26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bank Sumut Peduli Dakka Hutagalung

Para pecinta musik daerah, khususnya penggemar lagu-lagu pop Tapanuli di era 1970-1980-an, mungkin tak merasa asing dengan nama Dakka Hutagalung. Lewat tembang pop Tapanuli maupun Indonesia, lelaki yang kini menginjak usia 63 tahun itu telah banyak mengorbitkan nama sejumlah penyanyi menjadi artis top ibukota, sebut saja seperti Rita Butar-butar, Eddy Silitonga, Emilia Contessa, Betharia Sonata, Tetty Manurung, Robin Panjaitan, Julius Sitanggang, dan banyak artis lainnya.

Satu lagu pop Batak ciptaan Dakka Hutagalung yang paling populer adalah Didia Rokkkaphi (1978) yang dilantukan oleh Rita Butar-butar. Di lagu pop Indonesia, tembang Sonata yang Indah pernah bertengger menjadi satu lagu hits pada 1981 dan menjulangkan nama Robin Panjaitan dalam blantika musik pop Indonesia. Julius Sitanggang juga mencuat namanya lewat lagu Tabahlah Mama, yang diciptakan Dakka Hutagalung pada 1981.

Menelurkan 400 lagu selama empat dasawarsa, ternyata tak membuat kehidupan lelaki kelahiran Desa Sibaganding, Onanhasang, Pahae, Tapanuli Utara ini, bisa menikmati rezeki sebaik artis yang menyanyikan lagu ciptaannya. Hidup sederhana di Bandung, hingga kini ia tak bisa menafkahi keluarga dari sekadar menciptakan lagu.

“Bagaimana bisa hidup makmur dari mencipta lagu, kalau sampai saat ini tidak ada royalti yang bisa kita dapat dari lagu ciptaan. Tapi saya tidak menyesal dan tetap mensyukuri anugerah Tuhan, karena bagi saya hidup untuk seni, bukan seni untuk hidup,” tutur Dakka Hutagalung.

Sabtu (19/11) malam, di Airman Planet Hotel Sultan Jakarta, Dakka Hutagalung mendapat perhatian istimewa. Di ruang yang menampung 200-an undangan terbatas itu, digelar acara Special Music Performance Tribute for Dakka Hutagalung, dengan menghadirkan sejumlah artis seperti Joy Tobing, Jelita Tobing, Amigos Band, Silaen Sister, Lamtama Trio, Style Voice, Dipo Pardede, Maria Mamamia Pasaribu dan The Heart (Simatupang Sister).

Sejumlah tokoh asal Sumut pun hadir pada acara itu, seperti Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Leo Nababan, anggota DPR RI Ramadhan Pohan, Wakil Bupati Tapteng Syukran Tanjung, Direksi Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu, M Yahya, anggota DPRD Sumut John Hugo Silalahi, mantan Kadis Pariwisata Sumut Nurlisa Ginting, Rekson Silaban, Marim Purba, dan lainnya.

Panggung musik indoor yang khusus dipersembahkan untuk menghormati 40 tahun Dakka Hutagalung Berkarya itu sukses terselenggara atas dukungan penuh yang diberikan oleh PT Bank Sumut melalui Lembaga Pecinta Musik Daerah (LPMD). “Dakka Hutagalung adalah sosok yang patut dihormati, karena telah mengharumkan Sumatera Utara lewat lagu-lagu ciptaannya. Karena itu, sangat wajar kalau Bank Sumut sebagai banknya orang Sumut memberikan perhatian terhadap Dakka,” tutur Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu.

Selain memberi dukungan penuh atas pagelaran musik itu, Bank Sumut juga menyerahkan secara simbolis buku tabungan untuk Dakka Hutagalung. “Kami harap, dengan dibukanya rekening atas nama Daka Hutagalung, akan semakin banyak tokoh-tokoh asal Sumatera Utara yang terketuk hatinya untuk memberikan donasi sebagai bentuk simpati atas kehidupan beliau yang sederhana,” jelas Gus Irawan seraya merangkul Dakka Hutagalung yang tampak berusaha kuat menahan haru.

Malam itu, Gus Irawan Pasaribu didaulat bernyanyi bersama dengan Joy Tobing dan Jelita Tobing, dengan melantunkan satu lagu ciptaan Dakka Hutagalung yang paling populer, yakni Didia Rokkaphi.(saz)

Para pecinta musik daerah, khususnya penggemar lagu-lagu pop Tapanuli di era 1970-1980-an, mungkin tak merasa asing dengan nama Dakka Hutagalung. Lewat tembang pop Tapanuli maupun Indonesia, lelaki yang kini menginjak usia 63 tahun itu telah banyak mengorbitkan nama sejumlah penyanyi menjadi artis top ibukota, sebut saja seperti Rita Butar-butar, Eddy Silitonga, Emilia Contessa, Betharia Sonata, Tetty Manurung, Robin Panjaitan, Julius Sitanggang, dan banyak artis lainnya.

Satu lagu pop Batak ciptaan Dakka Hutagalung yang paling populer adalah Didia Rokkkaphi (1978) yang dilantukan oleh Rita Butar-butar. Di lagu pop Indonesia, tembang Sonata yang Indah pernah bertengger menjadi satu lagu hits pada 1981 dan menjulangkan nama Robin Panjaitan dalam blantika musik pop Indonesia. Julius Sitanggang juga mencuat namanya lewat lagu Tabahlah Mama, yang diciptakan Dakka Hutagalung pada 1981.

Menelurkan 400 lagu selama empat dasawarsa, ternyata tak membuat kehidupan lelaki kelahiran Desa Sibaganding, Onanhasang, Pahae, Tapanuli Utara ini, bisa menikmati rezeki sebaik artis yang menyanyikan lagu ciptaannya. Hidup sederhana di Bandung, hingga kini ia tak bisa menafkahi keluarga dari sekadar menciptakan lagu.

“Bagaimana bisa hidup makmur dari mencipta lagu, kalau sampai saat ini tidak ada royalti yang bisa kita dapat dari lagu ciptaan. Tapi saya tidak menyesal dan tetap mensyukuri anugerah Tuhan, karena bagi saya hidup untuk seni, bukan seni untuk hidup,” tutur Dakka Hutagalung.

Sabtu (19/11) malam, di Airman Planet Hotel Sultan Jakarta, Dakka Hutagalung mendapat perhatian istimewa. Di ruang yang menampung 200-an undangan terbatas itu, digelar acara Special Music Performance Tribute for Dakka Hutagalung, dengan menghadirkan sejumlah artis seperti Joy Tobing, Jelita Tobing, Amigos Band, Silaen Sister, Lamtama Trio, Style Voice, Dipo Pardede, Maria Mamamia Pasaribu dan The Heart (Simatupang Sister).

Sejumlah tokoh asal Sumut pun hadir pada acara itu, seperti Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Leo Nababan, anggota DPR RI Ramadhan Pohan, Wakil Bupati Tapteng Syukran Tanjung, Direksi Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu, M Yahya, anggota DPRD Sumut John Hugo Silalahi, mantan Kadis Pariwisata Sumut Nurlisa Ginting, Rekson Silaban, Marim Purba, dan lainnya.

Panggung musik indoor yang khusus dipersembahkan untuk menghormati 40 tahun Dakka Hutagalung Berkarya itu sukses terselenggara atas dukungan penuh yang diberikan oleh PT Bank Sumut melalui Lembaga Pecinta Musik Daerah (LPMD). “Dakka Hutagalung adalah sosok yang patut dihormati, karena telah mengharumkan Sumatera Utara lewat lagu-lagu ciptaannya. Karena itu, sangat wajar kalau Bank Sumut sebagai banknya orang Sumut memberikan perhatian terhadap Dakka,” tutur Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu.

Selain memberi dukungan penuh atas pagelaran musik itu, Bank Sumut juga menyerahkan secara simbolis buku tabungan untuk Dakka Hutagalung. “Kami harap, dengan dibukanya rekening atas nama Daka Hutagalung, akan semakin banyak tokoh-tokoh asal Sumatera Utara yang terketuk hatinya untuk memberikan donasi sebagai bentuk simpati atas kehidupan beliau yang sederhana,” jelas Gus Irawan seraya merangkul Dakka Hutagalung yang tampak berusaha kuat menahan haru.

Malam itu, Gus Irawan Pasaribu didaulat bernyanyi bersama dengan Joy Tobing dan Jelita Tobing, dengan melantunkan satu lagu ciptaan Dakka Hutagalung yang paling populer, yakni Didia Rokkaphi.(saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/