MEDAN, SUMUTPOS.CO – PEMANFAATAN pekarangan di pedesaan mempunyai banyak keuntungan terutama dalam meningkatan pendapatan keluarga. Misalnya sebagai warung hidup, lumbung hidup dan apotek hidup sehingga perlu dikembangkan secara intensif.
Tanaman obat memiliki fungsi ganda selain sebagai dekorasi halaman, tanaman obat berfungsi sebagai ramuan alami untuk mengobati berbagai penyakit yang seringkali timbul. Salah satu tanaman obat yang bermanfaat bagi masyarakat dan mudah dalam membudidayakannya adalah tanaman pagoda.
Penyuluhan penggunaan obat tradisional tanaman pagoda (clerodendrum paniculatum L.) di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang dilakukan oleh tim dosen Institut Kesehatan Helvetia Program Studi Sarjana Farmasi. Tim diketuai Apt Ihsanul Hafiz SFarm MSi. Sebagai anggota adalah Apt Leny SFarm MSi, Apt Drs Indra Ginting, Muhammad Fauzan Lubis, Nurul Husna dan Lilis Sundari.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan baru-baru ini, kata Apt Ihsanul Hafiz SFarm MSi, merupakan penyuluhan agar masyarakat dapat memanfaatkan tanaman pagoda dengan cara yang sesuai untuk pengobatan penyakit yang dideritanya berdasarkan penggunaan secara empiris.
Ia menambahkan bahwa output dari kegiatan pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat. Pengabdian ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Bakaran Batu.
”Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian. Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat,” katanya.(dmp)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PEMANFAATAN pekarangan di pedesaan mempunyai banyak keuntungan terutama dalam meningkatan pendapatan keluarga. Misalnya sebagai warung hidup, lumbung hidup dan apotek hidup sehingga perlu dikembangkan secara intensif.
Tanaman obat memiliki fungsi ganda selain sebagai dekorasi halaman, tanaman obat berfungsi sebagai ramuan alami untuk mengobati berbagai penyakit yang seringkali timbul. Salah satu tanaman obat yang bermanfaat bagi masyarakat dan mudah dalam membudidayakannya adalah tanaman pagoda.
Penyuluhan penggunaan obat tradisional tanaman pagoda (clerodendrum paniculatum L.) di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang dilakukan oleh tim dosen Institut Kesehatan Helvetia Program Studi Sarjana Farmasi. Tim diketuai Apt Ihsanul Hafiz SFarm MSi. Sebagai anggota adalah Apt Leny SFarm MSi, Apt Drs Indra Ginting, Muhammad Fauzan Lubis, Nurul Husna dan Lilis Sundari.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan baru-baru ini, kata Apt Ihsanul Hafiz SFarm MSi, merupakan penyuluhan agar masyarakat dapat memanfaatkan tanaman pagoda dengan cara yang sesuai untuk pengobatan penyakit yang dideritanya berdasarkan penggunaan secara empiris.
Ia menambahkan bahwa output dari kegiatan pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat. Pengabdian ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Bakaran Batu.
”Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian. Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat,” katanya.(dmp)