26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Grab Terus Berinovasi dan Latih UMKM di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tengah pandemi Covid-19, Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Asia Tenggara, kembali membuka pendaftaran program pelatihan dan pendampingan ‘#TerusUsaha Akselerator Batch 2 bagi ratusan UMKM di Indonesia. Khususnya kelompok pinggiran di Sumatera Utara (Sumut).

Salah pedagang pasar tradisional di Medan binaan Grab.(ist)

Setelah sukses menggelar pelatihan perdana pada Juli 2020 lalu, Grab kini berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak kalangan UMKM termasuk para lansia, penyandang disabilitas, serta mantan narapidana.

Sejalan dengan misi GrabForGood, Grab terus berkomitmen untuk membantu digitalisasi usaha untuk semua dengan menyediakan platform inklusif, agar siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program digitalisasi UMKM #TerusUsaha, di mana ratusan UMKM terpilih akan mengikuti pembinaan intensif selama 2 bulan bersama para pakar, agar dapat meningkatkan kompetensi dan bisa beradaptasi dalam dunia digital.

Pendaftaran program ini akan dibuka dari tanggal 25 Januari hingga 7 Februari 2021 melalui www.grabforgood.id. Grab juga akan memberikan pelatihan bagi UMKM binaan pemerintah Sumatera Utara yang terpilih, sebagai wujud dukungan bagi program #BeliKreatifDanauToba yang akan diluncurkan pada Februari 2021.

President of Grab Indonesia menjelaskan, Ridzki Kramadibrata menjelaskan ‎di tengah berbagai situasi yang menantang, kesempatan selalu ada bagi mereka yang mau #TerusUsaha. Karenanya, Grab terus berkomitmen untuk menyediakan platform yang inklusif guna memastikan semua orang.

“Tak terkecuali lansia, penyandang disabilitas dan mantan narapidana, bisa mandiri dalam era ekonomi digital melalui teknologi Grab,” ungkap ‎Ridzki dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/1).

Selain teknologi, Ridzki dari platform Grab yang dapat digunakan untuk memulai usaha, program #TerusUsaha Akselerator Batch 2.”Hal ini, kami hadirkan untuk memberikan pendampingan, pelatihan, serta konsultasi bagi ratusan UMKM, guna meningkatkan kompetensi mereka, agar mereka dapat bersaing di tengah era digital,” jelas Ridzki.

Kemudian, dalam pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba, Grab juga berkontribusi ‎dalam program #BeliKreatifDanauToba yang akan diluncurkan Februari mendatang, di mana UMKM Sumatera Utara binaan pemerintah terpilih akan dilatih dalam program ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno‎ memberikan apresiasinya kepada Grab. Bahwa program ini, jelas menjadi sebuah bentuk kolaborasi yang dihadirkan oleh Grab Indonesia dalam membantu digitalisasi UMKM, sejalan dengan program pemerintah Indonesia.

“Februari mendatang kami akan hadirkan program #BeliKreatifDanauToba yang bertujuan untuk mempromosikan UMKM dan industri kreatif di Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan fokus Kemenparekraf tahun ini untuk membangkitkan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia melalui program Bangga Buatan Indonesia. UMKM binaan kami yang terpilih juga akan dilatih dalam program Grab #TerusUsaha Akselerator dan kami berharap para peserta dapat belajar, berkonsultasi dan mengembangkan bisnis mereka dengan berbagai wawasan yang akan mereka terima,” jelasnya.

Dalam program Grab #TerusUsaha Akselerator Batch 2 Grab akan menyeleksi ratusan UMKM dan memberikan rangkaian sesi pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada UMKM terpilih.
Tiap sesi akan difasilitasi oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya.

Turut bergabung menjadi mentor dalam program ini adalah Prof. Soekoso selaku Pejabat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Marko S. Hermawan selaku Kepala bidang Bisnis Internasional di Binus Internasional, Rex Marindo selaku CEO Foodizz, dan juga mentor-mentor lainnya dari praktisi pemasaran, brand dan public relations.

Program Grab #TerusUsaha Akselerator Batch 1 yang diadakan Juli 2020 lalu, telah melatih 50 UMKM terpilih dari puluhan kota di Indonesia. Program ini juga menjadi bagian dari inisiatif #TerusUsaha yang diluncurkan pada Juni 2020 lalu untuk mendigitalisasikan lebih banyak UMKM di Indonesia. Selama masa pandemi, Grab telah menyambut lebih dari 650.000 UMKM baru dan menghadirkan lebih dari 40 inisiatif dan program bagi UMKM yang bekerja sama dengan lebih dari 45 pemerintah pusat dan daerah.

Rosdiana Nainggolan, salah satu pedagang pasar tradisional di Pringgan, Medan. Wanita berusia 60 tahun ini telah melewati pasang-surut berjualan di pasar tersebut selama 30 tahun. Namun, pandemi COVID-19 telah memberi hantaman yang besar untuk usahanya hingga mengalami penurunan penjualan sebesar 70%.

Setelah anaknya menyarankan Rosdiana bergabung menjadi mitra merchant GrabMart setelah mengetahui kerjasama antara Grab PD Pasar Jaya di Provinsi Sumatera Utara, Rosdiana menolak usul anaknya tersebut karena dia merasa kurang paham menggunakannya.

“Awal berjualan online, pastinya memiliki banyak tantangan karena belum terbiasa sehingga saya menyerahkan semuanya ke anak untuk mengelola. Namun, sejak melihat pesanan yang datang melalui online tambah banyak, memotivasi saya untuk belajar sendiri mengelola pesanan di GrabMart. Sekarang saya sudah bisa terima dan layani sendiri pesanan online. Ternyata mudah pakai Grab,” jelasnya.

Sejak memanfaatkan teknologi, Bu Rosdiana juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi salah satu saudaranya yang kini membantunya berjualan. Mereka pun bisa hidup mandiri di usia tua.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tengah pandemi Covid-19, Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Asia Tenggara, kembali membuka pendaftaran program pelatihan dan pendampingan ‘#TerusUsaha Akselerator Batch 2 bagi ratusan UMKM di Indonesia. Khususnya kelompok pinggiran di Sumatera Utara (Sumut).

Salah pedagang pasar tradisional di Medan binaan Grab.(ist)

Setelah sukses menggelar pelatihan perdana pada Juli 2020 lalu, Grab kini berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak kalangan UMKM termasuk para lansia, penyandang disabilitas, serta mantan narapidana.

Sejalan dengan misi GrabForGood, Grab terus berkomitmen untuk membantu digitalisasi usaha untuk semua dengan menyediakan platform inklusif, agar siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program digitalisasi UMKM #TerusUsaha, di mana ratusan UMKM terpilih akan mengikuti pembinaan intensif selama 2 bulan bersama para pakar, agar dapat meningkatkan kompetensi dan bisa beradaptasi dalam dunia digital.

Pendaftaran program ini akan dibuka dari tanggal 25 Januari hingga 7 Februari 2021 melalui www.grabforgood.id. Grab juga akan memberikan pelatihan bagi UMKM binaan pemerintah Sumatera Utara yang terpilih, sebagai wujud dukungan bagi program #BeliKreatifDanauToba yang akan diluncurkan pada Februari 2021.

President of Grab Indonesia menjelaskan, Ridzki Kramadibrata menjelaskan ‎di tengah berbagai situasi yang menantang, kesempatan selalu ada bagi mereka yang mau #TerusUsaha. Karenanya, Grab terus berkomitmen untuk menyediakan platform yang inklusif guna memastikan semua orang.

“Tak terkecuali lansia, penyandang disabilitas dan mantan narapidana, bisa mandiri dalam era ekonomi digital melalui teknologi Grab,” ungkap ‎Ridzki dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/1).

Selain teknologi, Ridzki dari platform Grab yang dapat digunakan untuk memulai usaha, program #TerusUsaha Akselerator Batch 2.”Hal ini, kami hadirkan untuk memberikan pendampingan, pelatihan, serta konsultasi bagi ratusan UMKM, guna meningkatkan kompetensi mereka, agar mereka dapat bersaing di tengah era digital,” jelas Ridzki.

Kemudian, dalam pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba, Grab juga berkontribusi ‎dalam program #BeliKreatifDanauToba yang akan diluncurkan Februari mendatang, di mana UMKM Sumatera Utara binaan pemerintah terpilih akan dilatih dalam program ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno‎ memberikan apresiasinya kepada Grab. Bahwa program ini, jelas menjadi sebuah bentuk kolaborasi yang dihadirkan oleh Grab Indonesia dalam membantu digitalisasi UMKM, sejalan dengan program pemerintah Indonesia.

“Februari mendatang kami akan hadirkan program #BeliKreatifDanauToba yang bertujuan untuk mempromosikan UMKM dan industri kreatif di Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan fokus Kemenparekraf tahun ini untuk membangkitkan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia melalui program Bangga Buatan Indonesia. UMKM binaan kami yang terpilih juga akan dilatih dalam program Grab #TerusUsaha Akselerator dan kami berharap para peserta dapat belajar, berkonsultasi dan mengembangkan bisnis mereka dengan berbagai wawasan yang akan mereka terima,” jelasnya.

Dalam program Grab #TerusUsaha Akselerator Batch 2 Grab akan menyeleksi ratusan UMKM dan memberikan rangkaian sesi pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada UMKM terpilih.
Tiap sesi akan difasilitasi oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya.

Turut bergabung menjadi mentor dalam program ini adalah Prof. Soekoso selaku Pejabat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Marko S. Hermawan selaku Kepala bidang Bisnis Internasional di Binus Internasional, Rex Marindo selaku CEO Foodizz, dan juga mentor-mentor lainnya dari praktisi pemasaran, brand dan public relations.

Program Grab #TerusUsaha Akselerator Batch 1 yang diadakan Juli 2020 lalu, telah melatih 50 UMKM terpilih dari puluhan kota di Indonesia. Program ini juga menjadi bagian dari inisiatif #TerusUsaha yang diluncurkan pada Juni 2020 lalu untuk mendigitalisasikan lebih banyak UMKM di Indonesia. Selama masa pandemi, Grab telah menyambut lebih dari 650.000 UMKM baru dan menghadirkan lebih dari 40 inisiatif dan program bagi UMKM yang bekerja sama dengan lebih dari 45 pemerintah pusat dan daerah.

Rosdiana Nainggolan, salah satu pedagang pasar tradisional di Pringgan, Medan. Wanita berusia 60 tahun ini telah melewati pasang-surut berjualan di pasar tersebut selama 30 tahun. Namun, pandemi COVID-19 telah memberi hantaman yang besar untuk usahanya hingga mengalami penurunan penjualan sebesar 70%.

Setelah anaknya menyarankan Rosdiana bergabung menjadi mitra merchant GrabMart setelah mengetahui kerjasama antara Grab PD Pasar Jaya di Provinsi Sumatera Utara, Rosdiana menolak usul anaknya tersebut karena dia merasa kurang paham menggunakannya.

“Awal berjualan online, pastinya memiliki banyak tantangan karena belum terbiasa sehingga saya menyerahkan semuanya ke anak untuk mengelola. Namun, sejak melihat pesanan yang datang melalui online tambah banyak, memotivasi saya untuk belajar sendiri mengelola pesanan di GrabMart. Sekarang saya sudah bisa terima dan layani sendiri pesanan online. Ternyata mudah pakai Grab,” jelasnya.

Sejak memanfaatkan teknologi, Bu Rosdiana juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi salah satu saudaranya yang kini membantunya berjualan. Mereka pun bisa hidup mandiri di usia tua.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/