MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama libur tahun baru 2021 mulai 30 Desember sampai 3 Januari, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih stabil. Penambahan angka positif tidak lebih dari angka 90 dan juga hanya selisih satu digit dari angka kesembuhan.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, selama 5 hari libur pergantian tahun tersebut, 89 positif dan 84 sembuh (30 Desember), 83 positif dan 82 sembuh (31 Desember), 84 positif dan 89 sembuh (1 Januari), 86 positif dan 82 sembuh (2 Januari), 89 positif dan 84 sembuh (3 Januari). Apabila dijumlahkan, maka perbandingannya 431 positif dengan 421 sembuh.
“Penambahan kasus positif Covid-19 selama masa libur tahun baru tetap stabil. Kasusnya bertambah tidak lebih dari 90 orang setiap harinya, dan bahkan terpaut tipis dengan penambahan angka kesembuhan,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Minggu (3/1).
Dikatakan Aris, hingga kini jumlah sementara angka positif Covid-19 Sumut mencapai 18.408 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah 89 kasus baru. “Medan bertambah 41 orang, Deliserdang 12 orang, 6 orang dari Tebingtinggi, masing-masing 5 orang dari Toba dan Batubara, 3 orang dari Pematang Siantar, Simalungun dan Padang Lawas Utara, masing-masing 2 orang dari Samosir dan Serdang Bedagai. Kemudian, masing-masing 1 orang dari Karo, Tapanuli Tengah, Dairi, Humbang Hasundutan, Padang Lawas, Nias Utara dan luar Sumut,” paparnya.
Untuk angka kesembuhan, sambung Aris, akumulasinya kini menjadi 15.665 orang. Akumulasi tersebut setelah terdapat penambahan 84 orang yang sembuh. “Penambahan terbanyak dari Asahan 14 orang, Deli Serdang dan Labuhan Batu Utara 11 orang. Kemudian, Medan 9 orang, Serdang Bedagai 8 orang, Langkat 7 orang, Toba 6 orang, Labuhan Batu 4 orang. Lalu, masing-masing 3 orang dari Pematang Siantar, Karo dan Samosir, serta masing-masing 1 orang dari Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Padang Sidempuan, Batu Bara dan luar Sumut,” beber dia.
Terkait angka kematian, Aris menyebutkan, masih di angka akumulasi 683 orang. Selama libur tahun baru hanya bertambah 8 orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. “Dari data-data tersebut, diketahui penderita Covid-19 di Sumut saat ini ada 2.060 orang,” ucapnya.
Medan Zona Merah
Kota Medan kembali dinyatakan masuk ke dalam zona merah terhadap penyebaran Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 pusat melalui website covid19.go.id menyampaikan, berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah yang dilakukan pertanggal 27 Desember 2020 ibu kota Provinsi Sumut ini menjadi wilayah yang beresiko tinggi terhadap penularan virus corona.
Selanjutnya untuk zona hijau, masih terdapat tiga daerah yakni Nias, Nias Selatan dan Nias Barat. Kemudian untuk zona kuning, terjadi perubahan dari dua menjadi empat daerah, yakni Tapanuli Selatan, Nias Utara, Padang Lawas dan Padang Sidimpuan.
Aris menyampaikan, untuk Kota Medan saat ini jumlah kasus aktif atau penderita Covid-19 nya ada sebanyak 831 orang. Angka ini didapatkan dari akumulasi kasus konfirmasi sebanyak 8.900 orang, sembuh 7.743 orang dan meninggal 326 orang.
Terhadap Kabupaten Nias, jelas Aris, dari akumulasi konfirmasi sebanyak 36 orang, 35 orang diantaranya sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal. Kabupaten Nias Selatan dari 82 orang akumulasi kasus konfirmasi 81 orang diantaranya sembuh dan tidak ada yang meninggal. “Untuk Nias Barat dari 16 akumulasi kasus konfirmasi, semuanya sudah dinyatakan sembuh,” jelasnya.
Kemudian, Nias Utara yang sebelumnya sempat zona hijau kini turun menjadi kuning, akumulasi kasus konfirmasinya tercatat sebanyak 12 orang dengan sembilan diantaranya sembuh dan tidak ada yang meninggal. Lalu Tapanuli Selatan dari akumulasi 111 orang 107 diantaranya sembuh dan dua meninggal. Berikutnya Padang Lawas dari akumulasi 51 kasus konfirmasi 42 orang diantaranya sembuh dan tiga meninggal. Terakhir, dari Padang Sidimpuan dari 191 kasus konfirmasi 179 orang sembuh dan sembilan meninggal.
Berastagi dan Parapat jadi Atensi
Dua destinasi pariwisata favorit di Sumatera Utara yakni Berastagi dan Parapat, menjadi prioritas Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara memantau kepatuhan masyarakat dan disiplin protokol kesehatan jelang Tahun Baru 2021 kemarin.
Berastagi dan Parapat dipilih karena di tahun-tahun sebelumnya, dua objek wisata ini menjadi titik kumpul masyarakat dalam merayakan tahun baru. Adapun hasilnya, petugas masih menemukan beberapa masyarakat yang belum patuh akan protokol kesehatan terutama anak muda.
“Ya, masih ada yang tidak patuh, jadi kita berikan sanksi fisik dan nonfisik kemudian kita berikan masker. Ini sebagai pengingat kalau Covid-19 masih ada diantara kita. Dan menjelang tahun baru, kedisiplinan protokol kesehatan wajib diperketat,” kata Wakil Koordinator Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satgas Covid-19 Sumut, Kol Inf Azhar Mulyadi.
Ketidakpatuhan akan disiplin prokes tersebut ditemukan tim satgas kala melakukan operasi yustisi di Berastagi, tepatnya di sekitar Tugu Perjuangan dan Bukit Kubu, Kabupaten Karo. Kegiatan tersebut digelar bersama dengan Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, dan Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo.
Selain itu, tim juga melakukan pemantauan disiplin prokes di Parapat. Tim menemukan daerah ini sudah mulai dipadati pendatang dari luar kota dan masih banyak yang melanggar prokes. Satgas berkoordinasi dengan pemerintah dan Forkopimda setempat untuk menegakkan prokes menjelang akhir tahun kemarin.
“Di Parapat juga masih banyak yang melanggar dan daerah ini sudah mulai ramai, baik orang yang hanya melintas dan juga ingin menghabiskan akhir tahun di sini. Kami sangat mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Ini untuk kebaikan kita bersama,” tambah Azhar.
Sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana memberikan dukungan penuh kepada Satgas Covid-19 Sumut untuk menegakkan prokes di daerahnya. Dia menilai masih banyak wisatawan yang masuk ke Sumut mengabaikan protokol kesehatan.
“Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Karo. Tentu kita dukung, karena masih sangat banyak wisatawan yang datang ke Karo terutama Berastagi mengabaikan protokol kesehatan walau sudah kita peringatkan saat akan masuk Tanah Karo. Kami sangat berterimakasih tim dari provinsi turun langsung ke daerah kami,” kata Terkelin. (ris/prn)