MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan telah memulai pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang Belawan. Saat ini jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Sicanang itu tengah dalam tahap pemancangan pondasi atau sheet file abutment jembatan.
“Alhamdulillah sudah berjalan (pembangunannya), total progres baru kurang lebih 7 persenan. Saat ini sedang dilakukan pemancangan sheet file abutment jembatan, Insya Allah minggu depan kalau Pak Plt Wali Kota (Akhyar Nasution) sudah sembuh, beliau akan meninjau lokasi pembangunan,” ucap Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra ST M.Eng kepada Sumut Pos, Rabu (12/8).
Dengan kondisi demikian katanya, Dinas PU telah menargetkam dapat menyelesaikan proses pembangunan pada akhir tahun ini, atau tepatnya awal Desember 2020. “Insya Allah awal Desember 2020 akhir pekerjaan. Doakan saja supaya bisa selesai tepat waktu,” jawabnya.
Namun begitu, kata mantan Kabag Pembangunan Kota Medan itu, membangun jembatan yang sudah dua kali ambruk itu bukan lah tidak ada kendala. Jembatan dengan anggaran Rp14,2 miliar dari pagu awal Rp15 miliar itu memiliki kendala pembangunan akibat kondisi medan tempat jembatan dibangun.
“Sampai saat ini, itu anggaran yang tersedia. Tapi setelah melihat banyak perubahan kondisi Medannya akibat gerusan air pasang atau dinamika pantai, saya khawatir designnya jadi tidak sesuai lagi. Misalnya perkuatan pelindung abutmentnya perlu penambahan volume yang berakibat pada perubahan biaya perkuatan abutment itu,” jelas Zulfansyah. Sehingga, lanjut Zul, pihaknya membutuhkan anggaran biaya tambahan untuk itu, agar kondisi pembangunan dapat tetap dibangunin secara maksimal. “Adendum kontrak diperlukan, maka dengan demikian anggaran biaya untuk pek jembatan sampai selesai akan bertambah, yang berarti biaya yang ada ini masih kurang untuk menyelesaikan pek hingga selesai,” urainya.
Pihaknya menilai itu penting, mengingat Dinas PU Kota Medan betul-betul menginginkan jembatan Titi Dua Sicanang dapat dibangun dengan sangat baik dan kokoh, mengingat jembatan tersebut sempat ambruk sebanyak dua kali.
“Yang menjadi pertimbangan kami adalah kualitas, kita tidak mau memaksakan penyelesaian pekerjaan dengan ketersediaan anggaran yang ada. Saat ini kita lihat dulu perkembangannya,” pungkasnya.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Abdul Rani meminta Dinas PU untuk benar-benar melakukan pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang secara maksimal dan tepat waktu.
“Kualitas tentu harus yang utama, untuk apa selesai kalau cuma sekadar selesai, tahu-tahu nanti ambruk lagi. Harus dilakukan pengerjaan sesuai standar, agar jembatan ini tidak ambruk untuk ketiga kalinya,” jawabnya. Sedangkan untuk anggaran tambahan yang dibutuhkan, Rani menyebutkan jika pihaknya di DPRD Medan dapat membantu menganggarkan anggaran yang dibutuhkan itu.
Sepertinya diketahui, jembatan Titi dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan pada Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 Miliar.
Namun sebelum selesai sekitar tanggal 6 November 2017, jembatan tersebut amblas. Pada APBD TA 2018, pekerjaan itu ditender ulang oleh dinas PU Medan dengan nilai Kontrak Rp13,642.443.000. Parahnya, pada 20 Oktober 2018 jembatan itu kembali amblas. (map/ila)