25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Dinyatakan Positif Covid-19, Keluarga dan Warga Tolak Penjemputan

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Warga Gang KB, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, menolak penjemputan pasien YG (67), yang terkonfirmasi positif covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, Kamis (15/10).

BERDEBAT: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga saat berdebat dengan warga yang menolak dilakukan penjemputan terhadap pasien dinyatakan positif covid-19.ROMMY/SUMUT POS.
BERDEBAT: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga saat berdebat dengan warga yang menolak dilakukan penjemputan terhadap pasien dinyatakan positif covid-19.ROMMY/SUMUT POS.

Penolakan ini muncul, karena menurut warga, pasien tersebut sudah lama mengalami sakit dan penyakitnya memang paru-paru. Setelah dinyatakan positif covid-19, warga mengaku, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga sudah berkali kali datang ke rumah pasien, dengan dalih ingin memberi vitamin, tapi akhirnya membujuk keluarga untuk membawa pasien.

“Kata mereka orang tua saya positif covid-19, berdasarkan hasil swab test. Sementara orang tua saya sudah lama sakit jauh sebelum ada pandemi ini. Jadi tidak kami berikan dibawa, warga di sini juga,” ungkap Adek Yusuf Tanjung, selaku anak kandung pasien.

Adek menambahkan, sebelumnya orang tuanya juga sudah pernah diisolasi, namun setelah 4 hari, diberikan izin untuk pulang oleh Dinas Kesehatan Kota Sibolga.

“Sudah 4 hari di sana, dikasih pulang oleh Dinas Kesehatan,” bebernya.

Meski menolak untuk dijemput oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, Adek berharap, agar orang tuanya dapat dirawat atau menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Kalau pun Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ngotot mengatakan orang tua saya positif covid-19, kami berharap agar orang tua saya bisa dirawat di rumah saja. Tidak perlu dibawa,” pungkasnya. (mag-8/saz)

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Warga Gang KB, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, menolak penjemputan pasien YG (67), yang terkonfirmasi positif covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, Kamis (15/10).

BERDEBAT: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga saat berdebat dengan warga yang menolak dilakukan penjemputan terhadap pasien dinyatakan positif covid-19.ROMMY/SUMUT POS.
BERDEBAT: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga saat berdebat dengan warga yang menolak dilakukan penjemputan terhadap pasien dinyatakan positif covid-19.ROMMY/SUMUT POS.

Penolakan ini muncul, karena menurut warga, pasien tersebut sudah lama mengalami sakit dan penyakitnya memang paru-paru. Setelah dinyatakan positif covid-19, warga mengaku, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga sudah berkali kali datang ke rumah pasien, dengan dalih ingin memberi vitamin, tapi akhirnya membujuk keluarga untuk membawa pasien.

“Kata mereka orang tua saya positif covid-19, berdasarkan hasil swab test. Sementara orang tua saya sudah lama sakit jauh sebelum ada pandemi ini. Jadi tidak kami berikan dibawa, warga di sini juga,” ungkap Adek Yusuf Tanjung, selaku anak kandung pasien.

Adek menambahkan, sebelumnya orang tuanya juga sudah pernah diisolasi, namun setelah 4 hari, diberikan izin untuk pulang oleh Dinas Kesehatan Kota Sibolga.

“Sudah 4 hari di sana, dikasih pulang oleh Dinas Kesehatan,” bebernya.

Meski menolak untuk dijemput oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, Adek berharap, agar orang tuanya dapat dirawat atau menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Kalau pun Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ngotot mengatakan orang tua saya positif covid-19, kami berharap agar orang tua saya bisa dirawat di rumah saja. Tidak perlu dibawa,” pungkasnya. (mag-8/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/