26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Retas Masalah Limbah Domestik, Pemprov Sumut Resmikan Program LLTT di Tiga Kota

SUMUTPOS.CO – Sanitasi lingkungan yang buruk masih menjadi masalah bagi masyarakat yang berdomisili di daerah padat penduduk ataupun di sekitar bantaran sungai. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, persoalan utama yang muncul adalah buangan limbah domestik (tinja).

RESMIKAN: Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Sumut Agus Tripriyono mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meresmikan Peluncuran Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang meliputi Kota Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Sibolga secara virtual dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Rabu (16/12).

Mengantisipasi masalah ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melakukan kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, bersama dengan United States Agency for International Development (USAID), melakukan pembangunan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di 3 kota di Sumut, yakni Kota Tebingtinggi, Kota Sibolga, dan Kota Pematangsiantar.

“Terima kasih kepada pihak Kementerian PUPR dan USAID, yang telah memfasilitasi pembangunan LLTT dan juga pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kota Tebingtinggi, yang pada hari ini (kemarin, red) akan diluncurkan dan diresmikan penggunaannya,” ungkap Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Sumut, Agus Tripriyono, saat membacakan pidato Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, saat video conference di Aula Gubernuran Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (16/12).

Agus mengatakan, pembangunan LLTT ini penting, karena masih ada di daerah perkotaan yang tidak memiliki bak penampungan limbah domestik, terutama yang berada di bantaran sungai.

”Jika kita lihat sendiri, secara bebas saluran akhir dari fasilitas MCK yang ada masih di bypass ke lingkungan, tidak ada penampungan,” bebernya.

Padahal, penerapan sanitasi yang baik akan memengaruhi kehidupan masyarakat dan lingkungan, seperti tanah, air, dan udara, sehingga kondisi lingkungan yang baik dapat diciptakan dari kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat dan nyaman bagi manusia.

Pelaksana Tugas Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Jason Seuc mengatakan, pihaknya mendukung peluncuran dan pelaksanaan Layanan Sedot Tinja Terjadwal di Kota Tebingtinggi, Pematangsiantar, dan Sibolga, selain dari dukugan yang masih berlangsung di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.

“Melalui kegiatan IUWASH PLUS, USAID turut berkontribusi pada pencapaian target akses sanitasi aman untuk RPJMN 2020-2014, yang untuk Sumut mendapatkan mandat harus mencapai 9 persen sanitasi aman,” jelasnya.

Untuk diketahui, Program LLTT merupakan satu bentuk komitmen dalam menyediakan pelayanan penyedotan secara berkala untuk seluruh masyarakat. Komitmen ini didasari dengan melihat adanya potensi 6.200 rumah tangga yang ditargetkan akan menjadi pelanggan layanan ini di akhir 2020, dan 1.500 rumah tangga untuk akhir 2021.

Sebelumnya Wali Kota Pematangsiantar, Hefriansyah Noor mengatakan, LLTT merupakan layanan yang diperlukan pemerintah kota untuk menjaga sumber air tanah yang ada. “Penyedotan pun dilakukan tidak karena permintaan, melainkan memang keharusan. Periode waktu telah ditentukan yakni dilakukan penyedotan setiap 3 tahun sekali. Hal itu dilakukan agar terwujudnya sanitasi yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Tak hanya itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, pun sudah mencoba langsung layanan LTT tersebut.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR dan USAID yang telah membentuk dan merencanakan program ini. LLTT sangat dibutuhkan di perkotaan,” jelasnya.

Umar juga menyebutkan, pihaknya akan meningkatkan kemampuan WC kedap di masyarakat yang sesuai dengan standar ketentuan yang ada. Dia juga mengaku, telah mencoba sendiri LLTT di rumah dinasnya.

“Ini memang ready, siap melayani. Saat ini untuk di Tebingtinggi tersedia 3 unit mobil untuk memfasilitasi program LLTT ini,” bebernya. Acara ditutup dengan pem bacaan komitmen bersama antara Kementerian PUPR, USAID, Pemprov Sumut, Pemko Tebingtinggi, Sibolga dan Pe matangsiantar. (rel/prn/saz)

SUMUTPOS.CO – Sanitasi lingkungan yang buruk masih menjadi masalah bagi masyarakat yang berdomisili di daerah padat penduduk ataupun di sekitar bantaran sungai. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, persoalan utama yang muncul adalah buangan limbah domestik (tinja).

RESMIKAN: Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Sumut Agus Tripriyono mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meresmikan Peluncuran Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang meliputi Kota Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Sibolga secara virtual dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Rabu (16/12).

Mengantisipasi masalah ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melakukan kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, bersama dengan United States Agency for International Development (USAID), melakukan pembangunan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di 3 kota di Sumut, yakni Kota Tebingtinggi, Kota Sibolga, dan Kota Pematangsiantar.

“Terima kasih kepada pihak Kementerian PUPR dan USAID, yang telah memfasilitasi pembangunan LLTT dan juga pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kota Tebingtinggi, yang pada hari ini (kemarin, red) akan diluncurkan dan diresmikan penggunaannya,” ungkap Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Sumut, Agus Tripriyono, saat membacakan pidato Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, saat video conference di Aula Gubernuran Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (16/12).

Agus mengatakan, pembangunan LLTT ini penting, karena masih ada di daerah perkotaan yang tidak memiliki bak penampungan limbah domestik, terutama yang berada di bantaran sungai.

”Jika kita lihat sendiri, secara bebas saluran akhir dari fasilitas MCK yang ada masih di bypass ke lingkungan, tidak ada penampungan,” bebernya.

Padahal, penerapan sanitasi yang baik akan memengaruhi kehidupan masyarakat dan lingkungan, seperti tanah, air, dan udara, sehingga kondisi lingkungan yang baik dapat diciptakan dari kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat dan nyaman bagi manusia.

Pelaksana Tugas Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Jason Seuc mengatakan, pihaknya mendukung peluncuran dan pelaksanaan Layanan Sedot Tinja Terjadwal di Kota Tebingtinggi, Pematangsiantar, dan Sibolga, selain dari dukugan yang masih berlangsung di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.

“Melalui kegiatan IUWASH PLUS, USAID turut berkontribusi pada pencapaian target akses sanitasi aman untuk RPJMN 2020-2014, yang untuk Sumut mendapatkan mandat harus mencapai 9 persen sanitasi aman,” jelasnya.

Untuk diketahui, Program LLTT merupakan satu bentuk komitmen dalam menyediakan pelayanan penyedotan secara berkala untuk seluruh masyarakat. Komitmen ini didasari dengan melihat adanya potensi 6.200 rumah tangga yang ditargetkan akan menjadi pelanggan layanan ini di akhir 2020, dan 1.500 rumah tangga untuk akhir 2021.

Sebelumnya Wali Kota Pematangsiantar, Hefriansyah Noor mengatakan, LLTT merupakan layanan yang diperlukan pemerintah kota untuk menjaga sumber air tanah yang ada. “Penyedotan pun dilakukan tidak karena permintaan, melainkan memang keharusan. Periode waktu telah ditentukan yakni dilakukan penyedotan setiap 3 tahun sekali. Hal itu dilakukan agar terwujudnya sanitasi yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Tak hanya itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, pun sudah mencoba langsung layanan LTT tersebut.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR dan USAID yang telah membentuk dan merencanakan program ini. LLTT sangat dibutuhkan di perkotaan,” jelasnya.

Umar juga menyebutkan, pihaknya akan meningkatkan kemampuan WC kedap di masyarakat yang sesuai dengan standar ketentuan yang ada. Dia juga mengaku, telah mencoba sendiri LLTT di rumah dinasnya.

“Ini memang ready, siap melayani. Saat ini untuk di Tebingtinggi tersedia 3 unit mobil untuk memfasilitasi program LLTT ini,” bebernya. Acara ditutup dengan pem bacaan komitmen bersama antara Kementerian PUPR, USAID, Pemprov Sumut, Pemko Tebingtinggi, Sibolga dan Pe matangsiantar. (rel/prn/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/