26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Fokus Perbaiki Infrastruktur Pasar Tradisional

Dongkrak Perekonomian Kota Medan

Kota Medan menjadi satu daerah yang mengikuti program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I). Sehingga ibu kota Sumut ini Medan dapat menjadi pusat pergerakkan perekonomian Sumut.

Demikian terungkap dalam kerja percepatan dan perluasan pembangunan daerah di Hotel Emerald Garden, Rabu (23/11) yang dihadiri Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan. Hadirnya program tersebut sangat dinantikan masyarakat dan bisa melahirkan pergerakan ekonomi demi menghasilkan investor dalam jumlah besar.
Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap mengatakan untuk meningkatkan dan mengundang investor yang lebih besar, diperlukan peningkatan infrastruktur yang lebih baik dari sebelumnya. Bila infrastruktur semakin baik, keuntungannya adalah pergerakan ekonomi bisa semakin cepat.

“Dengan banyaknya investor yang masuk, maka kenaikan pendapatan masyarakat akan terkerek naik. Karena investor yang masuk pasti akan membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan daerah,” katanya.
Dia menambahkan selain infrastruktur yang diperbaiki akan dilahirkan juga untuk memperlancar kinerja distribusi barang dari luar dan dalam daerah. “Buruknya infrastruktur membuat kinerja lambat sehingga menambah pembiayaan, sehingga harga menjadi tinggi. Setidaknya bila infrastruktur lancar, harga tinggi dan inflasi dapat dihindari,” tambahnya.

Rahudman menyadari harga tinggi harus dihindari, karena berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Apalagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan sebagai ibukota Sumut masih relative tinggi.

“Kami akan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Medan, karena Medan merupakan daerah dengan masyarakat yang berpikiran terbuka. Sehingga akan sangat mudah untuk menerima investor,” lanjutnya.

Dia optimis Kota Medan siap dengan perubahan dan pertumbuhan karena seperti diketahui, penampilan Kota Medan terus mengalami kemajuan. Selain itu Kota Medan sudah lengkap dengan berbagai fasilitas kelas dunia. “Kami sudah siap untuk menerima perubahan demi kemajuan, lihat saja perubahan dan kemajuan yang telah diraih berbagai fasilitas ada di Kota Medan,” paparnya.

Salah satu yang akan dilakukan pemko Medan untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakatnya, yaitu perbaikan pasar tradisional. Karena lebih dari 50 persen penduduk Kota Medan masih melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional ini. “Pasar tradisional terus diperbaiki, terutama dalam hal infrastrukturnya. Ini untuk membuat masyarakat lebih nyaman saat berbelanja,” ucapnya.

Sementara itu, Gita Irawan melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunarko Hartoyo   menyampaikan, pembangunan ekonomi di Sumut  lebih fokus kepada infrastruktur, terutama untuk jalan. (ram)

Dongkrak Perekonomian Kota Medan

Kota Medan menjadi satu daerah yang mengikuti program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I). Sehingga ibu kota Sumut ini Medan dapat menjadi pusat pergerakkan perekonomian Sumut.

Demikian terungkap dalam kerja percepatan dan perluasan pembangunan daerah di Hotel Emerald Garden, Rabu (23/11) yang dihadiri Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan. Hadirnya program tersebut sangat dinantikan masyarakat dan bisa melahirkan pergerakan ekonomi demi menghasilkan investor dalam jumlah besar.
Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap mengatakan untuk meningkatkan dan mengundang investor yang lebih besar, diperlukan peningkatan infrastruktur yang lebih baik dari sebelumnya. Bila infrastruktur semakin baik, keuntungannya adalah pergerakan ekonomi bisa semakin cepat.

“Dengan banyaknya investor yang masuk, maka kenaikan pendapatan masyarakat akan terkerek naik. Karena investor yang masuk pasti akan membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan daerah,” katanya.
Dia menambahkan selain infrastruktur yang diperbaiki akan dilahirkan juga untuk memperlancar kinerja distribusi barang dari luar dan dalam daerah. “Buruknya infrastruktur membuat kinerja lambat sehingga menambah pembiayaan, sehingga harga menjadi tinggi. Setidaknya bila infrastruktur lancar, harga tinggi dan inflasi dapat dihindari,” tambahnya.

Rahudman menyadari harga tinggi harus dihindari, karena berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Apalagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan sebagai ibukota Sumut masih relative tinggi.

“Kami akan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Medan, karena Medan merupakan daerah dengan masyarakat yang berpikiran terbuka. Sehingga akan sangat mudah untuk menerima investor,” lanjutnya.

Dia optimis Kota Medan siap dengan perubahan dan pertumbuhan karena seperti diketahui, penampilan Kota Medan terus mengalami kemajuan. Selain itu Kota Medan sudah lengkap dengan berbagai fasilitas kelas dunia. “Kami sudah siap untuk menerima perubahan demi kemajuan, lihat saja perubahan dan kemajuan yang telah diraih berbagai fasilitas ada di Kota Medan,” paparnya.

Salah satu yang akan dilakukan pemko Medan untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakatnya, yaitu perbaikan pasar tradisional. Karena lebih dari 50 persen penduduk Kota Medan masih melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional ini. “Pasar tradisional terus diperbaiki, terutama dalam hal infrastrukturnya. Ini untuk membuat masyarakat lebih nyaman saat berbelanja,” ucapnya.

Sementara itu, Gita Irawan melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunarko Hartoyo   menyampaikan, pembangunan ekonomi di Sumut  lebih fokus kepada infrastruktur, terutama untuk jalan. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/