26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dongkrak Ketahanan Fisik, Daya Tahan dan Kekuatan Pemain Jadi Fokus Latihan

PSMS Medan sudah kembali menggelar latihan perdana di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, Senin (8/6) lalu. Skuad Ayam Kinantan sempat libur 2 bulan lebih, karena kompetisi dihentikan sementara akibat pandemi virus corona di Tanah Air.

Latihan ini pun masih didominasi para pemain yang berdomisili di Kota Medan dan sekitarnya. Dan dipimpin Pelatih Fisik Ardi Nusri, serta Pelatih Kiper M Halim.

Dalam latihan yang bakal digelar 3 kali dalam sepekan itu, Ardi fokus membenahi 2 hal mendasar dari sepak bola, yakni daya tahan dan kekuatan.

“Saya mau perbaiki endurance dan power para pemain. Karena 2 hal ini merupakan basic penting dalam bersepak bola,” ungkap Ardi, Selasa (9/6) lalu.

Meski mengambil alih sesi latihan sementara saat ini, Ardi tetap berkoordinasi dengan Pelatih Philip Hansen. Namun dia mengaku, tidak ada instruksi khusus dari sang pelatih.

“Untuk menu program latihan, belum ada diberikan oleh Coach Philip. Karena kan memang belum mengarah ke sana. Saya sebagai pelatih fisik fokus membenahi fisik pemain dulu,” jelasnya.

Selain itu, dia tetap mengimbau kepada para pemain yang dari luar Kota Medan, agar tetap berlatih mandiri. Minimal menjaga kebugaran, karena Ardi tak mau menginstruksikan pemainnya berlatih kecepatan.

“Buat yang di luar tetap saya koordinasi lewat grup WhatsApp. Saya imbau tetap jaga kebugaran, enggak usah latihan yang mengarah ke speed, tapi jaga endurence saja,” katanya.

Sementara itu, terkait adanya wacana PSSI meminta setiap klub memainkan pemain U-20 di tiap pertandingan, membuat Pelatih Kiper M Halim dilema. Dia pun harus segera menentukan pilihan utama di posisi tersebut.

Seperti diketahui, Kiper PSMS Adi Satryo, diproyeksikan untuk memperkuat Timnas U-20 pada Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Jika tidak dimainkan di tiap laga Ayam Kinantan, maka jam terbangnya akan sangat minim. Sementara itu, PSMS juga butuh sosok kiper yang berpengalaman dalam kompetisi Liga 2.

“Di antara 3 kiper yang ada, saya rasa tidak ada masalah. Saya berani menurunkan seorang di antara mereka. Cuma si Adi saja yang memang masih minim pengalaman, karena paling muda. Tinggal mental dia saja yang perlu diperkuat, dan memang butuh ditambah jam terbangnya,” ujar Halim, Rabu (10/6).

Jika nantinya kompetisi mewajibkan pemain U-20, Halim juga tak mau menurunkan Adi setengah pertandingan. Dia harus memilih seorang kiper yang siap diturunkan sepanjang laga, sesuai strategi pelatih.

“Saya enggak mau coba-coba. Jika saat ujicoba bolehlah ganti-gantian kipernya. Di babak pertama yang main Rohim dan babak kedua diganti Adi. Tapi kalau kompetisi, kami tidak bisa coba-coba seperti itu,” tegasnya.

“Jadi nanti saat ujicoba, akan dilihat siapa yang pantas. Karena berbeda saat latihan, ujicoba, dan pertandingan sesungguhnya. Mungkin nanti saat ujicoba bisa diuji mental si Adi,” pungkas Halim. (tnc/saz)

PSMS Medan sudah kembali menggelar latihan perdana di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, Senin (8/6) lalu. Skuad Ayam Kinantan sempat libur 2 bulan lebih, karena kompetisi dihentikan sementara akibat pandemi virus corona di Tanah Air.

Latihan ini pun masih didominasi para pemain yang berdomisili di Kota Medan dan sekitarnya. Dan dipimpin Pelatih Fisik Ardi Nusri, serta Pelatih Kiper M Halim.

Dalam latihan yang bakal digelar 3 kali dalam sepekan itu, Ardi fokus membenahi 2 hal mendasar dari sepak bola, yakni daya tahan dan kekuatan.

“Saya mau perbaiki endurance dan power para pemain. Karena 2 hal ini merupakan basic penting dalam bersepak bola,” ungkap Ardi, Selasa (9/6) lalu.

Meski mengambil alih sesi latihan sementara saat ini, Ardi tetap berkoordinasi dengan Pelatih Philip Hansen. Namun dia mengaku, tidak ada instruksi khusus dari sang pelatih.

“Untuk menu program latihan, belum ada diberikan oleh Coach Philip. Karena kan memang belum mengarah ke sana. Saya sebagai pelatih fisik fokus membenahi fisik pemain dulu,” jelasnya.

Selain itu, dia tetap mengimbau kepada para pemain yang dari luar Kota Medan, agar tetap berlatih mandiri. Minimal menjaga kebugaran, karena Ardi tak mau menginstruksikan pemainnya berlatih kecepatan.

“Buat yang di luar tetap saya koordinasi lewat grup WhatsApp. Saya imbau tetap jaga kebugaran, enggak usah latihan yang mengarah ke speed, tapi jaga endurence saja,” katanya.

Sementara itu, terkait adanya wacana PSSI meminta setiap klub memainkan pemain U-20 di tiap pertandingan, membuat Pelatih Kiper M Halim dilema. Dia pun harus segera menentukan pilihan utama di posisi tersebut.

Seperti diketahui, Kiper PSMS Adi Satryo, diproyeksikan untuk memperkuat Timnas U-20 pada Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Jika tidak dimainkan di tiap laga Ayam Kinantan, maka jam terbangnya akan sangat minim. Sementara itu, PSMS juga butuh sosok kiper yang berpengalaman dalam kompetisi Liga 2.

“Di antara 3 kiper yang ada, saya rasa tidak ada masalah. Saya berani menurunkan seorang di antara mereka. Cuma si Adi saja yang memang masih minim pengalaman, karena paling muda. Tinggal mental dia saja yang perlu diperkuat, dan memang butuh ditambah jam terbangnya,” ujar Halim, Rabu (10/6).

Jika nantinya kompetisi mewajibkan pemain U-20, Halim juga tak mau menurunkan Adi setengah pertandingan. Dia harus memilih seorang kiper yang siap diturunkan sepanjang laga, sesuai strategi pelatih.

“Saya enggak mau coba-coba. Jika saat ujicoba bolehlah ganti-gantian kipernya. Di babak pertama yang main Rohim dan babak kedua diganti Adi. Tapi kalau kompetisi, kami tidak bisa coba-coba seperti itu,” tegasnya.

“Jadi nanti saat ujicoba, akan dilihat siapa yang pantas. Karena berbeda saat latihan, ujicoba, dan pertandingan sesungguhnya. Mungkin nanti saat ujicoba bisa diuji mental si Adi,” pungkas Halim. (tnc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/