30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PTS di Sumut Lanjutkan Kuliah Daring

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) siap ikut serta dalam program New Normal yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI). Meski demikian, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumut tetap menerapkan kegiatan belajar-mengajar dengan sistim online (daring), di seluruh wilayah yang terdampak Covid-19.

“Kuliah PTS untuk tahun ajaran 2020/2021 mulai aktif kembali pada Agustus atau September. Sedangkan kuliah praktik lapangan atau praktikum dimundurkan di akhir semester. Kuliah daring akan diberlakukan untuk belajar teori, dan sedapat mungkin juga diterapkan untuk mata kuliah praktikum atau praktik lapangan,” kata Kepala LLDikti 1 Wilayah Sumut, Prof Dr Dian Armanto, MPd MA MSc PhD, kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (18/6).

Jika pun harus menggelar kuliah praktikum dengan tatap muka di kampus, ditegaskannya, protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat. “Prosedur protokol kesehatan pelaksanaan kuliah harus disusun dengan lengkap. Ini juga berlaku untuk mahasiswa baru,” jelasnya.

Ia juga meminta pimpinan setiap PTS agar memastikan pelaksanaan kuliah dengan baik dan benar. Pengenalan kampus saat pendaftaran bagi mahasiswa baru harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Dalam hal ini, peraturan akan segera dikeluarkan oleh pihak Dirjen Dikti Kemdikbud.

“Sosialisasi pedoman akademik dan lainnya juga bisa melalui daring. Untuk mahasiswa yang akan menghadapi sidang proposal, sidang ujian skripsi, atau tugas akhir, sedapat mungkin melalui daring juga. Wisuda juga bisa daring. Seperti yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) atau kampus di Jepang,” jelasnya.

Untuk prosedur wisuda, menurutnya perlu terobosan baru yakni wisuda daring atau dengan drive through. “Ini juga bisa diuji coba. Wisuda adalah rapat senat terbuka. Jadi diskusikan di senat tentang gaya wisuda New Normal ini,” imbaunya.

Adapun wisuda drive through, menurut Prof Dian, yakni upacara wisudanya melalui video conference (vicon). Untuk jadwal acara, tetap seperti yang biasa acara wisuda. Untuk aksesoris seperti toga, topi, serta selempang, diberikan di awal sebelum wisuda. Toga dan lainnya dipakai di saat wisuda.

Setelah itu, peserta wisuda boleh berada di mana saja. Di rumah juga diperbolehkan. Saat pemindahan jambul di saat wisuda, dilakukan oleh wisudawan sendiri atau orangtua, dipandu oleh rektor kampus. Upacara wisuda di dalam ruangan dihadiri wisudawan dan keluarga.

“Untuk ijazah, transkrip nilai, serta SKPI, diberikan di akhir acara wisuda atau kapan saja. Boleh seminggu kemudian, atau minggu depannya lagi dan seterusnya,” tandasnya. (mag-1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) siap ikut serta dalam program New Normal yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI). Meski demikian, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumut tetap menerapkan kegiatan belajar-mengajar dengan sistim online (daring), di seluruh wilayah yang terdampak Covid-19.

“Kuliah PTS untuk tahun ajaran 2020/2021 mulai aktif kembali pada Agustus atau September. Sedangkan kuliah praktik lapangan atau praktikum dimundurkan di akhir semester. Kuliah daring akan diberlakukan untuk belajar teori, dan sedapat mungkin juga diterapkan untuk mata kuliah praktikum atau praktik lapangan,” kata Kepala LLDikti 1 Wilayah Sumut, Prof Dr Dian Armanto, MPd MA MSc PhD, kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (18/6).

Jika pun harus menggelar kuliah praktikum dengan tatap muka di kampus, ditegaskannya, protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat. “Prosedur protokol kesehatan pelaksanaan kuliah harus disusun dengan lengkap. Ini juga berlaku untuk mahasiswa baru,” jelasnya.

Ia juga meminta pimpinan setiap PTS agar memastikan pelaksanaan kuliah dengan baik dan benar. Pengenalan kampus saat pendaftaran bagi mahasiswa baru harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Dalam hal ini, peraturan akan segera dikeluarkan oleh pihak Dirjen Dikti Kemdikbud.

“Sosialisasi pedoman akademik dan lainnya juga bisa melalui daring. Untuk mahasiswa yang akan menghadapi sidang proposal, sidang ujian skripsi, atau tugas akhir, sedapat mungkin melalui daring juga. Wisuda juga bisa daring. Seperti yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) atau kampus di Jepang,” jelasnya.

Untuk prosedur wisuda, menurutnya perlu terobosan baru yakni wisuda daring atau dengan drive through. “Ini juga bisa diuji coba. Wisuda adalah rapat senat terbuka. Jadi diskusikan di senat tentang gaya wisuda New Normal ini,” imbaunya.

Adapun wisuda drive through, menurut Prof Dian, yakni upacara wisudanya melalui video conference (vicon). Untuk jadwal acara, tetap seperti yang biasa acara wisuda. Untuk aksesoris seperti toga, topi, serta selempang, diberikan di awal sebelum wisuda. Toga dan lainnya dipakai di saat wisuda.

Setelah itu, peserta wisuda boleh berada di mana saja. Di rumah juga diperbolehkan. Saat pemindahan jambul di saat wisuda, dilakukan oleh wisudawan sendiri atau orangtua, dipandu oleh rektor kampus. Upacara wisuda di dalam ruangan dihadiri wisudawan dan keluarga.

“Untuk ijazah, transkrip nilai, serta SKPI, diberikan di akhir acara wisuda atau kapan saja. Boleh seminggu kemudian, atau minggu depannya lagi dan seterusnya,” tandasnya. (mag-1)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/