MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 32.880 vial atau dosis vaksin Covid-19 kembali didistribusikan ke Provinsi Sumatera Utara. Pengiriman Vaksin Sinovac tahap empat tersebut dari PT Bio Farma di Jawa Barat tersebut merupakan jatah tenaga kesehatan (nakes) di 30 kabupaten/kota —selain Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang (Mebidang) yang sudah lebih dahulu menerima vaksin.
Pemprovsu menerima vaksin Covid-19 tersebut di Posko Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (28/1), setelah sebelumnya dibawa melalui Bandara Kualanamu Internasional.
Asisten Administrasi Umum, Mhd Fitriyus, berharap dengan kedatangan vaksin ini, seluruh nakes di Sumut bisa divaksin. “Ini yang keempat dengan jumlah 32.880 dosis. Vaksin akan kita distribusikan sesuai jadwal. Sekarang kita simpan di clodstorage (lemari pendingin) Dinas Kesehatan Sumut,” kata Fitriyus usai menerima vaksin.
Total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Sumut kini 147.720 dosis, yang akan digunakan untuk 72.451 nakes, pemimpin daerah, pejabat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama (kelompok pertama). Di mana pertama kali tiba pada 5 Januari lalu sebanyak 40 ribu vial. Lalu pada 15 Januari datang lagi sebanyak 34.840 vial.
Selanjutnya 40 ribu vial Vaksin Sinovac kembali datang pada 25 Januari dan teranyar, masuk lagi sebanyak 32.880 dosis.
Dengan datangnya vaksin tahap keempat ini, penyuntikan kedua pada kelompok pertama siap dilakukan.
“Vaksinnya terbatas dan kita sudah menerima sekitar 147.000 dosis. Kita tentu berharap vaksin akan dikirim lagi ke Sumut untuk kelompok masyarakat seperti TNI, Polisi, ASN yang banyak kontak dengan masyarakat dan lainnya,” tambah Fitriyus, didampingi Wakil Ketua Satgas Bidang Pengendalian Pendisiplinan Prokes Sumut Azhar Muliadi.
Vaksin Covid-19 dikirim ke Posko Satgas Penanganan Covid-19 dengan pengawalan yang ketat pihak kepolisian. Sekretaris Dinas Kesehatan Pemprov Sumut Aris Yudhariansyah berharap distribusi vaksin ke Sumut tetap lancar agar proses vaksinasi berjalan dengan baik.
“Kita berharap distribusi vaksin ke Sumut lancar. Jadi vaksinasi di sini juga berjalan dengan baik. Saat ini masih nakes, karena mereka yang paling membutuhkan. Sehingga dalam penanganan pasien Covid-19, hasilnya lebih baik dan tidak ada lagi nakes yang terpapar virus ini,” kata Aris.
Untuk 30 kabupaten/kota ada (selain Mebidang), total nakes yang menjadi sasaran vaksin berjumlah 46.358 orang. Sedangkan untuk Mebidang sebelumnya vaksinasi tahap pertama berjumlah 26.093 Nakes. “Setelah vaksinasi tahap pertama, kini akan kita lanjutkan ke tahap berikutnya, Nakes 30 kabupaten/kota,” jelas Aris.
Menurut Aris, jumlah vaksin itu belum mencukupi. “Ini masih untuk tenaga kesehatan. Nanti bakal terus masuk untuk tahap kedua, untuk TNI/Polri dan lainnya,” terang Aris.
Seperti sebelumnya, usai diterima, 32.880 vial vaksin Sinovac dibawa ke Gudang Penyimpanan Farmasi milik Dinas Kesehatan Sumut di Jalan Thamrin Medan, dengan pengawalan ketat personel Brimob.
Labuhanbatu Gelar Vaksinasi Februari
Setelah vaksin jatah 30 kabupaten/kota di Sumut telah diterima, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu mengatakan mendapat jatah 5.000-an vial vaksin Sinovac.
“Kita akan jemput ke Dinas Kesehatan Sumut pada 4 Februari mendatang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Labuhanbatu, Kamal Ilham, Kamis (28/1).
Tahap awal vaksinasi akan dilakukan terhadap para tenaga kesehatan kurang lebih sebanyak 3.000 orang. Pihaknya, hingga kini masih melakukan berbagai persiapan terkait proses vaksinasi, termasuk siapa nantinya orang pertama yang akan dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19.
“Jumlah nakes kita kurang lebih 3.000 sampai ke kecamatan. Untuk penyuntikan yang pertama, masih menunggu hasil dari gugus tugas,” terang H Kamal Ilham.
Pihak Dinkes Labuhanbatu dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan rapat-rapat teknis. Termasuk pendataan nama-nama nakes yang mendapat jadwal vaksinasi. Termasuk penempatan penyimpanan vaksin.
Kata Kamal, masing-masing vial vaksin berisikan 15 ml akan disuntik ke 25 orang penerima vaksin.
Medan Lakukan Vaksinasi Tahap Kedua
Hari ini, Jumat 29 Januari 2021, Pemko Medan melalui Satgas Covid-19 Kota Medan, memastikan akan menggelar vaksinasi Covid-19 tahap kedua atau vaksinasi lanjutan kepada 18 pejabat Forkopimda dan tokoh masyarakat di Kota Medan. Pasalnya, hari ini tepat 14 hari sejak proses pencanangan vaksinasi pertama yang sudah dilakukan di Posko Satgas Covid-19, di Gedung Serba Guna PKK Kota Medan, Medan Petisah, Jumat 15 Januari lalu.
“Besok (hari ini) dilakukan. ‘Kan tepat 14 hari setelah penyuntikan vaksin untuk pejabat dan tokoh masyarakat. Tempatnya sama, di Posko Satgas, jam 9 an juga,” ucap Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes, kepada Sumut Pos, Kamis (28/1).
Sama seperti pencanangan vaksinasi perdana dua pekan lalu, penyuntikan vaksin akan dilakukan secara terbuka. “Undangan kepada yang bersangkutan juga sudah disampaikan,” ujarnya.
Mardohar mengatakan, hal itu perlu dilakukan agar masyarakat, terkhusus warga Kota Medan dapat lebih yakin untuk menerima vaksinasi Covid-19. “Pimpinan-pimpinan Forkopimda saja sudah divaksin, nakes-nakes juga sedang tahap vaksinasi. Saya rasa masyarakat juga akan turut menyukseskan vaksinasi ini,” katanya.
Mardohar menjelaskan, kebutuhan Kota Medan untuk melakukan vaksinasi kepada seluruh nakesnya telah tersedia. Sebab, Kota Medan telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 42 ribu vial vaksin. Jumlah tersebut mencukupi proses vaksinasi kepada seluruh tenaga kesehatan di Kota Medan yang berkisar 21 ribu orang.
“Perhitungan kita ini mencukupi untuk seluruh nakes di Kota Medan. Apalagi tidak semua makes bisa divaksin karena ada yang sudah pernah jadi penyintas. Lalu ada yang masih dalam kondisi hamil dan menyusui dan sebagainya,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan proses vaksinasi tahap pertama untuk 10.000 tenaga kesehatan selesai akhir Januari 2021 ini. “Intinya dalam minggu ini kita kejar agar bisa selesai untuk yang tahap pertama ini,” tuturnya.
Ia mengakui, pihaknya mengalami kendala sehingga target penyelesaian vaksinasi tidak berjalan sesuai target. Misalnya, kendala gangguan jaringan sehingga tiket elektronik tenaga kesehatan tidak bisa diproses, ataupun tenaga kesehatan yang tidak bisa divaksin karena tidak lolos saat proses screening sebelum vaksinasi.
“Kita ‘kan enggak bisa bilang serta merta dia siap begitu saja. Ada prosesnya dan ada saja kendalanya,” katanya.
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan rapat pembahasan agar teknis pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan bisa berjalan efektif. Ke depannya, pihaknya sudah menyiasati supaya proses vaksinasi bisa berjalan lebih efektif, yakni penyuntikan vaksinasi dengan bukti NIK yang dimiliki.
“Jadi verifikasi-nya nanti di meja screening. Sementara data di web kita akan menyesuaikan setelah penyuntikan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi, berujar, seluruh nakes akan mendapatkan jadwal yang dikirimkan melalui pesan singkat (SMS) di telepon genggamnya. Pesan itu berisikan kapan dan di mana nakes akan melakukan vaksinasi.
“Nanti di sana sudah ada jadwalnya, tempat, sekaligus tanggal kapan akan divaksin. Kita juga berkoordinasi dengan Faskes dalam pendistribusian dan penyimpanan vaksin di gudang Faskes masing-masing,” sebutnya.
Ia berharap, ke depannya warga Kota Medan dapat bekerjasama dalam menyukseskan proses vaksinasi di Kota Medan. Sebab, keseluruhan jadwal vaksinasi akan dilakukan dalam rentang waktu 15 bulan ke depan.
“Mudah-mudahan dengan seluruh fasilitas yang ada dan dengan dukungan masyarakat proses vaksinasi di Kota Medan dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya. (prn/fdh/map)