BINJAI, SUMUTPOS.CO – Supriadi (41) warga Jalan Abdul Sani, Kelurahan Tangsi, Binjai Kota yang bekerja sebagai penarik becak melihat sesosok mayat di dekat kamar mandi pada sekolah dasar, kemarin (26/11). Supriadi kemudian melaporkan temuannya tersebut kepada istri Kepala Lingkungan II, Helmiati (40).
“Setelah dicek mayat tersebut, ternyata warga sekitar yang biasa dipanggil Dedi,” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Jum’at (27/11).
Istri Kepling II, kata Siswanto, kemudian mengabarkan kepada keluarga dan meneruskan informasi ini ke Polsek Binjai Kota.
“Menurut keterangan keluarga, yang bersangkutan tidak ada pulang ke rumah sejak Rabu (25/11) kemarin. Tapi, keluarga mengetahui kalau korban sering tidur-tidur di lingkungan sekolah. Maka tidak dicari dan akhirnya ditemukan tidak bernyawa. Korban diketahui masih lajang berdasarkan keterangan dari keluarga,” ujar dia.
Siswanto menambahkan, keluarga tidak merasa keberatan atas peristiwa tersebut. Bahkan, menurut dia, keluarga juga sudah pasrah karena korban meninggal dunia atas panggilan Tuhan yang Maha Esa.
Selama ini, sambung dia, korban ada gangguan penyakit darah tinggi.
“Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi,” pungkasnya. (ted/azw)
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Supriadi (41) warga Jalan Abdul Sani, Kelurahan Tangsi, Binjai Kota yang bekerja sebagai penarik becak melihat sesosok mayat di dekat kamar mandi pada sekolah dasar, kemarin (26/11). Supriadi kemudian melaporkan temuannya tersebut kepada istri Kepala Lingkungan II, Helmiati (40).
“Setelah dicek mayat tersebut, ternyata warga sekitar yang biasa dipanggil Dedi,” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Jum’at (27/11).
Istri Kepling II, kata Siswanto, kemudian mengabarkan kepada keluarga dan meneruskan informasi ini ke Polsek Binjai Kota.
“Menurut keterangan keluarga, yang bersangkutan tidak ada pulang ke rumah sejak Rabu (25/11) kemarin. Tapi, keluarga mengetahui kalau korban sering tidur-tidur di lingkungan sekolah. Maka tidak dicari dan akhirnya ditemukan tidak bernyawa. Korban diketahui masih lajang berdasarkan keterangan dari keluarga,” ujar dia.
Siswanto menambahkan, keluarga tidak merasa keberatan atas peristiwa tersebut. Bahkan, menurut dia, keluarga juga sudah pasrah karena korban meninggal dunia atas panggilan Tuhan yang Maha Esa.
Selama ini, sambung dia, korban ada gangguan penyakit darah tinggi.
“Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi,” pungkasnya. (ted/azw)