corona. Karena itu, ia tetap mengantisipasinya dengan selalu cuci tangan dan minum vitamin. “Mau bagaimana lagi ya, gak belanja keluar rumah, gak makan. Urusan perut mana bisa ditunda. Iya kan,” tukasnya. (mag-1/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/