24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Soal Pemondokan Embarkasi Medan tak Masalah

MEDAN-Kualitas pelayanan jamaah haji Indonesia di tanah suci terus menjadi sorotan pemerintah. Setiap tahunnya, evaluasi terkait penyelenggaraan haji ini terus dilakukan baik tingkat Sumut maupun nasional.  Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Sazli Nasution, mengaku selama musim hajin kualitas pemondokan, jarak maktab dari Masjidil Haram dan penyajian makanan atau katering masih menjadi permasalahan yang kerap dialami para jamaah haji Indonesia di tanah suci.

“Memang banyak kita dapat informasi jamaah haji mengeluhkan buruknya kualitas pemondokan. Jika kualitas pemondokan tidak sesuai, biasanya ada penggantian kompensasi uang sewa jamaah karena kualitas pemondokan yang buruk. Pada penyelenggaraan haji tahun ini, dari Embarkasi Medan, hanya 8 kloter yang mendapat tempat di ring 1, selebihnya (11 kloter) berada di ring 2. Jarak dari ring 1 ke masjidil haram ini lebih dekat. Sementara jarak dari ring 2 ke masjidil haram sekitar 2,5 km, namun jamaah haji yang berada pada ring ini disediakan transportasi khusus,” jelas Sazli.

Menurutnya, untuk jamaah yang tergabung dalam Embarkasi Medan sendiri, belum ada informasi mengenai soal pemondokan ini. “Mungkin dari jamaah embarkasi lain ada keluhan, tapi tahun ini, menurut saya kualitas pemondokan atau maktab Embarkasi Medan lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena masalah ini terus dievaluasi, pemerintah terus mengupayakan agar jarak pemondokan jamaah haji Indonesia lebih dekat dengan wilayah markaziah,” ujarnya.
Ditambahkannya, pemulangan jamaah haji gelombang I yang berasal dari kloter 01/MES sampai kloter 11/MES telah selesai. Untuk itu gelombang II diantaranya kloter 12/MES sampai 19/MES akan dimulai pemulangannya. Dimana kloter 12 asal Sergei, Tebingtinggi dan Medan menurut jadwal tiba di Bandara Polonia Medan pada Kamis (24/11) sekitar pukul 04.15 WIB.

Seorang Jamah Haji Asal Langkat Wafat

Sebelumnya, pemulangan kloter 11/MES dengan 454 jamaah haji yang keseluruhannya berasal dari Langkat, tiba di Bandara Polonia Medan pada Rabu (23/11) pukul 02.35 WIB. Pada kloter 11/MES ini, seorang jamaah haji wafat atas nama Akat Bin Wakit Abdullah (81) manifest 322 dan dikebumikan di Syara. “Pemulangan jamaah disambut Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu serta para jajaran PPIH,” ucapnya.

Selain Ngogesa, Kapolres AKBP H Mardiyono, anggota Komisi II DPRD Kab Langkat Rahmanuddin Rangkuti, anggota DPRD Sumut asal Langkat Nurul Azhar Lubis, Kakan Kemenag Iwan Zulhami, Kabag Kessos Sujarno, dan Kabag Humas H Syahrizal pun turut hadir. “Syukur kehadirat Allah atas kesehatan para jamaah semoga memperoleh predikat haji mabrur dan dapat menjadi teladan di tengah umat dalam membangun Langkat religius,” kata Ngogesa.

Sazli kembali menjelaskan, pada Jumat (25/11) tidak ada pemulangan jamaah haji dari tanah suci dikarenakan otoritas kerajaan Arab Saudi. “Jadi, kloter 13 asal Medan dan Tapteng tiba di Medan pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 03.15 WIB,” urainya.

Sementara itu, lanjutnya, saat ini jumlah jamaah haji Indonesia yang berada di Mekah setiap harinya terus berkurang dan pada akhirnya secara bertahap akan habis pada 1 Desember 2011. “Maka transportasi bus di Mekah akan dihentikan mulai 1 Desember mengingat pada saat itu semua jamaah haji Indonesia sudah tidak ada lagi di kota itu dan kalaupun ada transportasi hanya untuk petugas haji,” bebernya. (mag-11/mag-4)

MEDAN-Kualitas pelayanan jamaah haji Indonesia di tanah suci terus menjadi sorotan pemerintah. Setiap tahunnya, evaluasi terkait penyelenggaraan haji ini terus dilakukan baik tingkat Sumut maupun nasional.  Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Sazli Nasution, mengaku selama musim hajin kualitas pemondokan, jarak maktab dari Masjidil Haram dan penyajian makanan atau katering masih menjadi permasalahan yang kerap dialami para jamaah haji Indonesia di tanah suci.

“Memang banyak kita dapat informasi jamaah haji mengeluhkan buruknya kualitas pemondokan. Jika kualitas pemondokan tidak sesuai, biasanya ada penggantian kompensasi uang sewa jamaah karena kualitas pemondokan yang buruk. Pada penyelenggaraan haji tahun ini, dari Embarkasi Medan, hanya 8 kloter yang mendapat tempat di ring 1, selebihnya (11 kloter) berada di ring 2. Jarak dari ring 1 ke masjidil haram ini lebih dekat. Sementara jarak dari ring 2 ke masjidil haram sekitar 2,5 km, namun jamaah haji yang berada pada ring ini disediakan transportasi khusus,” jelas Sazli.

Menurutnya, untuk jamaah yang tergabung dalam Embarkasi Medan sendiri, belum ada informasi mengenai soal pemondokan ini. “Mungkin dari jamaah embarkasi lain ada keluhan, tapi tahun ini, menurut saya kualitas pemondokan atau maktab Embarkasi Medan lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena masalah ini terus dievaluasi, pemerintah terus mengupayakan agar jarak pemondokan jamaah haji Indonesia lebih dekat dengan wilayah markaziah,” ujarnya.
Ditambahkannya, pemulangan jamaah haji gelombang I yang berasal dari kloter 01/MES sampai kloter 11/MES telah selesai. Untuk itu gelombang II diantaranya kloter 12/MES sampai 19/MES akan dimulai pemulangannya. Dimana kloter 12 asal Sergei, Tebingtinggi dan Medan menurut jadwal tiba di Bandara Polonia Medan pada Kamis (24/11) sekitar pukul 04.15 WIB.

Seorang Jamah Haji Asal Langkat Wafat

Sebelumnya, pemulangan kloter 11/MES dengan 454 jamaah haji yang keseluruhannya berasal dari Langkat, tiba di Bandara Polonia Medan pada Rabu (23/11) pukul 02.35 WIB. Pada kloter 11/MES ini, seorang jamaah haji wafat atas nama Akat Bin Wakit Abdullah (81) manifest 322 dan dikebumikan di Syara. “Pemulangan jamaah disambut Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu serta para jajaran PPIH,” ucapnya.

Selain Ngogesa, Kapolres AKBP H Mardiyono, anggota Komisi II DPRD Kab Langkat Rahmanuddin Rangkuti, anggota DPRD Sumut asal Langkat Nurul Azhar Lubis, Kakan Kemenag Iwan Zulhami, Kabag Kessos Sujarno, dan Kabag Humas H Syahrizal pun turut hadir. “Syukur kehadirat Allah atas kesehatan para jamaah semoga memperoleh predikat haji mabrur dan dapat menjadi teladan di tengah umat dalam membangun Langkat religius,” kata Ngogesa.

Sazli kembali menjelaskan, pada Jumat (25/11) tidak ada pemulangan jamaah haji dari tanah suci dikarenakan otoritas kerajaan Arab Saudi. “Jadi, kloter 13 asal Medan dan Tapteng tiba di Medan pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 03.15 WIB,” urainya.

Sementara itu, lanjutnya, saat ini jumlah jamaah haji Indonesia yang berada di Mekah setiap harinya terus berkurang dan pada akhirnya secara bertahap akan habis pada 1 Desember 2011. “Maka transportasi bus di Mekah akan dihentikan mulai 1 Desember mengingat pada saat itu semua jamaah haji Indonesia sudah tidak ada lagi di kota itu dan kalaupun ada transportasi hanya untuk petugas haji,” bebernya. (mag-11/mag-4)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/