25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Bocah Tewas Mengapung di Septic Tank

Jenazah Dimas Ajuari, bocah 3,5 tahun yang tewas di septictank.

TAMORA, SUMUTPOS.CORukimah (33) hanya bisa menangis menyesal ketika melihat jasad putranya, Dimas Ajuari (3,5) dikeluarkan tetangganya dari septic tank dan dibawa ke rumah duka. Pasalnya, meninggalnya Dimas hanya beberapa jam usai diberinya makan.

Informasi dihimpun, Jumat (18/8) sekira pukul 16.00 wib, Rukimah baru selesai memberi makan korban. Mengingat pekerjaan rumah belum selesai, dia lantas bergegas ke dapur untuk mencuci piring. Sementara korban dibiarkan bermain sendiri.

Saat asik bersih-bersih di dapur, dia mendadak teringat dengan Dimas. Berikutnya Rukimah memanggil putranya, Sandi Sastra Prasetyo (11). Olehnya, pelajar SD itu disuruh mencari adiknya, Dimas.

Atas suruhan sang ibu, Sandi mengajak temannya bernama Pino (11) ikut mencari korban. Karena tak ada yang mengaku melihat adiknya, Sandi mulai mencari ke belakang-belakang rumah tetangga.

Hasilnya, dia mendapati korban sudah mengapung di galian septic tank tak jauh dari rumah mereka. Melihat itu, Sandi dan Pino berusaha menolong. Namun karena tak bisa mengeluarkan Dimas, mereka memberitahu warga.

Mendapat kabar ada bocah tewas dalam septic tank, warga sekitar Jalan Swakarsa, Dusun VI, Desa Dalu X B, Tanjung Morawa, seketika heboh. Mereka bergegas ke belakang rumah Musliyadi, tempat septic tank berada. Selanjutnya, jasad korban dikeluarkan dari septic tank dan dibawa ke rumah duka, sekira pukul 17.30 Wib.

Personil Polsek Tanjung Morawa yang mendapatkan info ada temuan mayat, segera ke lokasi kejadian. Usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polisi kembali ke komando.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Morawa, Iptu Roberto Sianturi menerangkan pihak keluarga korban tidak bersedia jenazah diotopsi. “Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak keberatan dengan kematian korban, serta tidak bersedia jenasah korban diotopsi,” jawabnya. (man/ras)

Jenazah Dimas Ajuari, bocah 3,5 tahun yang tewas di septictank.

TAMORA, SUMUTPOS.CORukimah (33) hanya bisa menangis menyesal ketika melihat jasad putranya, Dimas Ajuari (3,5) dikeluarkan tetangganya dari septic tank dan dibawa ke rumah duka. Pasalnya, meninggalnya Dimas hanya beberapa jam usai diberinya makan.

Informasi dihimpun, Jumat (18/8) sekira pukul 16.00 wib, Rukimah baru selesai memberi makan korban. Mengingat pekerjaan rumah belum selesai, dia lantas bergegas ke dapur untuk mencuci piring. Sementara korban dibiarkan bermain sendiri.

Saat asik bersih-bersih di dapur, dia mendadak teringat dengan Dimas. Berikutnya Rukimah memanggil putranya, Sandi Sastra Prasetyo (11). Olehnya, pelajar SD itu disuruh mencari adiknya, Dimas.

Atas suruhan sang ibu, Sandi mengajak temannya bernama Pino (11) ikut mencari korban. Karena tak ada yang mengaku melihat adiknya, Sandi mulai mencari ke belakang-belakang rumah tetangga.

Hasilnya, dia mendapati korban sudah mengapung di galian septic tank tak jauh dari rumah mereka. Melihat itu, Sandi dan Pino berusaha menolong. Namun karena tak bisa mengeluarkan Dimas, mereka memberitahu warga.

Mendapat kabar ada bocah tewas dalam septic tank, warga sekitar Jalan Swakarsa, Dusun VI, Desa Dalu X B, Tanjung Morawa, seketika heboh. Mereka bergegas ke belakang rumah Musliyadi, tempat septic tank berada. Selanjutnya, jasad korban dikeluarkan dari septic tank dan dibawa ke rumah duka, sekira pukul 17.30 Wib.

Personil Polsek Tanjung Morawa yang mendapatkan info ada temuan mayat, segera ke lokasi kejadian. Usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polisi kembali ke komando.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Morawa, Iptu Roberto Sianturi menerangkan pihak keluarga korban tidak bersedia jenazah diotopsi. “Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak keberatan dengan kematian korban, serta tidak bersedia jenasah korban diotopsi,” jawabnya. (man/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/