25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Bupati Dairi: Jangan Ketergantungan Pupuk Bersubsidi, Gunakan Pupuk Kandang

PUPUK BERSUBSIDI. Bupati Dairi, Eddy KA Berutu mengajak petani Dairi untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.  RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
PUPUK BERSUBSIDI. Bupati Dairi, Eddy KA Berutu mengajak petani Dairi untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengajak para petani di daearahnya untuk tidak tergantung kepada pupuk bersubsidi bantuan pemerintah. Selain anggaran pemerintah sangat terbatas, pemakaian pupuk kimia berlebih kurang baik untuk unsur hara tanah.

Petani diajak menggunakan pupuk kandang serta lebih kreatif untuk menciptakan pupuk organik. Hal itu disampaikan Bupati Eddy KA Berutu dalam acara bertajuk focus group discussion (FGD) dengan topik mencari solusi polemik pupuk subsidi di Dairi dalam video konferensi, Jumat (20/3).

FGD diselenggarakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Dairi dilaksanakan dalam sambungan konferensi video. Bupati melaksanakan sambungan video konferensi dari ruangan kerjanya. Semetara peserta diskusi dari Aula Sada Ahmo Sidikalang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Infokom, Rahmatsyah Munthe kepada wartawan, Sabtu (21/2). Hadir sejumlah narasumber yang juga anggota DPRD Dairi di Aula Sada Ahmo seperti Nasib Marudur Sihombing dan Rukiatno Nainggolan. Plt Kadis Pertanian, Bintoha Angkat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Amper Nainggolan, para Kepala Desa serta pengurus dan anggota kelompok tani di kabupaten itu. FGD sengaja dilaksanakan lewat video konferensi untuk menghindari penyebaran virus corona (Covid 19).

Dalam konferensi video dari ruang kerjanya. Bupati Eddy KA Berutu meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi ketersedian pupuk bersubsidi. Eddy menyampaikan, pada hakekatnya pupuk subsidi diperuntukkan untuk stimulus bagi para petani. Oleh sebab itu, kita semua harus menjaga stimulus ini agar tidak diselewengkan dan supaya tepat sasaran.

Kita juga harus mensosialisasikan kepada petani supaya tidak bergantung pada pupuk subsidi mengingat keterbatasan APBN mendanai subsidi ini. Semua pemangku kepentingan harus sama-sama mencari solusi yang berkesinambungan untuk memberikan landasan kemandirian untuk mengatasi kecenderungan penggunaan pupuk subsidi tersebut.

Bupati Eddy Berutu juga menitipkan kepada peserta FGD untuk mencarikan terobosan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktifitas dan pengurangan biaya produksi khususnya pupuk.

Eddy memegaskan, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah terus mengawal dan membenahi sistem pendistribusian pupuk dengan pendataan petani melaui rencana depenitif kebutuhan kelompok (RDKK). Supaya distribusi pupuk subsidi tepat sasaran, Pemkab Dairi telah menerapkan Kartu Tani bekerja sama dengan sektor perbankan. Hal itu dilakukan untuk mengawal distrubusi agar tepat sasaran, meningkatkan efektifitas sekaligus memperkenalkan transaksi non-tunai pada sektor pertanian di Dairi.

Dalam diskusi itu, banyak persoalan ditemukan dilapangan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi di Dairi. Di antaranya, minimnya jadwal sosialisasi tentang distribusi pupuk bersubsidi, pemetaan kebutuhan jenis pupuk terhadap kelompok tani, jadwal tanam dan kalender panen yang belum mampu diciptakan.

Ketaatan distributor pupuk pada aturan main dan ketentuan pemerintah. Para peserta diskusi berharap agar distribusi kartu tani segera dibagikan kepada semua anggota kelompok tani. Sehingga kontrol ataupun pengawasan harga ditingkat kios bisa dilakukan. (rud/azw)

PUPUK BERSUBSIDI. Bupati Dairi, Eddy KA Berutu mengajak petani Dairi untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.  RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
PUPUK BERSUBSIDI. Bupati Dairi, Eddy KA Berutu mengajak petani Dairi untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengajak para petani di daearahnya untuk tidak tergantung kepada pupuk bersubsidi bantuan pemerintah. Selain anggaran pemerintah sangat terbatas, pemakaian pupuk kimia berlebih kurang baik untuk unsur hara tanah.

Petani diajak menggunakan pupuk kandang serta lebih kreatif untuk menciptakan pupuk organik. Hal itu disampaikan Bupati Eddy KA Berutu dalam acara bertajuk focus group discussion (FGD) dengan topik mencari solusi polemik pupuk subsidi di Dairi dalam video konferensi, Jumat (20/3).

FGD diselenggarakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Dairi dilaksanakan dalam sambungan konferensi video. Bupati melaksanakan sambungan video konferensi dari ruangan kerjanya. Semetara peserta diskusi dari Aula Sada Ahmo Sidikalang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Infokom, Rahmatsyah Munthe kepada wartawan, Sabtu (21/2). Hadir sejumlah narasumber yang juga anggota DPRD Dairi di Aula Sada Ahmo seperti Nasib Marudur Sihombing dan Rukiatno Nainggolan. Plt Kadis Pertanian, Bintoha Angkat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Amper Nainggolan, para Kepala Desa serta pengurus dan anggota kelompok tani di kabupaten itu. FGD sengaja dilaksanakan lewat video konferensi untuk menghindari penyebaran virus corona (Covid 19).

Dalam konferensi video dari ruang kerjanya. Bupati Eddy KA Berutu meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi ketersedian pupuk bersubsidi. Eddy menyampaikan, pada hakekatnya pupuk subsidi diperuntukkan untuk stimulus bagi para petani. Oleh sebab itu, kita semua harus menjaga stimulus ini agar tidak diselewengkan dan supaya tepat sasaran.

Kita juga harus mensosialisasikan kepada petani supaya tidak bergantung pada pupuk subsidi mengingat keterbatasan APBN mendanai subsidi ini. Semua pemangku kepentingan harus sama-sama mencari solusi yang berkesinambungan untuk memberikan landasan kemandirian untuk mengatasi kecenderungan penggunaan pupuk subsidi tersebut.

Bupati Eddy Berutu juga menitipkan kepada peserta FGD untuk mencarikan terobosan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktifitas dan pengurangan biaya produksi khususnya pupuk.

Eddy memegaskan, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah terus mengawal dan membenahi sistem pendistribusian pupuk dengan pendataan petani melaui rencana depenitif kebutuhan kelompok (RDKK). Supaya distribusi pupuk subsidi tepat sasaran, Pemkab Dairi telah menerapkan Kartu Tani bekerja sama dengan sektor perbankan. Hal itu dilakukan untuk mengawal distrubusi agar tepat sasaran, meningkatkan efektifitas sekaligus memperkenalkan transaksi non-tunai pada sektor pertanian di Dairi.

Dalam diskusi itu, banyak persoalan ditemukan dilapangan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi di Dairi. Di antaranya, minimnya jadwal sosialisasi tentang distribusi pupuk bersubsidi, pemetaan kebutuhan jenis pupuk terhadap kelompok tani, jadwal tanam dan kalender panen yang belum mampu diciptakan.

Ketaatan distributor pupuk pada aturan main dan ketentuan pemerintah. Para peserta diskusi berharap agar distribusi kartu tani segera dibagikan kepada semua anggota kelompok tani. Sehingga kontrol ataupun pengawasan harga ditingkat kios bisa dilakukan. (rud/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/