26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gaji Juli dan Agustus PSMS Tetap Berikan 25 Persen

RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan tetap menerapkan penggajian 25 persen kepada pemain, pelatih, dan official untuk Juli dan Agustus mendatang. Namun manajemen bakal menambahkan uang transportasi, agar lebih adil.

Karena jika dibandingkan dengan kondisi force majeure (Maret-Juni) akibat pandemi virus corona, gaji 25 persen tanpa ada aktivitas latihan. Sementara saat ini, latihan sudah kembali aktif, dan gaji tetap 25 persen dirasa tidak ideal.

Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor SKEP/53/VI/2020, tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020. Namun, SK tersebut mayoritas membahas negosiasi ulang kontrak untuk September hingga kompetisi berakhir. Karena menurut SK itu, kontrak baru akan berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai, yakni Oktober mendatang. Maka sesuai dengan SK, kontrak baru akan berlaku pada September.

Disebutkan pula, klub diperbolehkan melakukan kesepakatan ulang atas perubahan nilai kontrak bersama pelatih dan pemain secepatnya. Untuk klub Liga 1, perubahannya pembayaran diperbolehkan maksimal 50 persen. Sedangkan klub Liga 2 maksimal sekitar 60 persen. Kedua maksimal pembayaran itu, dengan syarat nilai kontrak baru tidak kurang dari upah minimum regional (UMR) tiap-tiap daerah.

Dan PSSI juga menegaskan, jika ada perubahan nilai kontrak sebelum SK berlaku, kontrak awal tetap berjalan seperti biasa, yakni maksimal 25 persen.

“Kami kemarin ada rapat dengan para pemain dan pelatih. Mereka menanyakan soal gaji (Juli-Agustus). Mereka meminta kejelasan, selama force majeure (Maret-Juni) karena pandemi virus corona, gaji 25 persen, tapi tidak ada latihan. Namun saat ini, tim sudah ada latihan, tapi kenapa tetap hanya digaji 25 persen,” ungkap Sekertaris Umum PSMS, Julius Raja, Rabu (8/7).

Karena itu, menurut King, sapaan karib Julius Raja, Manajemen Ayam Kinantan berencana akan memberikan tambahan kepada para pemain dan pelatih.

“Untuk penggajian Juli dan Agustus, kami tetap mengacu pada SK PSSI yang menggaji maksimal 25 persen. Tapi biar dibilang adil, kami akan memikirkan tambahan untuk memberi uang transportasi,” jelasnya.

Sebelumnya, Pelatih PSMS, Philip Hansen meminta kebijaksanaan manajemen. Dia berharap, ada keputusan yang saling menguntungkan antar pemain, pelatih, dan juga manajemen.

“Saya minta kebijaksanaan manajemen soal itu (penggajian). Saat ini masih rata digaji 25 persen, termasuk pelatih. Saya minta kebijaksanaan yang enak, baik dengan pemain, pelatih dan manajemen agar saling menguntungkan,” katanya, Rabu (8/7).

Jika nantinya tetap diberlakukan 25 persen penggajian terhadap pelatih dan pemain, dia pun mengatakan hanya bisa mengikuti. Pelatih asal Riau ini, tak bisa memberikan komentar setuju atau tidak, terkait gaji tetap 25 persen tersebut.

“Kalau soal setuju atau tidak setuju dengan gaji 25 persen, itu induk organisasi yang menentukan. Jadi ketika mereka berlakukan itu, kami hanya bisa ikut saja. Nah di sini kembali lagi, saya minta kebijaksanaan dari manajemen. Mana yang baik buat pemain, pelatih, dan juga mereka,” pungkas Philip. (isc/tnc/saz)

RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan tetap menerapkan penggajian 25 persen kepada pemain, pelatih, dan official untuk Juli dan Agustus mendatang. Namun manajemen bakal menambahkan uang transportasi, agar lebih adil.

Karena jika dibandingkan dengan kondisi force majeure (Maret-Juni) akibat pandemi virus corona, gaji 25 persen tanpa ada aktivitas latihan. Sementara saat ini, latihan sudah kembali aktif, dan gaji tetap 25 persen dirasa tidak ideal.

Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor SKEP/53/VI/2020, tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020. Namun, SK tersebut mayoritas membahas negosiasi ulang kontrak untuk September hingga kompetisi berakhir. Karena menurut SK itu, kontrak baru akan berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai, yakni Oktober mendatang. Maka sesuai dengan SK, kontrak baru akan berlaku pada September.

Disebutkan pula, klub diperbolehkan melakukan kesepakatan ulang atas perubahan nilai kontrak bersama pelatih dan pemain secepatnya. Untuk klub Liga 1, perubahannya pembayaran diperbolehkan maksimal 50 persen. Sedangkan klub Liga 2 maksimal sekitar 60 persen. Kedua maksimal pembayaran itu, dengan syarat nilai kontrak baru tidak kurang dari upah minimum regional (UMR) tiap-tiap daerah.

Dan PSSI juga menegaskan, jika ada perubahan nilai kontrak sebelum SK berlaku, kontrak awal tetap berjalan seperti biasa, yakni maksimal 25 persen.

“Kami kemarin ada rapat dengan para pemain dan pelatih. Mereka menanyakan soal gaji (Juli-Agustus). Mereka meminta kejelasan, selama force majeure (Maret-Juni) karena pandemi virus corona, gaji 25 persen, tapi tidak ada latihan. Namun saat ini, tim sudah ada latihan, tapi kenapa tetap hanya digaji 25 persen,” ungkap Sekertaris Umum PSMS, Julius Raja, Rabu (8/7).

Karena itu, menurut King, sapaan karib Julius Raja, Manajemen Ayam Kinantan berencana akan memberikan tambahan kepada para pemain dan pelatih.

“Untuk penggajian Juli dan Agustus, kami tetap mengacu pada SK PSSI yang menggaji maksimal 25 persen. Tapi biar dibilang adil, kami akan memikirkan tambahan untuk memberi uang transportasi,” jelasnya.

Sebelumnya, Pelatih PSMS, Philip Hansen meminta kebijaksanaan manajemen. Dia berharap, ada keputusan yang saling menguntungkan antar pemain, pelatih, dan juga manajemen.

“Saya minta kebijaksanaan manajemen soal itu (penggajian). Saat ini masih rata digaji 25 persen, termasuk pelatih. Saya minta kebijaksanaan yang enak, baik dengan pemain, pelatih dan manajemen agar saling menguntungkan,” katanya, Rabu (8/7).

Jika nantinya tetap diberlakukan 25 persen penggajian terhadap pelatih dan pemain, dia pun mengatakan hanya bisa mengikuti. Pelatih asal Riau ini, tak bisa memberikan komentar setuju atau tidak, terkait gaji tetap 25 persen tersebut.

“Kalau soal setuju atau tidak setuju dengan gaji 25 persen, itu induk organisasi yang menentukan. Jadi ketika mereka berlakukan itu, kami hanya bisa ikut saja. Nah di sini kembali lagi, saya minta kebijaksanaan dari manajemen. Mana yang baik buat pemain, pelatih, dan juga mereka,” pungkas Philip. (isc/tnc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/