MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan kembali menggelar razia terhadap para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) pada Rabu (3/6) sore.
Dari razia PMKS tersebut, Satpol PP mengamankan 12 “manusia silver” yang mengecat hampir seluruh tubuhnya dengan cat berwarna perak dari sejumlah titik di seputaran kota Medan.
Tak hanya itu, petugas juga turut mengamankan puluhan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beberapa di antaranya masih anak-anak. Mereka didapati tengah beraksi meminta sumbangan di sejumlah persimpangan lampu merah di seputaran Kota Medan.
Pantauan, usai diamankan, para manusia silver dan gepeng tersebut langsung digelandang ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan untuk didata.
“Total ada sekitar 37 yang diamankan. 12 diantaranya manusia silver, 25 gelandangan dan pengemis yang empat di antaranya anak-anak,” kata Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis.
Endar menjelaskan, para manusia silver tersebut merupakan anak-anak muda yang rela mengecat tubuhnya dan kemudian malah meminta sumbangan.
Melihat kondisi itu, kemudian satpol PP yang berkoordinasi dengan Dinsos Medan melakukan razia.
Endar mengatakan, meski dalam masa tanggap darurat covid-19 saat ini, pihaknya tetap melaksanakan penertiban terhadap PMKS terutama yang mencoba mencari penghasilan di jalanan sehingga menggangu ketertiban.
“Belakangan ini memang kami agak mengurangi intensitas penertiban ini karena salah satu yang kami khawatirkan bahwa kita tidak tahu yang di jalanan ini apakah dia juga terpapar covid atau tidak.
Sehingga kalau kita sembrono tidak ikuti protokol penanganan covid ini, kami khawatirkan malah petugas yang jadi terpapar dan tidak sadar malah jadi carier (pembawa virus) dah bisa satu kantor terpapar,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Endar, ke depan pihaknya bersama Satpol PP akan kembali menggencarkan penertiban terhadap para gepeng dan manusia silver jika ditemukan tetap melakukan aksinya.
Ke depan saat melakukan penertiban, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa didampingi oleh tenaga kesehatan.
“Ke depan kami harus didampingi tenaga medis. Jadi nanti setelah ditertibkan tentunya harus diperiksa dulu oleh tenaga medis,” pungkas Endar. (bbs/ila)