26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Pemkab Labuhanbatu Percepat Penanganan Stunting

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO- Pjs Bupati Labuhanbatu, Mhd Fitryus menekankan percepatan penanganan Stunting di Labuhanbatu. Instruksi kepada seluruh OPD terkait hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknik Nasional Percepatan Penanganan Stanting virtual bersama Staf khusus Wakil Presiden RI, Bambang Widianto, Rabu (21/10) di ruang rapat kantor Bupati Labuhanbatu.

“Stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak. Serta resiko terjadinya gangguan metabolik yang berdampak pada resiko terjadinya penyakit degeneratif (diabetes melitus, hiperkolesterol, hipertensi) di usia dewasa,” ucap Fitryus.

Dia menekankan kepada seluruh intansi terkait mulai dari Camat, Lurah, Kades hingga Kadus dan Kepling untuk memonitor seluruh pelosok daerah, mendata dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencegah stunting di daerah masing-masing.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Friska Simanjuntak menyampaikan pihaknya juga terus bergerak ke seluruh pelosok-pelosok daerah, baik dalam bentuk sosialisasi hingga membantu pencegahan dan penanggulangan stunting.

“Dengan harapan jumlah kekurangan gizi di Labuhanbatu menurun. Karena ini demi masa depan bangsa,” tutupnya. (fdh/ram)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO- Pjs Bupati Labuhanbatu, Mhd Fitryus menekankan percepatan penanganan Stunting di Labuhanbatu. Instruksi kepada seluruh OPD terkait hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknik Nasional Percepatan Penanganan Stanting virtual bersama Staf khusus Wakil Presiden RI, Bambang Widianto, Rabu (21/10) di ruang rapat kantor Bupati Labuhanbatu.

“Stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak. Serta resiko terjadinya gangguan metabolik yang berdampak pada resiko terjadinya penyakit degeneratif (diabetes melitus, hiperkolesterol, hipertensi) di usia dewasa,” ucap Fitryus.

Dia menekankan kepada seluruh intansi terkait mulai dari Camat, Lurah, Kades hingga Kadus dan Kepling untuk memonitor seluruh pelosok daerah, mendata dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencegah stunting di daerah masing-masing.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Friska Simanjuntak menyampaikan pihaknya juga terus bergerak ke seluruh pelosok-pelosok daerah, baik dalam bentuk sosialisasi hingga membantu pencegahan dan penanggulangan stunting.

“Dengan harapan jumlah kekurangan gizi di Labuhanbatu menurun. Karena ini demi masa depan bangsa,” tutupnya. (fdh/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/