26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jiwa Raga untuk Pendidikan

Prof DR Mariam Darus Badrulzaman SH FCBArb Ulang Tahun ke-80

Di usia ke-80, tak menyurutkan langkahnya untuk belajar dan mengajar serta berjuang mencerdaskan anak bangsa. Buktinya dia aktif mengajar di sejumlah perguruan tinggi negeri hingga mendirikan Yayasan Pendidikan Graha Kirana dan Yayasan Pendidikan Islam Salsabila sejak 1998 di Kota Medan.

Ketika ditemui di kediaman putrinya di wilayah Kampus USU, wanita berdarah melayu kelahiran Tanjung Pura-Langkat, 12 November 1931 banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya berkiprah di bidang pendidikan dan ilmu hukum bisnis.

Disiplin, tak kenal rasa lelah dan rajin olah raga merupakan satu rahasia dari pengalaman hidup Prof DR Mariam Darus Badrulzaman dalam menorehkan prestasi  di bidang ilmu hukum bisnis yang ditekuninya mampu membawa Indonesia ke manca Negara.

Memang, sebut ibu tiga anak dan empat cucu ini, ilmu hukum bisnis masih kurang di minati di Kota Medan. Tapi, di Jakarta dan Negara-negara maju lainnya, seperti di Singapura dan Eropa hukum bisnis sudah menjadi kewajiban untuk berhubungan dengan kontrak bisnis.

“Makanya saya buka kantor konsultan hukum bisnis di Jakarta di Menara Kuningan  Lantai VII.  Saya bertekad ilmu hukum bisnis harus dibagikan ke bangsa ini,” ujarnya.

Baginya, walau ilmu hukum bisnis masih belum dibutuhkan, tapi pada masa akan datang hukum bisnis akan dibutuhkan ketika iklim bisnis sudah sangat baik.

Sehingga, belajar hukum bisnis harus dimulai dari sekarang. Dari ilmu hokum bisnis ini juga yang mengantarkannya menjadi saksi ahli di belahan Negara di dunia ini, mulai Asia dan Eropa. “Sama seperti keberadaan alat-alat teknologi, dulu belum banyak dipelajari. Tapi sekarang, semuanya mesti pakai teknologi.

Bahkan saya harus mempelajari teknologi karena mahasiswa yang ikut bimbingan saya pakai teleconfrence call,” sebut pengajar ilmu hukum Strata-3 Universitas Padjajaran dan Akademi Kemiliteran serta USU.

Dia mengingatkan, usia itu bukan milik perorangan, melainkan milik sang pencipta Allah SWT. Jika kini diberikan usia ke-80, bukan menjadi kebanggaan bagi pribadi melainkan harus terus bekerja, belajar dan berbagi ilmu kepada semua orang. “Itulah sebuah kenikmatan yang harus dirasakan,”ujar wanita kelahiran Tanjungpura-Langkat, 12 November 1931.

Untuk keilmuan yang dimilikinya, dia mengaku belum sebanyak  jumlah urat  syaraf kepala yang mencapai 1 miliar. Biasanya, ketika ada rasa capek dia selalu mengingat masih ada  ribuan syaraf yang belum digunakan, itulah yang selalu ditekadkan agar  terus bisa diisi. Hal itu juga yang semakin meningkatkan semangatnya untuk belajar.

“Saya sudah banyak mengunjungi Negara-negara di dunia ini untuk belajar ilmu hukum, tapi cuma Turki yang belum dikunjungi. Kunjungan itu hanya  mau melihat orang berdzikir dengan bernyanyi,” sebut istri dari seorang praktisi hukum Alm Tengku Badrulzaman SH.

Di tengah semangatnya yang keras, Konsulat Jendral Jepang Yuji Hamada mengatakan, melihat sosok Prof DR Mariam Darus, ada semangat hidup yang muncul. Bahkan, rasa semangat itu semakin penuh ketika melihat aktivitasnya menyumbangkan ilmu dan bekerja sebagai konsultan hukum bisnis.

“Saya kagum dengan semangat Prof DR Mariam Darus, tekadnya sangat kuat mendidik banyak orang di  Indonesia. Jadi Sumatera Utara harus bangga memiliki tokoh  yang  gigih walau sudah berusia 80 tahun,” sebutnya. (*)

Prof DR Mariam Darus Badrulzaman SH FCBArb Ulang Tahun ke-80

Di usia ke-80, tak menyurutkan langkahnya untuk belajar dan mengajar serta berjuang mencerdaskan anak bangsa. Buktinya dia aktif mengajar di sejumlah perguruan tinggi negeri hingga mendirikan Yayasan Pendidikan Graha Kirana dan Yayasan Pendidikan Islam Salsabila sejak 1998 di Kota Medan.

Ketika ditemui di kediaman putrinya di wilayah Kampus USU, wanita berdarah melayu kelahiran Tanjung Pura-Langkat, 12 November 1931 banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya berkiprah di bidang pendidikan dan ilmu hukum bisnis.

Disiplin, tak kenal rasa lelah dan rajin olah raga merupakan satu rahasia dari pengalaman hidup Prof DR Mariam Darus Badrulzaman dalam menorehkan prestasi  di bidang ilmu hukum bisnis yang ditekuninya mampu membawa Indonesia ke manca Negara.

Memang, sebut ibu tiga anak dan empat cucu ini, ilmu hukum bisnis masih kurang di minati di Kota Medan. Tapi, di Jakarta dan Negara-negara maju lainnya, seperti di Singapura dan Eropa hukum bisnis sudah menjadi kewajiban untuk berhubungan dengan kontrak bisnis.

“Makanya saya buka kantor konsultan hukum bisnis di Jakarta di Menara Kuningan  Lantai VII.  Saya bertekad ilmu hukum bisnis harus dibagikan ke bangsa ini,” ujarnya.

Baginya, walau ilmu hukum bisnis masih belum dibutuhkan, tapi pada masa akan datang hukum bisnis akan dibutuhkan ketika iklim bisnis sudah sangat baik.

Sehingga, belajar hukum bisnis harus dimulai dari sekarang. Dari ilmu hokum bisnis ini juga yang mengantarkannya menjadi saksi ahli di belahan Negara di dunia ini, mulai Asia dan Eropa. “Sama seperti keberadaan alat-alat teknologi, dulu belum banyak dipelajari. Tapi sekarang, semuanya mesti pakai teknologi.

Bahkan saya harus mempelajari teknologi karena mahasiswa yang ikut bimbingan saya pakai teleconfrence call,” sebut pengajar ilmu hukum Strata-3 Universitas Padjajaran dan Akademi Kemiliteran serta USU.

Dia mengingatkan, usia itu bukan milik perorangan, melainkan milik sang pencipta Allah SWT. Jika kini diberikan usia ke-80, bukan menjadi kebanggaan bagi pribadi melainkan harus terus bekerja, belajar dan berbagi ilmu kepada semua orang. “Itulah sebuah kenikmatan yang harus dirasakan,”ujar wanita kelahiran Tanjungpura-Langkat, 12 November 1931.

Untuk keilmuan yang dimilikinya, dia mengaku belum sebanyak  jumlah urat  syaraf kepala yang mencapai 1 miliar. Biasanya, ketika ada rasa capek dia selalu mengingat masih ada  ribuan syaraf yang belum digunakan, itulah yang selalu ditekadkan agar  terus bisa diisi. Hal itu juga yang semakin meningkatkan semangatnya untuk belajar.

“Saya sudah banyak mengunjungi Negara-negara di dunia ini untuk belajar ilmu hukum, tapi cuma Turki yang belum dikunjungi. Kunjungan itu hanya  mau melihat orang berdzikir dengan bernyanyi,” sebut istri dari seorang praktisi hukum Alm Tengku Badrulzaman SH.

Di tengah semangatnya yang keras, Konsulat Jendral Jepang Yuji Hamada mengatakan, melihat sosok Prof DR Mariam Darus, ada semangat hidup yang muncul. Bahkan, rasa semangat itu semakin penuh ketika melihat aktivitasnya menyumbangkan ilmu dan bekerja sebagai konsultan hukum bisnis.

“Saya kagum dengan semangat Prof DR Mariam Darus, tekadnya sangat kuat mendidik banyak orang di  Indonesia. Jadi Sumatera Utara harus bangga memiliki tokoh  yang  gigih walau sudah berusia 80 tahun,” sebutnya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/