GENERASI Muda (GM) Pujakesuma Sumut mencanangkan Tahun 2012 sebagai tahun pemberdayaan ekonomi warga Jawa sehinga dapat hidup mandiri dan punya usaha. Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) DPW GM Pujakesuma Sumut yang juga Kadis Pendidikan Sumut, Drs Syaiful Syafri MM pada Rakerwil GM Pujakesuma Sumut di Hotel Dhaksina Medan, Sabtu (19/11).
Rakerwil ini dihadiri Ketua Umum DPP Pujakesuma H Suratman SP, sesepuh masyarakat Jawa Ir H Sujarwono, Ketua Umum Padepokan Tunggal Roso Nuswantoro H Rusbandi, Ketua DPW Pujakesuma Sumut Kol Inf Ahwan Ismadi SPdI MH, Ketua Umum PB Satgas Joko Tingkir Sukirmanto SH dan pimpinan GM Pujakesuma kabupaten/kota se-Sumut.
Dalam paparan Menuju Masa Depan Pujakesuma di Sumut, Syaiful mengatakan, Sumut dengan penduduk 13.248.368 jiwa tersebar di 33 kabupaten/kota, 417 kecamatan dan 5.744 desa/kelurahan, merupakan daerah strategis dalam membangun ekonomi keluarga. ‘’Sebanyak 4.424.960 atau 33,40 persen merupakan suku Jawa.
Sayangnya, besarnya jumlah suku Jawa di Sumut belum memberi arti yang besar bagi kesejahteraan warga,’’katanya.
Ia mengingatkan, untuk memberdayakan masyarakat Jawa di Sumut perlu dilakukan langkah strategis misal pedagang diberi bantuan modal usaha atau remaja putri putus sekolah dididik keterampilan selama enam bulan secara gratis di Panti Sosial Bina Remaja di Tanjung Morawa. Begitu pula bagi warga cacat tubuh, dididik keterampilan selama setahun secara gratis di Panti Sosial Permadi Putra. Sedangkan bagi pengangguran, dilatih keterampilan sesuai dengan bakatnya di Balai Latihan Kerja milik Depnaker.
Syaiful mengakui, program pemberdayaan masyarakat memerlukan modal yang dihimpun melalui gotong royong (iuran) atau gerakan menabung bersama yang disimpan dalam suatu bank, yang selanjutnya dibentuk Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Pujakesuma atau Koperasi Pujakesuma.
Untuk gerakan penghimpunan modal ini, tambahnya, bisa melakukan studi banding ke Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, yang penduduknya mayoritas suku Jawa. “Di Desa Bandar Setia telah berdiri BMT Sejahtera 01 dengan modal awal Rp16 juta dan sekarang mengelola Rp3,5 miliar,” terangnya. (sih/rel)