32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Air Asia Tutup Rute KNIA

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Covid-19 juga berdampak pada dunia penerbangan dunia dan Indonesia. Setelah PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) mengatakan akan membatasi operasional Terminal 2 dan 2 mulai 1 April sampai 29 Mei 2020, sejumlah penerbangan ikut menutup sejumlah rute.

Salahsatunya, maskapai Air Asia, yang menutup layanan penerbangan internasional di Bandara Kualanamu Deliserdang, mulai Selasa (17/3). “Sedangkan rute penerbangan domestik ditutup mulai Selasa (31/3) hingga Senin (20/4). Kami berharap keadaan kembali pulih dan layanan penerbangan kembali normal,” kata Manager Station Maskapai Air Asia perwakilan Bandara Internasional Kualanamu, Benjamin, Senin (30/3).

Sebelumnya, maskapai Air Asia melayani penerbangan internasional rute KNIA-Kualalumpur dan KNIA-Penang. Sedangkan untuk layanan penerbangan domestik, ada rute KNIA-Palembang, KNIA Jakarta, KNIA-Batam, dan KNIA-Jogja.

Senada, Duty Manager Airport Bandara Kualanamu, Luas Tambunan, membenarkan adanya penghentian sementara layanan penerbangan Air Asia, baik domestik dan internasional.

Penutupan sejumlah rute penerbangan domestik dan internasional, berdampak pada pilot dan pramugari. Beberapa maskapai terpaksa harus merumahkan karyawannya.

“Belum (ada PHK), yang sekarang ini ada beberapa maskapai yang merumahkan karena kegiatan operasinya kan menurun. Kalau dilihat banyak pesawat-pesawat parkir di airport, pesawat parkir itu pasti akan sangat tidak efektif bagi perusahaan jika (karyawan) masih harus hadir ke kantor,” ujar Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, Minggu (29/3).

Adapun karyawan yang paling banyak di rumahkan ialah yang terlibat dalam kegiatan produksi maskapai. Mulai dari bagian mekanik pesawat, pilot, hingga pramugari.

“Kalau kegiatan operasionalnya turun, yang akan banyak berkurang aktivitasnya adalah karyawan yang berada di daerah operasional seperti pilot, engineer, pramugari dan kru yang lainnya. Itu kan kalau pesawatnya berhenti berarti mereka ikut (berhenti),” ucapnya.

Penutupan sejumlah rute penerbangan menyusul sepinya penumpang, menyebabkan bandara Kualanamu sepi. Sejumlah toko mulai tutup, dan para karyawan dirumahkan .

Selain penutupan bandara, Covid-19 juga berdampak pada pengurangan jadwal keberangkatan dan kedatangan Railink Kereta Bandara Kualanamu sebanyak 20 jadwal. (gus/btr/ted/kps)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Covid-19 juga berdampak pada dunia penerbangan dunia dan Indonesia. Setelah PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) mengatakan akan membatasi operasional Terminal 2 dan 2 mulai 1 April sampai 29 Mei 2020, sejumlah penerbangan ikut menutup sejumlah rute.

Salahsatunya, maskapai Air Asia, yang menutup layanan penerbangan internasional di Bandara Kualanamu Deliserdang, mulai Selasa (17/3). “Sedangkan rute penerbangan domestik ditutup mulai Selasa (31/3) hingga Senin (20/4). Kami berharap keadaan kembali pulih dan layanan penerbangan kembali normal,” kata Manager Station Maskapai Air Asia perwakilan Bandara Internasional Kualanamu, Benjamin, Senin (30/3).

Sebelumnya, maskapai Air Asia melayani penerbangan internasional rute KNIA-Kualalumpur dan KNIA-Penang. Sedangkan untuk layanan penerbangan domestik, ada rute KNIA-Palembang, KNIA Jakarta, KNIA-Batam, dan KNIA-Jogja.

Senada, Duty Manager Airport Bandara Kualanamu, Luas Tambunan, membenarkan adanya penghentian sementara layanan penerbangan Air Asia, baik domestik dan internasional.

Penutupan sejumlah rute penerbangan domestik dan internasional, berdampak pada pilot dan pramugari. Beberapa maskapai terpaksa harus merumahkan karyawannya.

“Belum (ada PHK), yang sekarang ini ada beberapa maskapai yang merumahkan karena kegiatan operasinya kan menurun. Kalau dilihat banyak pesawat-pesawat parkir di airport, pesawat parkir itu pasti akan sangat tidak efektif bagi perusahaan jika (karyawan) masih harus hadir ke kantor,” ujar Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, Minggu (29/3).

Adapun karyawan yang paling banyak di rumahkan ialah yang terlibat dalam kegiatan produksi maskapai. Mulai dari bagian mekanik pesawat, pilot, hingga pramugari.

“Kalau kegiatan operasionalnya turun, yang akan banyak berkurang aktivitasnya adalah karyawan yang berada di daerah operasional seperti pilot, engineer, pramugari dan kru yang lainnya. Itu kan kalau pesawatnya berhenti berarti mereka ikut (berhenti),” ucapnya.

Penutupan sejumlah rute penerbangan menyusul sepinya penumpang, menyebabkan bandara Kualanamu sepi. Sejumlah toko mulai tutup, dan para karyawan dirumahkan .

Selain penutupan bandara, Covid-19 juga berdampak pada pengurangan jadwal keberangkatan dan kedatangan Railink Kereta Bandara Kualanamu sebanyak 20 jadwal. (gus/btr/ted/kps)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/