MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saling tuding plagiasi antar guru besar dan pejabat tinggi USU pasca-pemilihan rektor beberapa waktu lalu, telah menyebabkan preseden buruk terhadap dinamika USU. Terlebih lagi, para guru besar dan pejabat tinggi USU akan kehilangan kepercayaan intlektualnya di depan mahasiswa karena tidak memberikan keteladanan.
“Demi kepentingan USU, calon alumni, dan mahasiswa USU ke depan, sebaiknya semua pihak berlapang dada selapang ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk menghentikan saling tuding plagiasi dan menerima proses pemilihan yang sudah berjalan sesuai dengan statuta USU tersebut,” kata Direktur Institut Aswaja, Aswan Jaya dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.co, Rabu (13/1/2021).
Menurut Aswan yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Pascasarjana UDA Medan ini, menghentikan saling tuding plagiasi dan menerima hasil pemilihan, merupakan tindakan bijak yang mencerdaskan dari kekhilafan para guru besar dan pejabat tinggi USU demi mahasiswa USU itu sendiri secara khusus dan demi dunia pendidikan secara umum. Apalagi, USU merupakan universitas terbesar di Sumatera Utara yang alumninya sangat dinantikan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang membangun untuk Sumut demi kesejahteraan rakyat.
“Masyarakat Sumut pastinya tidak ingin kehilangan USU sebagai tempat para orang tua mempercayakan anak-anaknya menempuh pendidikan tinggi untuk masa depan mereka dan masa depan Sumut,” tandas Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini. (adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saling tuding plagiasi antar guru besar dan pejabat tinggi USU pasca-pemilihan rektor beberapa waktu lalu, telah menyebabkan preseden buruk terhadap dinamika USU. Terlebih lagi, para guru besar dan pejabat tinggi USU akan kehilangan kepercayaan intlektualnya di depan mahasiswa karena tidak memberikan keteladanan.
“Demi kepentingan USU, calon alumni, dan mahasiswa USU ke depan, sebaiknya semua pihak berlapang dada selapang ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk menghentikan saling tuding plagiasi dan menerima proses pemilihan yang sudah berjalan sesuai dengan statuta USU tersebut,” kata Direktur Institut Aswaja, Aswan Jaya dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.co, Rabu (13/1/2021).
Menurut Aswan yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Pascasarjana UDA Medan ini, menghentikan saling tuding plagiasi dan menerima hasil pemilihan, merupakan tindakan bijak yang mencerdaskan dari kekhilafan para guru besar dan pejabat tinggi USU demi mahasiswa USU itu sendiri secara khusus dan demi dunia pendidikan secara umum. Apalagi, USU merupakan universitas terbesar di Sumatera Utara yang alumninya sangat dinantikan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang membangun untuk Sumut demi kesejahteraan rakyat.
“Masyarakat Sumut pastinya tidak ingin kehilangan USU sebagai tempat para orang tua mempercayakan anak-anaknya menempuh pendidikan tinggi untuk masa depan mereka dan masa depan Sumut,” tandas Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini. (adz)