22.7 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Kebakaran Kapal Tankers di Belawan, 7 Karyawan Waruna Tewas di Atas Kapal

TANKER TERBAKAR Kapal tanker MT Jag Leela yang terbakar di galangan kapal milik PT Waruna Shipyard Indonesia, Medan Belawan, Kota Medan, Senin (11/5) pagi, memakan korban 7 karyawan meninggal. Seluruh korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sehari pascaterbakarnya kapal tanker MT Jag Leela yang sedang docking di galangan kapal milik PT Waruna Shipyard Indonesia, Medan Belawan, Kota Medan, Senin (11/5) pagi, jumlah korban yang ditemukan tewas mencapai 7 orang. Keseluruhan korban karyawan PT Waruna Shipyard tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan untuk diotopsi.

Meski ditemukan dalam kondisi sulit dikenali, namun identitas ketujuh korban tewas telah diketahui. Yakni Iswondo, M Nurkasim Siregar, Bakhtiar Siregar, Setiawan, Imam Maulana, Bukhari, dan Sandi Nova (selengkapnya lihat grafis). Seluruhnya kini menjalani otopsi di rumah sakit.

“Dari 7 korban tewas, kondisinya ada yang hancur, ada yang sudah kayak tengkorak. Kalau melihat kondisinya, semua tewas kena semburan panas dan terpanggang,” kata pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya, Selasa (12/5).

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP M R Dayan, membenarkan jumlah tewas yang ditemukan mencapai 7 orang. “Hasil penyisiran di lokasi, kemungkinan besar jumlah tewas tidak akan bertambah lagi. Kita sudah mengecek seluruh kapal. Mengenai penyebab kebakaran, kita masih menunggu hasil penyelidikan tim labfor,” sebut Kapolres.

Disinggung mengenai jenis minyak apa yang masih berada di dalam kapal tanker, Dayan mengaku, tidak àda minyak di dalam kapal. Karena kapal itu sudah naik dock selama sebulan.

“Sebelum naik dock, minyak di tankernya sudah bersih. Jadi kebakarannya belum bisa kita pastikan apakah ada hubungan dengan minyak sisa di tanker itu. Kalau masih ada minyak di ruang tanker, pasti meledak besar. Makanya, kita tunggu saja hasil penyelidikan,” kata Dayan.

Terpisah, Humas PT Waruna Shipyard Indonesia-Belawan, Ardiansyah, yang berulang kali coba dikonfirmasi, belum bersedia memberi keterangan resmi.

1 Utuh, 6 Sulit Dikenali

Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, AKBP dr Zulkhairi, mengatakan hingga Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB, ada 6 jenazah yang dibawa ke rumah sakit tersebut dan langsung proses identifikasi. “(Mayatnya) satu dalam keadaan utuh, sedangkan yang lain kondisinya sulit dikenali,” ucapnya.

Ia mengaku, proses identifikasi terhadap mayat korban kebakaran kapal tanker tidak bisa dipastikan kapan selesai. “Untuk yang jasadnya utuh, bisa lebih cepat. Sedangkan yang jenazahnya tidak utuh, mungkin membutuhkan waktu lama. Bahkan mungkin membutuhkan pemeriksaan DNA. Oleh sebab itu, disiapkan Posko Antemortem dan Posko Postmortem,” sebut dia.

Zulkhairi mengimbau, bagi masyarakat yang memiliki keluarga dan berhubungan dengan peristiwa kebakaran kapal tanker, agar menghubungi atau datang ke posko di RS Bhayangkara Tingkat II Medan. “Dimohon membawa identitas anggota keluarga yang hilang. Misalnya foto korban dan ijazah, karena memiliki sidik jari dan lain sebagainya,” jelas dia.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, jumlah korban meninggal dalam peristiwa kebakaran kapal tanker tersebut bertambah menjadi 7 orang. “Kita dapat laporan terbaru siang tadi (kemarin, red), korban meninggal bertambah 1 orang. Jadi, kini jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan ada 7 orang,” kata MP Nainggolan.

Disebutkan dia, 7 jenazah yang sudah di rumah sakit milik Polri itu 5 di antaranya tidak bisa dikenali karena sudah dalam keadaan gosong. “Kabarnya sudah 2 jenazah dikenali. Sementara yang 5 lagi belum karena kondisi tubuhnya sudah gosong semua,” sebut dia.

Ia menuturkan, pihak rumah sakit melakukan penyelidikan terhadap seluruh jenazah korban kebakaran kapal tanker itu dengan melakukan pencocokan data post mortem dan ante mortem. “Post mortem merupakan data yang ditemukan dari jenazah. Sedangkan ante mortem data semasa hidup yang diberikan dari keluarga korban, teman ataupun dokter berupa gigi, DNA dan rambut,” terang MP Nainggolan.

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada 6 keluarga yang melapor kepada pihak kepolisian. Untuk itu, diharapkan agar keluarga lainnya yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera mendatangi polisi.

Baru Dua yang Dikenali

Terpisah, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara, mengatakan berhasil mengidentifikasi dua dari 7 korban meninggal dunia yang dievakuasi dari Kapal Tanker Jag Leela.

Dua korban merupakan kakak beradik, yaitu Bahtiar Siregar (28) dan M Nurkasim Siregar (35). Keduanya telah diserahkan kepada pihak keluarga di kamar jenazah RS Bhayangkara Medan.

Sepupu korban, Ahmad Rianda mengatakan, kedua korban bisa dikenali melalui ciri-ciri gigi dan juga pakaian yang dikenakan korban saat peristiwa kebakaran. “Dikenali ciri-ciri dari gigi dan celana kolor bola,” ucap warga Gang Rantang Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang ini.

Dikatakan Rianda, keduanya merupakan pekerja kontraktor yang berprofesi sebagai tukang las kapal yang masih dalam proses perbaikan. Korban Nurkasim sudah bekerja di PT Waruna selama 9 tahun. “Sedangkan adiknya, saya kurang tahu,” katanya.

Usai diserahkan kepada pihak keluarga, jenazah korban rencana langsung dimakamkan hari itu juga.

Sampai saat ini, masih ada 5 korban lagi yang belum teridentifikasi. (fac/ris)

TANKER TERBAKAR Kapal tanker MT Jag Leela yang terbakar di galangan kapal milik PT Waruna Shipyard Indonesia, Medan Belawan, Kota Medan, Senin (11/5) pagi, memakan korban 7 karyawan meninggal. Seluruh korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sehari pascaterbakarnya kapal tanker MT Jag Leela yang sedang docking di galangan kapal milik PT Waruna Shipyard Indonesia, Medan Belawan, Kota Medan, Senin (11/5) pagi, jumlah korban yang ditemukan tewas mencapai 7 orang. Keseluruhan korban karyawan PT Waruna Shipyard tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan untuk diotopsi.

Meski ditemukan dalam kondisi sulit dikenali, namun identitas ketujuh korban tewas telah diketahui. Yakni Iswondo, M Nurkasim Siregar, Bakhtiar Siregar, Setiawan, Imam Maulana, Bukhari, dan Sandi Nova (selengkapnya lihat grafis). Seluruhnya kini menjalani otopsi di rumah sakit.

“Dari 7 korban tewas, kondisinya ada yang hancur, ada yang sudah kayak tengkorak. Kalau melihat kondisinya, semua tewas kena semburan panas dan terpanggang,” kata pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya, Selasa (12/5).

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP M R Dayan, membenarkan jumlah tewas yang ditemukan mencapai 7 orang. “Hasil penyisiran di lokasi, kemungkinan besar jumlah tewas tidak akan bertambah lagi. Kita sudah mengecek seluruh kapal. Mengenai penyebab kebakaran, kita masih menunggu hasil penyelidikan tim labfor,” sebut Kapolres.

Disinggung mengenai jenis minyak apa yang masih berada di dalam kapal tanker, Dayan mengaku, tidak àda minyak di dalam kapal. Karena kapal itu sudah naik dock selama sebulan.

“Sebelum naik dock, minyak di tankernya sudah bersih. Jadi kebakarannya belum bisa kita pastikan apakah ada hubungan dengan minyak sisa di tanker itu. Kalau masih ada minyak di ruang tanker, pasti meledak besar. Makanya, kita tunggu saja hasil penyelidikan,” kata Dayan.

Terpisah, Humas PT Waruna Shipyard Indonesia-Belawan, Ardiansyah, yang berulang kali coba dikonfirmasi, belum bersedia memberi keterangan resmi.

1 Utuh, 6 Sulit Dikenali

Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, AKBP dr Zulkhairi, mengatakan hingga Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB, ada 6 jenazah yang dibawa ke rumah sakit tersebut dan langsung proses identifikasi. “(Mayatnya) satu dalam keadaan utuh, sedangkan yang lain kondisinya sulit dikenali,” ucapnya.

Ia mengaku, proses identifikasi terhadap mayat korban kebakaran kapal tanker tidak bisa dipastikan kapan selesai. “Untuk yang jasadnya utuh, bisa lebih cepat. Sedangkan yang jenazahnya tidak utuh, mungkin membutuhkan waktu lama. Bahkan mungkin membutuhkan pemeriksaan DNA. Oleh sebab itu, disiapkan Posko Antemortem dan Posko Postmortem,” sebut dia.

Zulkhairi mengimbau, bagi masyarakat yang memiliki keluarga dan berhubungan dengan peristiwa kebakaran kapal tanker, agar menghubungi atau datang ke posko di RS Bhayangkara Tingkat II Medan. “Dimohon membawa identitas anggota keluarga yang hilang. Misalnya foto korban dan ijazah, karena memiliki sidik jari dan lain sebagainya,” jelas dia.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, jumlah korban meninggal dalam peristiwa kebakaran kapal tanker tersebut bertambah menjadi 7 orang. “Kita dapat laporan terbaru siang tadi (kemarin, red), korban meninggal bertambah 1 orang. Jadi, kini jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan ada 7 orang,” kata MP Nainggolan.

Disebutkan dia, 7 jenazah yang sudah di rumah sakit milik Polri itu 5 di antaranya tidak bisa dikenali karena sudah dalam keadaan gosong. “Kabarnya sudah 2 jenazah dikenali. Sementara yang 5 lagi belum karena kondisi tubuhnya sudah gosong semua,” sebut dia.

Ia menuturkan, pihak rumah sakit melakukan penyelidikan terhadap seluruh jenazah korban kebakaran kapal tanker itu dengan melakukan pencocokan data post mortem dan ante mortem. “Post mortem merupakan data yang ditemukan dari jenazah. Sedangkan ante mortem data semasa hidup yang diberikan dari keluarga korban, teman ataupun dokter berupa gigi, DNA dan rambut,” terang MP Nainggolan.

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada 6 keluarga yang melapor kepada pihak kepolisian. Untuk itu, diharapkan agar keluarga lainnya yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera mendatangi polisi.

Baru Dua yang Dikenali

Terpisah, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara, mengatakan berhasil mengidentifikasi dua dari 7 korban meninggal dunia yang dievakuasi dari Kapal Tanker Jag Leela.

Dua korban merupakan kakak beradik, yaitu Bahtiar Siregar (28) dan M Nurkasim Siregar (35). Keduanya telah diserahkan kepada pihak keluarga di kamar jenazah RS Bhayangkara Medan.

Sepupu korban, Ahmad Rianda mengatakan, kedua korban bisa dikenali melalui ciri-ciri gigi dan juga pakaian yang dikenakan korban saat peristiwa kebakaran. “Dikenali ciri-ciri dari gigi dan celana kolor bola,” ucap warga Gang Rantang Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang ini.

Dikatakan Rianda, keduanya merupakan pekerja kontraktor yang berprofesi sebagai tukang las kapal yang masih dalam proses perbaikan. Korban Nurkasim sudah bekerja di PT Waruna selama 9 tahun. “Sedangkan adiknya, saya kurang tahu,” katanya.

Usai diserahkan kepada pihak keluarga, jenazah korban rencana langsung dimakamkan hari itu juga.

Sampai saat ini, masih ada 5 korban lagi yang belum teridentifikasi. (fac/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/