26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Terdampak Pandemi Covid-19, Pendapatan RSUP HAM Menurun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 membawa dampak negatif terhadap seluruh sektor, termasuk industri rumah sakit, khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Dampak tersebut salah satunya dirasakan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) Medan yang mengalami penurunan pendapatan.

SEPI: Suasan dari luar RSUP HAM tampak sepi. Sejak pandemi Covid-19, pendapatan rumah sakit ini menurun.istimewa/sumut pos.
SEPI: Suasan dari luar RSUP HAM tampak sepi. Sejak pandemi Covid-19, pendapatan rumah sakit ini menurun.istimewa/sumut pos.

Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV, SpPJ (K) mengatakan, pendapatan rumah sakit menurun 20 persen pada tahun 2020. Hal itu disebabkan tak lain akibat pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 berdampak kepada kunjungan pasien yang berobat. Akibatnya, target pendapatan rumah sakit tahun 2020 menurun sekitar 20 persen,” ujar dr Zainal Safri kepada wartawan baru-baru ini.

Ia mengaku, penurunan pemasukan rumah sakit untuk tahun ini tidak mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapatan rumah sakit kebanyakan dari klaim BPJS, pasien umum, asuransi swasta dan lainnya.

“Kita juga setiap tahun melaporkan ke pusat (Kementerian Kesehatan) berapa pendapatan rumah sakit selama setahun. Ya tahun ini pendapatan terjadi penurunan 20 persen dari target,” kata Zainal tanpa membeberkan secara detail berapa target pendapatan pertahun dengan alasan tidak memegang data.

Menurut Zainal, pada awal 2020 direksi rumah sakit sudah menyusun rencana strategi bisnis untuk 5 tahun ke depan. Salah satu rencana tersebut, yaitu membuat rumah sakit ini menjadi pusat unggulan jantung dan layanan onkologi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan di awal bulan Maret ternyata terjadi pandemi Covid-19. Karena itu, persiapan rencana strategis itu tertunda. “Segala dana dialihkan ke penanganan Covid-19,” ucap dia.

Zainal menyebutkan, memasuki bulan Juli 2020, pasien mulai meningkat kembali karena sudah menuju new normal. “Masa new normal pasien kembali meningkat dan rencana kembali ke awal, yaitu menyiapkan pelayanan unggulan jantung. Alhamdulillah berjalan dengan baik dan sekarang ini untuk pusat jantung itu benar-benar sudah siap menjadi pusat pelayanan. Sebab ada beberapa alat yang kita siapkan sudah datang, dan mudah-mudahan pada 2021 kita akan betul-betul menjadi pusat layanan jantung,” harapnya.

Lebih lanjut Zainal mengatakan, pihaknya akan membuat model untuk pelayanan jantung dengan sistem paket. “Kita nanti tidak hanya di pasien BPJS saja, tapi kita akan mengarah ke pasien-pasien umum dan pasien asuransi, sehingga layanan jantung nanti betul-betul bisa dinikmati oleh masyarakat Sumatera Utara,” tuturnya.

Meski begitu, untuk pelayanan onkologi memang masih butuh waktu. Zainal memperkirakan akan melakukan persiapan lebih baik pada 2021. “Bukan pelayanan jantung dan onkologi saja yang akan diunggulkan di rumah sakit ini, ada satu lagi layanan yang kita unggulkan yaitu medical check up,” kata Zainal.

Layanan medical check up tersebut sudah dipindahkan ke Gedung Paviliun. “Jadi kita nanti juga akan melayani pasien untuk medical check up mulai dari paket yang standar sampai yang platinum. Tentunya pelayanan yang lain berangsur-angsur sedang mulai pulih, dan mudah-mudahan rumah sakit ini ke depannya bisa tumbuh lebih baik,” pungkasnya. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 membawa dampak negatif terhadap seluruh sektor, termasuk industri rumah sakit, khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Dampak tersebut salah satunya dirasakan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) Medan yang mengalami penurunan pendapatan.

SEPI: Suasan dari luar RSUP HAM tampak sepi. Sejak pandemi Covid-19, pendapatan rumah sakit ini menurun.istimewa/sumut pos.
SEPI: Suasan dari luar RSUP HAM tampak sepi. Sejak pandemi Covid-19, pendapatan rumah sakit ini menurun.istimewa/sumut pos.

Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV, SpPJ (K) mengatakan, pendapatan rumah sakit menurun 20 persen pada tahun 2020. Hal itu disebabkan tak lain akibat pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 berdampak kepada kunjungan pasien yang berobat. Akibatnya, target pendapatan rumah sakit tahun 2020 menurun sekitar 20 persen,” ujar dr Zainal Safri kepada wartawan baru-baru ini.

Ia mengaku, penurunan pemasukan rumah sakit untuk tahun ini tidak mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapatan rumah sakit kebanyakan dari klaim BPJS, pasien umum, asuransi swasta dan lainnya.

“Kita juga setiap tahun melaporkan ke pusat (Kementerian Kesehatan) berapa pendapatan rumah sakit selama setahun. Ya tahun ini pendapatan terjadi penurunan 20 persen dari target,” kata Zainal tanpa membeberkan secara detail berapa target pendapatan pertahun dengan alasan tidak memegang data.

Menurut Zainal, pada awal 2020 direksi rumah sakit sudah menyusun rencana strategi bisnis untuk 5 tahun ke depan. Salah satu rencana tersebut, yaitu membuat rumah sakit ini menjadi pusat unggulan jantung dan layanan onkologi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan di awal bulan Maret ternyata terjadi pandemi Covid-19. Karena itu, persiapan rencana strategis itu tertunda. “Segala dana dialihkan ke penanganan Covid-19,” ucap dia.

Zainal menyebutkan, memasuki bulan Juli 2020, pasien mulai meningkat kembali karena sudah menuju new normal. “Masa new normal pasien kembali meningkat dan rencana kembali ke awal, yaitu menyiapkan pelayanan unggulan jantung. Alhamdulillah berjalan dengan baik dan sekarang ini untuk pusat jantung itu benar-benar sudah siap menjadi pusat pelayanan. Sebab ada beberapa alat yang kita siapkan sudah datang, dan mudah-mudahan pada 2021 kita akan betul-betul menjadi pusat layanan jantung,” harapnya.

Lebih lanjut Zainal mengatakan, pihaknya akan membuat model untuk pelayanan jantung dengan sistem paket. “Kita nanti tidak hanya di pasien BPJS saja, tapi kita akan mengarah ke pasien-pasien umum dan pasien asuransi, sehingga layanan jantung nanti betul-betul bisa dinikmati oleh masyarakat Sumatera Utara,” tuturnya.

Meski begitu, untuk pelayanan onkologi memang masih butuh waktu. Zainal memperkirakan akan melakukan persiapan lebih baik pada 2021. “Bukan pelayanan jantung dan onkologi saja yang akan diunggulkan di rumah sakit ini, ada satu lagi layanan yang kita unggulkan yaitu medical check up,” kata Zainal.

Layanan medical check up tersebut sudah dipindahkan ke Gedung Paviliun. “Jadi kita nanti juga akan melayani pasien untuk medical check up mulai dari paket yang standar sampai yang platinum. Tentunya pelayanan yang lain berangsur-angsur sedang mulai pulih, dan mudah-mudahan rumah sakit ini ke depannya bisa tumbuh lebih baik,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/